Dalam sebuah ayat Allah disebutkan bahwa ada beberapa ciri orang yang beriman kepada Allah, yaitu :
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan mereka Itulah orang-orang yang benar. Dari ayat tersebut, dapat dikatakan bahwa Iman adalah membenarkan Allah dan RasulNya tanpa keraguan, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Pada akhir ayat tersebut “mereka Itulah orang- orang yang benar” merupakan indikasi bahwa pada waktu itu ada golongan yang mengaku beriman tanpa bukti, golongan ini sungguh telah berdusta dan mereka tidak dapat memahami hakikat iman dengan sebenarnya. Mereka menganggap bahwa iman itu hanya pengucapan yang dilakukan oleh bibir, tanpa pembuktian apapun.
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfaal: 2-4)
Jelaslah bahwa hati yang gemetar, bertambahnya keimanan dan senantiasa bertawakal kepada Allah, semuanya itu merupakan suatu perasaan yang dapat dirasakan oleh hati mereka yang benar imannya. Ini berarti bahwa Iman bukanlah semata-mata pembenaran yang terpendam didalam hati, namun menuntut pula suatu pembenaran yang berwujud tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu barulah perwujudan pelaksanaan sholat, zakat dan lainnya yang merupakan bagian dari amal-amal Iman.