Menu Tutup

Apakah Sah Wudhu Tanpa Berurutan?

Wudhu merupakan salah satu ritual penting dalam Islam yang berfungsi untuk mensucikan diri dari hadas kecil sebelum melaksanakan ibadah seperti salat. Salah satu aspek krusial dalam wudhu adalah tertib, yaitu melakukan setiap rukun wudhu secara berurutan. Pertanyaannya, apakah wudhu tetap sah jika dilakukan tidak berurutan?

Pengertian Tertib dalam Wudhu

Tertib berarti melakukan rukun-rukun wudhu sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Rukun wudhu meliputi:

  1. Niat
  2. Membasuh wajah
  3. Membasuh kedua tangan hingga siku
  4. Mengusap sebagian kepala
  5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
  6. Tertib (berurutan)

Urutan ini didasarkan pada firman Allah dalam Surah Al-Maidah ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…”

Pandangan Ulama Mengenai Tertib dalam Wudhu

Para ulama berbeda pendapat mengenai status tertib dalam wudhu:

  • Mazhab Syafi’i dan Hanbali: Menganggap tertib sebagai rukun wudhu. Jika seseorang tidak melakukan wudhu secara berurutan, maka wudhunya dianggap tidak sah.
  • Mazhab Hanafi dan Maliki: Menganggap tertib sebagai sunnah. Artinya, meskipun lebih baik dilakukan secara berurutan, wudhu tetap sah meskipun tidak berurutan.

Menurut pandangan Mazhab Syafi’i, yang banyak dianut di Indonesia, tertib adalah rukun wudhu. Oleh karena itu, jika seseorang mendahulukan membasuh kaki sebelum membasuh wajah, wudhunya dianggap tidak sah.

Implikasi Praktis

Bagi umat Muslim yang mengikuti Mazhab Syafi’i, sangat penting untuk memperhatikan urutan dalam wudhu. Melakukan wudhu tidak sesuai urutan dapat membatalkan wudhu, yang pada gilirannya mempengaruhi keabsahan ibadah seperti salat.

Kesimpulan

Tertib atau urutan dalam wudhu memiliki peran penting dalam menentukan keabsahan wudhu, terutama menurut Mazhab Syafi’i dan Hanbali yang menganggapnya sebagai rukun. Oleh karena itu, memastikan wudhu dilakukan sesuai urutan yang ditetapkan sangat penting untuk menjaga keabsahan ibadah yang memerlukan kesucian dari hadas kecil.

Lainnya