Adab berjalan menurut Islam perlu diperhatikan untuk dilakukan. Adab berjalan menurut Islam sebagai berikut:
Tenang dan sopan
Sebagai orang Islam, adab kita dimulai dari berjalan perlu dijaga. Tenang dan sopan dalam berjalan maksudnya tidak “jelalatan” (pandangan mata kesana- kemari), pandangan mata ke depan dan mau melihat orang di depannya, wajah tidak seram, gerakan tubuh tidak terlalu bebas, kaki melangkah tenang, gerakan tangan melambai teratur.
Badan lurus dan kepala sedikit menunduk
Maksudnya jika tidak ada sesuatu yang diperlukan membungkukkan badan dan menundukkan kepala karena ingin menghormati orang-orang tertentu (para alim, guru-guru kita, dll), posisi badan biasa saja dan mata tenang melihat ke depan dan sekali-kali melihat ke bawah. Jangan sampai dikatakan sombong karena kita berjalan dengan dada dibusungkan dan pandangan mata selalu ke atas.
Berjalan secara normal
Seorang muslim sepatutnya jika berjalan tidak dibuat-buat yang menimbulkan celaan dari orang lain. Lebih baik berjalan agak cepat dari pada berjalan lemah gemulai yang membuat orang lain (orang yang berjalan di belakangnya) tidak sabar menunggu. Sebisa mungkin tidak membuat masalah dalam berjalan.
Menciptakan kenyamanan dalam berjalan
Maksudnya membuat orang yang melihat kita berjalan menjadi nyaman karena kita berjalan tidak mengada-ada dan biasa saja.
Mempunyai tujuan dengan jelas
Dalam berjalan semestinya mempunyai tujuan dengan jelas yang diniati menuju ke suatu dengan baik. Hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai seorang muslim wajib beraktifitas dengan baik dalam kegiatan yang baik-baik, yang dimulai dengan adab berjalan kita.
Boleh berhenti jika ada keperluan (yang mendesak)
Adab berjalan diperbolehkan berhenti jika ada keperluan tetapi dianjurkan sebentar saja. Misalnya, sedang berkalan bertemu dengan teman lama yang lama tidak bertemu lalu menyapa, bersalaman, dan berbincang-bincang sekedar menanyakan kabarnya, itu tidak masalah. Pembicaraan tidak boleh ngelantur sehingga tujuan (niat) berjalan rusak karenanya.
Tidak mancari perhatian dalam berjalan
Jika kita berjalan dengan tujuan mencari perhatian orang lain berarti tidak menerapkan adab berjalan menurut Islam. Seandainya dalam berjalan kita memakai sepasang sepatu, maka sepasang sepatu dipakai semua, tidak hanya satu sepatu dipakai sedangkan yang satunyanya memakai sandal. Jika terpaksa harus tidak memakai sepatu atau sandal, sebaiknya dilepas semua(tidak memakai alas kaki) seperti sedang olah raga jalan kaki, dan sebagainya.
Tidak berjalan dengan sambil makan
Meskipun hanya makan “makanan kecil”, tidak diperkenankan berjalan sambil makan. Jika terpaksa, makanan dikunyah dan ditelan dulu barulah berjalan.
Berjalan dengan makan akan menimbulkan sifat tidak tahu malu. Termasuk berjalan dengan berbincang-bincang jika bersama orang lain.
Berjalan harus fokus
Jika berjalan tidak fokus (konsentrasi) bahwa seseorang sedang berjalan, maka bahaya mudah datang. Berjalan sambil melakukan sesuatu aktifitas (mungkin tinggal melanjutkan sesuatu pekerjaan yang dianggapnya bisa dilakukan sambil berjalan) misalnya sambil menghafal materi pelajaran karena mau ulangan, maka sebaiknya dihindari. Sebab dapat mengganggu aktifitas berjalan dengan baik. Bisa saja dapat menabrak orang di depannya atau jatuh sendiri.
Tidak mendahului orang lain
Maksudnya adab bejalan yang baik termasuk tidak mendahului orang lain yang berjalan di depan kita atau orang yang berjalan lebih awal dari kita tanpa permisi. Jika terpaksa harus mendahului sepantasnya permisi dan menyapa dengan ramah agar orang lain tidak merasa dilangkahi dan dihormati. Terutama bagi orang-orang yang lebih tua dari kita, khususnya kedua orang tua kita.