Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Puasa ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik untuk kesehatan maupun untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, ada pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Islam, yaitu apakah boleh puasa Senin Kamis tapi tidak sahur?
Sahur adalah makan dan minum sebelum terbit fajar sebagai bekal untuk berpuasa. Sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena ada berkah dan keutamaan di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu ada berkah.” (HR Bukhari dan Muslim)
“Sahurlah kalian, meskipun hanya dengan seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad)
Namun, apakah sahur merupakan syarat sah puasa? Apakah boleh puasa tanpa sahur? Menurut mayoritas ulama, sahur bukanlah syarat sah puasa, melainkan hanya sunnah yang dianjurkan. Jadi, boleh saja puasa tanpa sahur, asalkan berniat puasa sebelum terbit fajar.
Hal ini didasarkan pada hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha yang artinya:
“Rasulullah SAW pernah bangun pagi dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, lalu beliau mandi dan berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW tidak bersahur ketika berpuasa sunnah. Ini menunjukkan bahwa sahur bukanlah syarat sah puasa.
Namun, meskipun boleh puasa tanpa sahur, hal ini tidak disarankan karena akan menyia-nyiakan keutamaan dan berkah dari sahur. Selain itu, sahur juga membantu kita untuk menjalani puasa dengan lebih kuat dan sabar. Oleh karena itu, sebaiknya kita bersahur ketika ingin berpuasa Senin Kamis atau puasa sunnah lainnya.
Adapun niat puasa Senin Kamis adalah sebagai berikut:
Puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ.”
Puasa Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ.”
Niat puasa Senin Kamis bisa dilakukan sejak malam hari atau sebelum terbit fajar. Jika lupa niat di malam hari, masih bisa niat di pagi hari selama belum terbit fajar dan belum makan atau minum.