Menuntut ilmu dalam Islam bukan hanya sebuah kegiatan yang dihargai, tetapi juga merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Konsep menuntut ilmu di dalam ajaran Islam sangat mendalam dan dijelaskan melalui banyak ayat Al-Qur’an serta hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai hadits yang menggambarkan hukum dan keutamaan menuntut ilmu, serta bagaimana hal tersebut mengarah pada pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT.
1. Menuntut Ilmu adalah Kewajiban
Salah satu hadits yang paling sering dikutip mengenai kewajiban menuntut ilmu adalah:
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Hadits ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu dunia, adalah kewajiban yang tidak bisa dihindari oleh setiap Muslim. Setiap orang harus berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan agar bisa menjalankan ibadah dengan benar dan hidup sesuai dengan tuntunan Islam.
Dalam hal ini, ilmu agama seperti ilmu tentang shalat, puasa, zakat, dan haji menjadi fardhu ‘ain (wajib) yang harus diketahui oleh setiap individu. Tanpa ilmu tersebut, ibadah yang dilakukan bisa jadi tidak sah.
2. Ilmu sebagai Jihad di Jalan Allah
Menuntut ilmu dalam Islam diibaratkan seperti berjihad di jalan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Bepergian pada pagi dan sore untuk menuntut ilmu lebih utama daripada berjihad di jalan Allah.” (HR. ad-Dailami).
Hal ini menunjukkan betapa mulianya usaha menuntut ilmu. Bahkan, meskipun berjihad di medan perang adalah amalan yang besar, menuntut ilmu dianggap lebih utama karena ilmunya dapat mengarah pada kemaslahatan yang lebih luas bagi umat manusia.
3. Keutamaan Orang Berilmu
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menggambarkan keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang hanya ahli ibadah:
“Keutamaan seorang yang berilmu atas seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang di langit.” (HR. Tirmidzi).
Hadits ini menjelaskan bahwa orang berilmu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Ilmu yang dimiliki bukan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk umat Islam secara keseluruhan. Seorang yang berilmu dapat memberikan petunjuk dan bimbingan dalam berbagai aspek kehidupan, baik agama maupun dunia.
4. Mendapatkan Pahala yang Tidak Terputus
Salah satu keistimewaan menuntut ilmu adalah pahala yang terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seseorang meninggal dunia, amalannya terputus kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan.” (HR. Muslim).
Ilmu yang diajarkan atau yang bermanfaat bagi orang lain akan terus memberikan pahala kepada pemiliknya meskipun ia telah wafat. Oleh karena itu, menuntut ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bentuk amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala.
5. Mendapatkan Pahala Seperti Pahala Orang yang Berjihad
Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa menuntut ilmu memiliki pahala yang besar, bahkan setara dengan pahala orang yang berjihad di jalan Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, beliau bersabda:
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Hal ini menunjukkan bahwa setiap langkah yang kita ambil untuk menuntut ilmu akan dibalas dengan pahala yang setara dengan amal besar, seperti jihad di jalan Allah.
6. Malaikat Menghormati Penuntut Ilmu
Sebagai bentuk penghormatan terhadap penuntut ilmu, malaikat pun turut memberikan dukungan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayap mereka sebagai bentuk keridhaan kepada penuntut ilmu.” (HR. Tirmidzi).
Ini menunjukkan betapa mulianya orang yang menuntut ilmu hingga malaikat secara simbolis memberikan penghormatan kepadanya. Bahkan, seluruh makhluk di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di laut, memohonkan ampunan untuk orang berilmu.
7. Ilmu Warisan Nabi
Menuntut ilmu dalam Islam juga dianggap sebagai warisan dari para nabi. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi.” (HR. Tirmidzi).
Para nabi tidak mewariskan harta benda, tetapi mereka mewariskan ilmu yang dapat memberikan petunjuk hidup bagi umat manusia. Oleh karena itu, menuntut ilmu berarti mengambil bagian dalam warisan para nabi yang sangat berharga.
8. Pentingnya Ilmu dalam Membentuk Umat yang Kuat
Menuntut ilmu dalam Islam bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemaslahatan umat. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (QS. At-Taubah: 122).
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam sebuah masyarakat Muslim, sebagian dari mereka harus mengabdikan diri untuk menuntut ilmu, terutama dalam hal agama, untuk dapat memberi nasihat dan bimbingan kepada masyarakat yang lain.
Kesimpulan
Menuntut ilmu dalam Islam adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan, baik itu ilmu agama maupun ilmu dunia. Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan dengan tegas bahwa orang yang menuntut ilmu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Selain mendapatkan pahala yang sangat besar, ilmu juga menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita diajak untuk tidak hanya mencari ilmu demi kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemaslahatan umat Islam secara keseluruhan.