Biografi Abdul Kalam Azad
Maulana Abdul Kalam Azad dilahirkan di Mekkah, pada tanggal 11 November 1888. Orang tua Abdul Kalam Azad adalah seorang ulama dan pemimpin yang pindah ke Mekkah setelah gagalnya pemberontakan tahun 1857. Maulana Abdul Kalam Azad beruntung mendapat kesempatan dibesarkan dalam lingkungan yang sangat Islami. Ayahnya, yaitu Maulana Muhammad Khairuddin adalah seorang ulama terkemuka, yang menulis banyak buku dalam bahasa Arab dan Persia akhirnya menjadi rujukan ribuan mahasiswa dari segala penjuru India.
Setelah pecah perlawanan terhadap penjajah Inggris pada tahun 1857, ayah Abdul Kalam Azad mengungsi ke Arab saudi dan tinggal di Mekkah, meninggalkan kota asalnya, Delhi bersama ribuan orang lainnya. Dalam usia masih muda yakni usia 24 tahun, pada tahun 1912 Abdul Kalam Azad membuat suatu majalah di Kalkuta yang bernama Al-Hilal sebuah majalah mingguan berbahasa Urdu. Penerbitan mingguan ini sebenarnya terinspirasi oleh majalah Al-Urwah-al-Wustsqa yang diterbitkan oleh Jamaluddin Al-Afghani.[1]
Hingga periode akhir masa remajanya ia terus mempertimbangkan apa yang akan ia geluti dalam kehidupannya. Yang menjadi fokus utama pemikirannya adalah masa depan Islam dan bagaimana ia dapat membantu saudara- saudaranya yang seaqidah. Didikan pertama diperolehnya di Mekkah dan didikan selanjutnya di Al-Azhar Kairo.
Setelah orang tuanya meninggal ia pergi ke India dan menetap di sana untuk selama-laman. Dari semenjak muda ia telah menggabungkan diri dengan Partai Kongres. Aktivitasnya dalam lapangan politik menyebabkan ia beberapa kali ditangkap dan dipenjarakan.
Pada tahun 1923, dalam usia 35 tahun, ia dipilih sebagai Presiden Partai Kongres. Tujuh belas tahun kemudian, pada tahun 1940, ia dipilih untuk kedua kalinya menjadi Presiden. Selama hidupnya ia selalu memegang jabatan penting di partai Kongres, dan hari Pendidikan Nasional India yang diperingati secara tahunan, memperingati peringatan hari kelahiran Maulana Abdul Kalam Azad, menteri pendidikan pertama India ketika India merdeka, yang menjabat dari 15 Agustus 1947 sampai 2 Februari 1958. Hari Pendidikan Nasional India dirayakan pada 11 November setiap tahun di India. Abdul Kalam azad meninggal dunia di New Delhi pada 22 februari tahun 1958.
Pemikiran Politik Abdul Kalam Azad
Kunci utama untuk memahami seorang Abdul Kalam Azad secara personal adalah bahwa ia merupakan seorang muslim India. Ia berada di tengah-tengah umat Islam dan umat Hindu di India dan tampaknya ada dua kekuatan ganda berada dalam Islam (“kepatuhan”) sebelum Tuhan bukan berarti Tuhan untuk di tolak dalam hubungan nasionalisme manusia. Bahkan hal ini adalah dasar ajaran dari politik nasionalis.
Pemikiran Abdul Kalam Azad dalam lapangan pembaharuan Islam kurang menonjol jika dibandingkan dengan kegiatannya dalam bidang politik. Menurut Abdul Kalam Azad, kemunduran umat Islam selain disebabkan oleh dogmatisme dan sikap taklid, juga disebabkan oleh keadaan umat Islam tidak lagi seluruhnya menjalankan ajaran-ajaran Islam secara utuh.
Kebangkitan umat Islam dapat diwujudkan dengan melepaskan diri paham-paham asing, juga dengan melaksanakan ajaran Islam dalam segala bidang kehidupan umat. Kekuatan umat Islam akan timbul kembali dengan memperkuat tali persaudaraan dan persatuan umat Islam seluruh dunia.[2]