Menjelajahi pesona Malang Jawa Timur seolah membuka lembaran cerita wisata yang tak pernah habis untuk dijelajahi, mulai dari hamparan taman bunga hingga kelezatan kuliner tradisional. Di Kecamatan Pujon, Florawisata San Terra de Lafonte memikat dengan taman seluas lima hektar yang dihiasi lebih dari 700 jenis bunga lokal dan impor, lengkap dengan nuansa arsitektur Eropa dan Korea. Berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, taman ini menawarkan udara pegunungan yang segar.
Tak hanya keindahan alam dan wahana seru, Malang juga kaya akan cita rasa autentik yang dikenal sebagai kuliner atau makanan khas Malang. Setelah berkeliling di Batu Flower Garden dan menangkap momen di spot Instagramable, jangan lewatkan mencicipi bakso Malang legendaris, rawon dengkul, hingga sate kelinci yang pedas manis. Kombinasi keindahan alam, petualangan, serta kuliner tradisional membuat Malang menjadi destinasi wisata lengkap—sempurna untuk keluarga, pasangan, maupun para pecinta fotografi dan kuliner.
Florawisata San Terra de Lafonte
Florawisata San Terra de Lafonte adalah destinasi wisata taman bunga yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 2019, taman ini menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam dengan sentuhan arsitektur bergaya Eropa dan Korea. Dengan ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, pengunjung dapat menikmati udara sejuk khas pegunungan sambil menjelajahi taman seluas 5 hektar yang dipenuhi lebih dari 700 jenis bunga lokal dan impor yang tertata rapi.
Selain keindahan taman bunga, Florawisata San Terra de Lafonte juga menawarkan berbagai wahana permainan yang cocok untuk semua usia. Beberapa di antaranya adalah Bianglala setinggi 45 meter, wahana kapal ayun Colombus, Flying Bee, House of Terror, dan Kids Zone Arena untuk anak-anak. Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen, tersedia berbagai spot foto Instagramable seperti replika rumah bergaya Belanda, kastil mini, dan gang-gang kecil ala Korea.
Fasilitas yang disediakan di Florawisata San Terra de Lafonte cukup lengkap, termasuk area parkir yang luas, toilet bersih, mushola, food court, gazebo, dan rest area. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp25.000 untuk hari biasa dan Rp35.000 untuk akhir pekan atau hari libur nasional. Dengan kombinasi keindahan alam, berbagai wahana menarik, dan fasilitas yang memadai, Florawisata San Terra de Lafonte menjadi pilihan destinasi wisata yang ideal untuk keluarga, pasangan, maupun pecinta fotografi.
Batu Flower Garden
Batu Flower Garden merupakan destinasi wisata alam yang terletak di lereng Gunung Panderman, tepatnya di kawasan Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur. Berada pada ketinggian sekitar 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, tempat ini menawarkan udara sejuk dan pemandangan alam yang memukau. Pengunjung dapat menikmati hamparan taman bunga yang indah dengan berbagai jenis bunga berwarna-warni yang ditata secara artistik. Selain itu, terdapat berbagai spot foto menarik seperti Flower Fall, Hobbiton, I Love U, dan Tree House yang sangat instagramable dan menjadi favorit para wisatawan.
Tak hanya menawarkan keindahan taman bunga, Batu Flower Garden menyediakan berbagai wahana seru yang memacu adrenalin, seperti Sky Bike, Hammock Tower, dan ayunan ekstrem yang terletak di atas jurang setinggi 50 meter. Untuk menikmati semua fasilitas ini, pengunjung dapat memilih berbagai paket tiket yang tersedia, mulai dari tiket reguler seharga Rp37.500 hingga tiket all spot seharga Rp112.500. Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan sangat cocok dikunjungi oleh keluarga maupun pasangan yang ingin menikmati keindahan alam sambil berfoto ria.
Pantai Parang Dowo
Pantai Parang Dowo adalah destinasi wisata alam yang menawan di pesisir selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan. Berjarak sekitar 65 km dari pusat Kota Malang, pantai ini dapat dicapai dalam waktu sekitar dua jam perjalanan melalui Jalur Lintas Selatan (JLS) .
Pantai ini terkenal dengan formasi batu karang panjang yang membentang di sepanjang bibir pantai, berfungsi sebagai pelindung alami dari ombak besar. Formasi ini menciptakan kolam-kolam alami yang menyerupai jacuzzi, cocok untuk berendam santai. Hamparan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih menambah keindahan pantai ini .
Bagi pengunjung yang menyukai petualangan, Pantai Parang Dowo menawarkan aktivitas seperti trekking menyusuri tebing, menjelajahi gua-gua kecil, dan menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau dari atas bukit . Suasana yang tenang dan alami menjadikan pantai ini tempat yang ideal untuk bersantai dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Fasilitas di Pantai Parang Dowo cukup memadai, termasuk area parkir luas, toilet, gazebo, penginapan, dan area camping ground . Harga tiket masuknya pun terjangkau, sekitar Rp15.000 per orang, dengan tambahan biaya parkir untuk kendaraan roda empat sebesar Rp10.000 .
