Siapa Tengku Malin Muhidin?
Tengku Malin Muhidin adalah seorang ulama dari Aceh yang datang ke Bengkulu pada tahun 1417 M. Ia adalah salah satu tokoh yang berperan dalam sejarah Islamisasi di Bengkulu, khususnya di wilayah Gunung Bungkuk (Bengkulu Utara).¹²³
Bagaimana perjalanan dakwahnya?
Tengku Malin Muhidin datang ke Bengkulu dengan maksud untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat setempat yang masih memeluk kepercayaan-kepercayaan tradisional seperti animisme, dinamisme, dewa-dewaan, dan kekuatan ghaib. Ia memilih Gunung Bungkuk sebagai tempat tinggal dan pusat dakwahnya karena lokasinya yang strategis dan subur. Ia kemudian mendirikan sebuah pesantren yang menjadi tempat belajar mengaji dan mengenal Islam bagi masyarakat sekitar. Ia juga mengajarkan ilmu-ilmu agama, seperti tauhid, fikih, tasawuf, tafsir, hadis, dan bahasa Arab. Ia dikenal sebagai ulama yang arif, bijaksana, dan santun dalam berdakwah. Ia tidak memaksakan orang untuk masuk Islam, tetapi menggunakan metode hikmah dan persuasif. Ia juga menghormati adat istiadat dan budaya setempat, serta menjalin hubungan baik dengan para pemimpin dan tokoh masyarakat.¹²³
Apa dampak dan warisannya?
Dakwah Tengku Malin Muhidin berhasil menarik banyak orang untuk memeluk Islam. Banyak dari murid-muridnya yang kemudian menjadi ulama-ulama dan kyai-kyai di Bengkulu. Ia juga membantu mendirikan masjid-masjid dan surau-surau di berbagai tempat. Salah satu masjid yang didirikannya adalah Masjid Jamik Gunung Bungkuk yang masih berdiri hingga sekarang. Masjid ini menjadi saksi sejarah perjuangan dan pengabdian Tengku Malin Muhidin dalam menyebarkan Islam di Bengkulu.¹²³
Tengku Malin Muhidin wafat pada tahun 1477 M dan dimakamkan di Gunung Bungkuk. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang menghormati jasanya. Ia juga dianggap sebagai salah satu wali Allah yang memiliki karamah dan keistimewaan. Nama Tengku Malin Muhidin juga diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bengkulu.¹²³
Tengku Malin Muhidin adalah salah satu pahlawan Islam yang patut dicontoh dan diteladani oleh generasi-generasi selanjutnya. Ia menunjukkan bahwa dakwah Islam bisa dilakukan dengan cara yang damai, santun, dan menghargai perbedaan. Ia juga membuktikan bahwa Islam bisa berkembang dan beradaptasi dengan budaya lokal tanpa menghilangkan esensi ajarannya.¹²³
Sumber:
(1) Jejak-jejak Sejarah Masuknya Islam di Bengkulu | Halaman Lengkap. https://daerah.sindonews.com/berita/1393446/29/jejak-jejak-sejarah-masuknya-islam-di-bengkulu?showpage=all.
(2) Mengenal Sejarah Islamisasi di Bengkulu – Piaman explore. https://www.piamanexplore.com/2022/07/mengenal-sejarah-islamisasi-di-bengkulu.html.
(3) JEJAK – JEJAK SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI BENGKULU | Orbit Metro. https://www.orbitmetro.com/jejak-jejak-sejarah-masuknya-islam-di-bengkulu/.