Menu Tutup

Ahli Kitab Dalam Al-Qur’an

[otw_shortcode_dropcap label=”T” background_color_class=”otw-green-background” size=”large” border_color_class=”otw-no-border-color”][/otw_shortcode_dropcap]erm Ahlul Kitab disebutkan secara langsung di dalam al-Qur’an sebanyak 31 kali dan tersebar pada 9 surat yang berbeda. Kesembilan surat tersebut adalah al-Baqarah, Ali ‘Imran, al-Nisa’, al-Maidah, al-Ankabut, al-Ahzab, al-Hadid, al-Hasyr, dan al-Bayyinah. Dari kesembilan surat tersebut hanya al-Ankabut-lah satu-satunya yang termasuk dalam surat Makkiyah dan selebihnya termasuk dalam surat-surat Madaniyah.

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa umat Islam dilarang berdebat dengan Ahlul Kitab kecuali dengan cara yang lebih baik. Ini adalah tuntunan agar umat Islam melakukan interaksi sosial dengan Ahlul Kitab dengan cara yang baik. Artinya, perbedaan pandangan dan keyakinan antara umat Islam dan Ahli Kitab tidak menjadi penghalang untuk saling membantu dan bersosialisasi.

Istilah Ahlul Kitab sendiri ditemukan lebih bervariasi pada ayat-ayat Madaniyah. Meski demikian, semuanya tetap ditujukan kepada Yahudi dan Nasrani atau salah satu dari mereka.

Ahli Kitab Ada yang Beriman

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah. Apabila para Ahli Kitab beriman, maka itu akan lebih baik bagi mereka. Beberapa dari mereka ada yang beriman … ‘ (Q.S. Al ‘Imran, 110)

Mereka itu tidak (semuanya) sama. Ada di antara Ahli Kitab yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (sholat).’(Q.S. Al ‘Imran, 113)

’Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah kemunkaran, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka adalah di antara orang-orang yang saleh.’ Q.S. Al ‘Imran, 114.

‘Dan kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, tidak ada yang mengingkarinya. Dan Allah Maha Mengetahui orang – orang yang bertakwa.’ (Q.S. Al ‘Imran, 115)

’Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan yang diturunkan kepada mereka, karena mereka orang – orang yang berendah hati kepada Allah, dan mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah. Mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhan mereka. Sungguh Allah sangat cepat perhitungannya-Nya.’ (Q.S. Al Imran, 199)

’Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur’an).’ (Q.S. Al-Qhashas, 52)

Ketika dibacakan (Al-Qur’an) kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kita. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim”. ’(Q.S. Al-Qhashas, 53)

’Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan melakukan kebajikan, akan ada pahala bagi mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.’(Q.S. Al-Baqarah, 62)

’Sesungguhnya orang – orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan Sabiin dan Nasrani, barangsiapa beriman kepada Allah, hari akhir dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati.’ (Q.S. Al-Ma’idah, 69)

’Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya.’ (Q.S. Al-Baqarah, 121)

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri sepenuhnya kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayanganNya. Q.S. An-Nisa ‘ : 125

’Tetapi orang-orang yang ilmunya mendalam di antara mereka, dan orang-orang yang beriman, mereka beriman kepada (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad), dan kepada (kitab – kitab) yang diturunkan sebelummu, begitu pula mereka yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan beriman kepada Allah dan hari akhir. Kepada mereka akan Kami berikan pahala yang besar.’ (Q.S. An-Nisa ‘, 162)

Mereka Tahu Rasulullah Sebelum Diutus

‘Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).’ (Q.S. Al-An’aam, 20)

Perintah Dakwah Islam kepada Ahli Kitab

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.’ Q.S. Al Imran : 64

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.’ (Q.S. Al Imran Surah, 68)

’Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.’ Q.S. An-Nahl : 125

Boleh Berbuat Baik kepada Ahli Kitab

‘Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.’ (Q.S. Al-Mumtahanah, 8)

Yahudi Paling Gencar Memarangi Orang Mukmin

‘Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.’ (Q.S. Al-Ma’idah, 82)

Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak adaTuhan (yang berhak disembah) selain Dia Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (At Taubah : 31)

Makanan dan Wanita Ahli Kitab itu Halal

’Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik. Makanlah (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagi kamu dan makananmu juga halal bagi mereka. Dan (dihalalkan bagimu menikahi) perempuan – perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan – perempuan yang beriman dan perempuan – perempan yang menjaga kehormatan di antara orang yang diberi kitab sebelum kamu, apabila kamu membayar maskawin mereka untuk menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan bukan untuk menjadikan perempuan piaraan. Barangsiapa kafir setelah beriman maka sungguh, sia – sia amal mereka dan di akhirat dia termasuk orang – orang yang rugi.’ Q.S. Al-Maidah : 5

Sumber :

Hanif Luthfi, Lc., MA., Hukum Fiqih Seputar Ahli Kitab, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2018

 

Baca Juga: