Menu Tutup

Pengembangan Bahan Ajar: Panduan Menyusun Buku Bahan Ajar yang Efektif

Di era pendidikan tinggi saat ini, mahasiswa dituntut untuk dapat belajar secara mandiri. Salah satu upaya untuk mendukung kemandirian ini adalah melalui pengembangan bahan ajar tercetak. Bahan ajar yang disusun dengan baik tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tetapi juga meningkatkan efektivitas pembelajaran itu sendiri. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang teknik penyusunan bahan ajar yang efektif berdasarkan prinsip-prinsip instruksional dan panduan terbaru.

Apa Itu Bahan Ajar?

Bahan ajar merupakan materi yang disusun secara sistematis, digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Menurut Pannen (1995), bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun dengan tujuan menciptakan suasana belajar yang mandiri bagi mahasiswa. Bahan ajar ini dirancang agar mahasiswa bisa mempelajari materi tanpa ketergantungan penuh pada kehadiran dosen.

Ciri-ciri Bahan Ajar yang Baik

Bahan ajar memiliki dua karakteristik penting:

  1. Unik: Hanya dapat digunakan untuk audiens tertentu dalam proses pembelajaran tertentu.
  2. Spesifik: Isi bahan ajar dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan karakteristik audiens dan materi.

Sifat Bahan Ajar Instruksional

Bahan ajar harus memiliki beberapa sifat utama agar efektif digunakan, di antaranya:

  1. Self-instructional: Mampu membelajarkan mahasiswa secara mandiri.
  2. Self-explanatory: Mampu menjelaskan materi secara lengkap tanpa bantuan tambahan.
  3. Self-contained: Berisi materi yang utuh dan tidak memerlukan referensi lain.

Komponen Utama dalam Bahan Ajar

Bahan ajar tidak hanya berisi uraian tentang materi pelajaran, tetapi juga harus mencakup:

  • Tujuan pembelajaran
  • Uraian materi dan contoh
  • Latihan dan tes formatif
  • Rangkuman
  • Umpan balik dan tindak lanjut

Panduan Penyusunan Bahan Ajar

1. Menyusun Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

GBPP merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai pemandu dalam menyusun bahan ajar. GBPP mencakup:

  • Tujuan instruksional umum: Kompetensi yang diharapkan tercapai.
  • Tujuan instruksional khusus: Detail kompetensi spesifik.
  • Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan: Pembagian topik yang akan dibahas.
  • Estimasi waktu: Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap materi.

2. Menulis Bahan Ajar dengan Strategi Instruksional

Setelah menyusun GBPP, langkah berikutnya adalah menulis bahan ajar dengan strategi instruksional yang tepat. Bahan ajar harus dirancang seolah-olah sedang memberikan kuliah tatap muka, menggunakan bahasa yang semi-formal namun komunikatif.

3. Pengembangan Bab dalam Bahan Ajar

Bahan ajar dapat dibagi menjadi beberapa bab, dengan setiap bab terdiri dari beberapa kegiatan belajar yang disusun secara berurutan, dimulai dari pendahuluan, penyajian, dan diakhiri dengan penutup.

a. Pendahuluan

Bagian ini berisi:

  • Deskripsi singkat: Gambaran umum tentang isi bab.
  • Relevansi: Kaitan materi dengan kehidupan mahasiswa.
  • Tujuan instruksional: Kompetensi yang diharapkan.

b. Penyajian

Bagian inti dari bahan ajar, berisi beberapa sub bagian yang dikenal sebagai kegiatan belajar. Setiap kegiatan belajar harus mencakup:

  • Uraian materi: Penjelasan yang rinci.
  • Contoh dan non-contoh: Penggambaran konsep.
  • Latihan: Aktivitas untuk menguji pemahaman.
  • Rangkuman: Kesimpulan dari kegiatan belajar.

c. Penutup

Bagian penutup mencakup tes formatif, umpan balik, dan tindak lanjut. Tes formatif berfungsi untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Langkah-langkah Penyusunan Bahan Ajar

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam penyusunan bahan ajar yang efektif:

  1. Menyusun GBPP: Menetapkan tujuan instruksional dan pokok bahasan.
  2. Menulis bahan ajar: Menggunakan bahasa yang sesuai dan strategi instruksional.
  3. Melakukan review dan uji lapangan: Memastikan bahan ajar dapat digunakan secara efektif.
  4. Revisi dan finalisasi: Mengoptimalkan bahan ajar sebelum digunakan.

Teknik Penyusunan Bahan Ajar

Terdapat dua jenis utama dalam teknik penyusunan bahan ajar, yaitu bahan ajar tercetak dan interaktif. Pada bahan ajar tercetak, penekanan ada pada penyajian materi secara jelas, dengan susunan yang rapi dan bahasa yang mudah dimengerti. Sementara bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk digital, seperti modul video atau presentasi.

Penyusunan Bahan Ajar Interaktif

Bahan ajar interaktif memerlukan penggunaan media tambahan seperti video, audio, dan gambar. Hal ini memberikan variasi kepada mahasiswa dan meningkatkan daya tarik serta efektivitas bahan ajar.

Kesimpulan

Penyusunan bahan ajar yang efektif memerlukan perencanaan dan strategi yang matang. Setiap elemen, mulai dari tujuan pembelajaran, materi, hingga latihan dan umpan balik, harus dirancang dengan hati-hati agar mahasiswa dapat belajar secara mandiri dan mencapai kompetensi yang diharapkan. Panduan ini memberikan dasar yang kuat bagi pendidik dalam mengembangkan bahan ajar yang tidak hanya efektif tetapi juga menarik.

Dengan memahami langkah-langkah dan prinsip penyusunan bahan ajar ini, Anda dapat menciptakan materi yang mendukung pembelajaran mandiri dan membantu mahasiswa mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi.

Referensi:

  • DPM UAJY. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Cetak: Materi Pelatihan PBA. Dari https://dpm.uajy.ac.id
  • Deepublish. (2024). Langkah Penyusunan Bahan Ajar. Dari https://penerbitdeepublish.com
  • Duniadosen.com. (2024). Menyusun Bahan Ajar. Dari https://duniadosen.com
  • Sevima. (2024). 5 Langkah Mudah Menulis Buku Ajar Buat Dosen Muda. Dari https://sevima.com
  • Deepublish. (2024). Cara Menerbitkan Buku Ajar. Dari https://penerbitdeepublish.com
  • Kejarcita. (2024). Contoh Modul Ajar dan Cara Membuatnya. Dari https://blog.kejarcita.id

Lainnya