Untuk mendeteksi tulisan plagiat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik secara manual maupun menggunakan alat atau perangkat lunak. Berikut beberapa cara umum untuk mendeteksi tulisan plagiat:
1. Menggunakan Alat atau Software Deteksi Plagiarisme
Ada banyak alat daring (online) yang bisa digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dengan mudah. Beberapa di antaranya adalah:
- Turnitin: Ini adalah salah satu alat yang paling populer dan sering digunakan di institusi pendidikan. Turnitin membandingkan teks yang diunggah dengan database besar dari jurnal, situs web, dan tulisan akademis.
- Grammarly: Selain menawarkan pemeriksaan tata bahasa, Grammarly juga memiliki fitur deteksi plagiarisme yang membandingkan teks dengan berbagai situs web.
- Copyscape: Ini adalah alat khusus untuk memeriksa apakah suatu teks diambil dari situs web lain.
- Small SEO Tools: Ini adalah alat gratis yang memungkinkan Anda memeriksa plagiarisme dengan menempelkan teks atau mengunggah dokumen.
- Quetext: Alat deteksi plagiarisme gratis dan premium yang memberikan hasil akurat dengan membandingkan tulisan dengan database publik.
- Plagscan: Ini sering digunakan oleh lembaga pendidikan dan perusahaan untuk mendeteksi plagiarisme secara profesional.
2. Periksa Secara Manual dengan Mesin Pencari
Jika Anda mencurigai suatu bagian tulisan adalah plagiat, Anda dapat menyalin sebagian teks tersebut dan mencarinya di mesin pencari seperti Google. Ini akan menunjukkan apakah teks tersebut berasal dari sumber lain yang ada di web.
3. Memanfaatkan Database Akademik
Beberapa jurnal atau platform akademik memiliki database besar yang mencakup publikasi akademik dari seluruh dunia. Misalnya, alat seperti iThenticate digunakan oleh penerbit jurnal untuk memverifikasi apakah naskah yang dikirimkan merupakan plagiat.
4. Memahami Gaya Penulisan
Plagiarisme kadang bisa dideteksi dari perbedaan gaya penulisan dalam sebuah dokumen. Jika gaya bahasa atau terminologi yang digunakan tiba-tiba berubah drastis, bisa jadi penulis mengambil teks dari sumber lain tanpa menuliskannya ulang dengan benar.
5. Cek Kutipan dan Referensi
Plagiarisme sering terjadi karena penulis gagal mencantumkan referensi yang sesuai. Memeriksa apakah penulis memberikan kredit yang benar untuk ide atau kutipan dari sumber lain dapat membantu mendeteksi plagiarisme.
6. Gunakan Software Pemeriksa Dokumen
Beberapa program yang digunakan untuk menulis, seperti Microsoft Word atau Google Docs, memiliki integrasi dengan alat deteksi plagiarisme.
7. Pelajari Teknik Parafrase yang Baik
Beberapa tulisan bisa tidak tampak sebagai plagiarisme jika parafrase dilakukan dengan baik, namun jika tulisan tetap terlalu dekat dengan sumber aslinya meski sudah diubah sedikit, ini tetap dianggap plagiarisme. Teknik parafrase yang baik harus menyusun kembali kalimat sambil tetap memberi kredit pada sumber.