Pantai Parang Dowo buka setiap hari selama 24 jam, memberikan fleksibilitas bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam kapan saja. Dengan segala pesonanya, pantai ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih alami.
Jatim Park
Jawa Timur Park, atau yang lebih dikenal sebagai Jatim Park, merupakan destinasi wisata unggulan di Kota Batu, Jawa Timur, yang menggabungkan konsep rekreasi, edukasi, dan hiburan dalam satu kawasan terpadu. Dikelola oleh Jawa Timur Park Group, kompleks ini terdiri dari beberapa taman tematik yang menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung dari segala usia.
Jatim Park 1, sebagai pionir, menghadirkan perpaduan antara taman bermain dan edukasi dengan lebih dari 50 wahana, termasuk Science Center, Museum Tubuh, dan berbagai atraksi seru seperti Himalaya Coaster dan Flying Tornado . Jatim Park 2 mengusung konsep kebun binatang modern dengan Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan Eco Green Park, memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan berbagai satwa dan belajar tentang konservasi lingkungan . Sementara itu, Jatim Park 3 menawarkan pengalaman berbeda dengan tema dinosaurus di Dino Park, serta zona edukatif seperti The Legend Star dan Museum Musik Dunia .
Dengan lokasi strategis di Kota Batu dan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel dan area kuliner, Jatim Park menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari pengalaman liburan yang menyenangkan sekaligus mendidik.
Museum Angkut
Museum Angkut di Kota Batu, Jawa Timur, adalah destinasi wisata edukatif dan interaktif yang menggabungkan sejarah transportasi dengan hiburan modern. Diresmikan pada 9 Maret 2014, museum ini menempati area seluas 3,8 hektar dan menampilkan lebih dari 300 koleksi kendaraan dari berbagai era dan negara, mulai dari becak tradisional hingga mobil listrik modern seperti Tucuxi milik Dahlan Iskan .
Museum ini terbagi dalam beberapa zona tematik yang dirancang menyerupai lanskap kota-kota ikonik dunia. Zona Sunda Kelapa dan Batavia menghadirkan suasana pelabuhan masa kolonial dengan replika kapal dan becak kuno . Zona Uni Eropa menampilkan kendaraan klasik dari Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia, termasuk replika mobil Land Rover yang digunakan oleh Ratu Elizabeth II . Zona Gangster & Broadway membawa pengunjung ke suasana kota Chicago tahun 1920-an, lengkap dengan nuansa era Al Capone .
Museum Angkut menawarkan berbagai wahana interaktif seperti flight simulator dengan replika kokpit Boeing 737-200 , area VR yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman mengendarai mobil superhero, dan Pasar Apung Nusantara yang menyajikan kuliner khas Indonesia dalam suasana pasar terapung .
Fasilitas umum di museum ini cukup lengkap, termasuk toilet, mushola, area parkir luas, food court, free WiFi, dan shuttle car untuk memudahkan mobilitas pengunjung . Museum Angkut buka setiap hari dari pukul 11.00 hingga 20.00 WIB pada hari kerja, dan pukul 12.00 hingga 20.00 WIB pada akhir pekan . Harga tiket masuk berkisar antara Rp100.000 hingga Rp120.000, dengan opsi tiket terusan bersama Jatim Park 1 seharga Rp140.000 hingga Rp170.000 .
Kampung Warna-Warni Jodipan
Kampung Warna-Warni Jodipan di Malang, Jawa Timur, merupakan contoh transformasi urban yang inspiratif. Awalnya dikenal sebagai kawasan kumuh di bantaran Sungai Brantas, kampung ini berubah total pada 2016 berkat inisiatif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang bekerja sama dengan perusahaan cat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Mereka mengecat ratusan rumah dengan 17 warna cerah, menciptakan suasana yang penuh warna dan menarik perhatian wisatawan.
Terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9, Jodipan, Kecamatan Blimbing, kampung ini mudah diakses dari pusat kota Malang. Daya tarik utamanya meliputi mural-mural artistik, lorong payung, tangga warna-warni, dan jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Jodipan dengan Kampung Tridi di seberangnya. Jembatan ini menawarkan pemandangan spektakuler dan menjadi spot foto favorit pengunjung.
Kampung Warna-Warni Jodipan buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuknya sangat terjangkau, yaitu Rp5.000 per orang, dengan biaya parkir Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil. Fasilitas yang tersedia mencakup toilet, musala, area parkir, dan warung makan ringan, menjadikan kunjungan Anda nyaman dan menyenangkan.
