Menu Tutup

Dalil Shalat Awwabin: Pengertian, Keutamaan, dan Panduan Pelaksanaannya

Pengertian Shalat Awwabin

Secara harfiah, kata Awwabin berasal dari bahasa Arab yang berarti “kembali kepada Allah” dengan bertaubat dan beristighfar. Dalam konteks syariat Islam, Shalat Awwabin merujuk kepada shalat sunnah yang dilaksanakan di antara waktu Maghrib dan Isya’. Shalat ini mengandung makna mendalam tentang pendekatan diri kepada Allah SWT melalui ibadah tambahan setelah shalat fardhu Maghrib.

Dasar pelaksanaan Shalat Awwabin dapat ditemukan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Al-Munkadir. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya shalat apapun yang dikerjakan antara waktu Maghrib dan Isya’ disebut sebagai Shalat Awwabin.”
(HR. Muhammad bin Al-Munkadir).

Meskipun hadits ini berstatus Mursal, mayoritas ulama dari kalangan Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali menerima hadits ini sebagai dasar untuk menganjurkan Shalat Awwabin. Penggunaan hadits Mursal ini ditegaskan oleh para ulama ahli hadits, termasuk dalam kitab Al-Ba’its al-Katsir karya Ibnu Katsir.

Keutamaan Shalat Awwabin

Shalat Awwabin memiliki banyak keutamaan yang ditekankan dalam ajaran Islam. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

  1. Menunjukkan Ketaatan dan Ketundukan kepada Allah
    Shalat Awwabin mencerminkan usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di luar shalat wajib. Dengan meluangkan waktu untuk shalat sunnah di antara Maghrib dan Isya’, seorang Muslim menunjukkan rasa syukur dan kepatuhan kepada Tuhannya.
  2. Sebagai Bentuk Taubat dan Istighfar
    Makna kata Awwabin yang berarti “kembali kepada Allah” menunjukkan bahwa shalat ini menjadi momen refleksi dan taubat. Melalui ibadah ini, seorang Muslim memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
  3. Pahala Berlipat Ganda
    Dalam beberapa riwayat, Shalat Awwabin disebut sebagai ibadah yang mendatangkan pahala besar. Melaksanakan shalat sunnah ini menunjukkan keikhlasan hati seorang hamba untuk memperbanyak amal shaleh.
  4. Meningkatkan Kualitas Spiritual
    Dengan rutin mengerjakan Shalat Awwabin, seorang Muslim dapat meningkatkan kekhusyukan dan spiritualitasnya. Ibadah ini membantu menjernihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.

Panduan Pelaksanaan Shalat Awwabin

  1. Waktu Pelaksanaan
    Shalat Awwabin dilaksanakan di antara waktu Maghrib dan Isya’. Dalam rentang waktu ini, seorang Muslim bebas untuk melaksanakan shalat sunnah sesuai kemampuannya.
  2. Jumlah Rakaat
    Tidak ada ketentuan jumlah rakaat yang baku untuk Shalat Awwabin. Namun, sebagian ulama menyebutkan bahwa jumlah rakaat yang disarankan adalah 2, 4, hingga 6 rakaat. Semakin banyak rakaat yang dilakukan, maka semakin besar pula keutamaannya, selama dilakukan dengan ikhlas.
  3. Niat Shalat Awwabin
    Seperti ibadah lainnya, Shalat Awwabin diawali dengan niat. Contoh niatnya adalah:
    “Ushalli sunnatan Awwabin rak‘ataini lillahi ta‘ala.”
    Artinya: “Aku niat shalat sunnah Awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  4. Tata Cara Shalat
    Pelaksanaan Shalat Awwabin sama seperti shalat sunnah pada umumnya, yang terdiri dari:

    • Takbiratul ihram.
    • Membaca Surat Al-Fatihah dan surah pendek pada setiap rakaat.
    • Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam pada akhir rakaat genap.
  5. Doa Setelah Shalat
    Setelah menyelesaikan Shalat Awwabin, disarankan untuk berdoa memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Doa ini menjadi pelengkap dari makna Awwabin, yaitu kembali kepada Allah.

Dalil Pendukung Shalat Awwabin

Selain hadits yang telah disebutkan sebelumnya, ulama juga merujuk kepada berbagai dalil pendukung yang memperkuat anjuran Shalat Awwabin. Dalam kitab Al-Ba’its al-Katsir karya Ibnu Katsir, hadits ini dijadikan hujjah oleh mayoritas ulama Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali. Meski berstatus Mursal, hadits ini dianggap dapat diamalkan dalam ibadah sunnah yang tidak membutuhkan dalil qat‘i (pasti).

Kesimpulan

Shalat Awwabin adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang memiliki nilai spiritual tinggi. Dengan melaksanakan shalat ini, seorang Muslim menunjukkan ketaatan, kesungguhan dalam bertaubat, dan kesediaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, Shalat Awwabin menjadi sarana memperbanyak amal shaleh, meningkatkan kualitas spiritual, dan meraih pahala tambahan di sisi Allah.

Melalui artikel ini, diharapkan setiap Muslim dapat memahami pentingnya Shalat Awwabin serta melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Mari jadikan waktu antara Maghrib dan Isya’ sebagai momen untuk kembali kepada Allah SWT dan memperbanyak ibadah kepada-Nya.

Sumber: Amaliah Nu dan dalilnya

Lainnya