Bahasa Indonesia baku memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi resmi dan formal di berbagai konteks. Penggunaan bahasa baku diatur oleh pedoman tertentu, seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut adalah fungsi-fungsi utama dari bahasa Indonesia baku:
1. Fungsi Pemersatu
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai alat pemersatu bagi masyarakat yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda. Dengan adanya satu acuan bahasa yang diterima secara luas, komunikasi antarindividu dari berbagai daerah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan harmonis, sehingga memperkuat persatuan bangsa dalam konteks multikultural.
2. Fungsi Pemberi Kekhasan
Bahasa baku berperan memberikan identitas khas kepada bahasa Indonesia. Dengan adanya aturan yang jelas, bahasa baku membedakan bahasa Indonesia dari bahasa lain. Di dalam negeri, bahasa baku membedakan situasi formal dan informal. Penggunaan bahasa baku di berbagai ranah resmi seperti akademik dan pemerintahan memberikan kekhasan pada bahasa ini.
3. Fungsi Pembawa Kewibawaan
Penggunaan bahasa baku sering dikaitkan dengan tingkat formalitas dan kewibawaan. Penggunaan bahasa yang benar dan sesuai aturan dalam situasi resmi, seperti di pemerintahan atau dunia pendidikan, mencerminkan kecerdasan dan kredibilitas pengguna bahasa. Oleh karena itu, bahasa baku sering dianggap memiliki nilai tinggi dalam komunikasi yang berwibawa.
4. Fungsi Kerangka Acuan
Bahasa baku juga berfungsi sebagai kerangka acuan yang memandu cara berkomunikasi yang benar dalam bahasa Indonesia. Aturan-aturan dalam bahasa baku menetapkan standar untuk menulis dan berbicara dengan jelas dan tepat, sehingga membantu menghindari kesalahpahaman. Penyimpangan dari bahasa baku dalam situasi resmi dapat dilihat sebagai kesalahan dalam berkomunikasi.