Air Terjun Coban Rondo
Air Terjun Coban Rondo merupakan destinasi wisata alam yang memukau di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Terletak sekitar 12 km dari Kota Batu dan 20 km dari Kota Malang, air terjun ini berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian air terjun sekitar 84 meter. Debit airnya bervariasi antara 90 hingga 150 liter per detik tergantung musim, menciptakan suasana sejuk dan menyegarkan di sekitarnya.
Nama “Coban Rondo” berasal dari legenda tragis Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma. Menurut cerita, pasangan pengantin baru ini melakukan perjalanan ke Gunung Anjasmoro sebelum pernikahan mereka mencapai hari ke-36, yang dalam tradisi Jawa dianggap membawa kesialan. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh Joko Lelono yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati. Pertarungan antara Raden Baron dan Joko Lelono berakhir dengan kematian keduanya, meninggalkan Dewi Anjarwati menjadi janda yang menunggu suaminya di balik air terjun. Dari sinilah nama “Coban Rondo” atau “Air Terjun Janda” berasal.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung dapat mencoba berbagai aktivitas menarik seperti menjelajahi Taman Labirin, berkemah di area camping ground, mengikuti kegiatan outbound, atau menikmati wahana flying fox dan ATV. Tersedia juga wisata edukatif seperti wisata flora dan fauna serta wisata safari yang memperkenalkan satwa langka Indonesia. Harga tiket masuk berkisar antara Rp15.000 hingga Rp35.000, tergantung hari kunjungan dan status pengunjung. Objek wisata ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.
Pantai Balekambang
Pantai Balekambang, yang terletak di Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan destinasi wisata yang memikat dengan keindahan alam dan nilai budaya yang kaya. Berjarak sekitar 65 km dari pusat Kota Malang, pantai ini dapat ditempuh dalam waktu 2–3 jam perjalanan darat.
Dikenal sebagai “Tanah Lot”-nya Jawa Timur, Pantai Balekambang menawarkan panorama pasir putih yang luas, air laut yang jernih kebiruan, serta gugusan batu karang sepanjang 2 km yang menambah pesona alamnya. Di antara batu karang tersebut terdapat tiga pulau kecil: Pulau Ismoyo, Pulau Anoman, dan Pulau Wisanggeni. Pulau Ismoyo menjadi ikon utama dengan keberadaan Pura Luhur Amertha Jati di atasnya, yang dapat diakses melalui jembatan sepanjang sekitar 100 meter.
Pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berenang, bermain pasir, berfoto di spot-spot menarik, atau menyaksikan upacara adat seperti Surohan dan Jalanidha Puja yang diadakan pada bulan Suro. Fasilitas yang tersedia di pantai ini meliputi area parkir, kamar mandi umum, mushola, serta warung makan yang menyajikan hidangan laut segar.
Kuliner Khas Malang
Malang tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan udara sejuknya, tetapi juga sebagai surga bagi para pecinta kuliner. Kekayaan kuliner khas Malang mencerminkan perpaduan budaya lokal dan pengaruh Tionghoa, menghasilkan beragam hidangan yang menggugah selera.
Dilansir dari pergibentar.com salah satu ikon kuliner Malang adalah Bakso Malang, yang terdiri dari bakso daging sapi, tahu, siomay, mie, dan pangsit, disajikan dalam kuah kaldu gurih. Tempat legendaris untuk menikmati hidangan ini adalah Bakso President, yang telah berdiri sejak tahun 1977 dan berlokasi di samping rel kereta api, memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung .
Selain itu, Bakso Bakar juga menjadi favorit, dengan bakso yang dibakar dan dilumuri bumbu manis pedas, memberikan sensasi rasa yang berbeda. Untuk hidangan mie, Cwie Mie menawarkan mie tipis yang disajikan dengan ayam cincang, sawi, dan pangsit, menciptakan rasa yang ringan namun kaya .(Orami)
Bagi pencinta hidangan berkuah, Rawon Dengkul dengan kuah hitam khas dari kluwek dan potongan daging sapi empuk menjadi pilihan yang tepat. Sementara itu, Orem-orem, hidangan berbahan dasar tempe goreng yang disajikan dengan kuah santan kental, suwiran ayam, dan telur asin, menawarkan cita rasa yang unik dan lezat.
Untuk pengalaman kuliner yang lebih beragam, Rujak Cingur menyajikan campuran sayuran, buah-buahan, dan cingur sapi dengan bumbu petis yang khas. Sedangkan Sate Kelinci, dengan daging kelinci yang empuk dan bumbu kacang pedas manis, menjadi alternatif menarik bagi pecinta sate .
Tidak ketinggalan, Pecel Kawi Hj. Musilah, yang telah berdiri sejak 1975, menyajikan nasi pecel dengan bumbu kacang khas dan peyek renyah, menjadi favorit warga lokal dan wisatawan .
Beragam pilihan kuliner yang lezat dan khas ini, Malang menjadi destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menikmati kekayaan rasa dan budaya kuliner Indonesia.