Menu Tutup

Kabinet Djuanda: Pembentukan, Susunan Kabinet, Program Kerja, Keberhasilan, dan Akhir Kekuasaan

Kabinet Djuanda merupakan kabinet ketujuh di era demokrasi liberal Indonesia yang berkuasa dari September 1957 hingga Juli 1959. Dipimpin oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja, kabinet ini dikenal karena program kerjanya yang ambisius dan keberhasilannya dalam beberapa bidang penting, meskipun akhirnya harus berakhir seiring dengan peralihan ke sistem Demokrasi Terpimpin.

Pembentukan Kabinet Djuanda

Kabinet Djuanda dibentuk dalam konteks politik yang sangat dinamis dan penuh tantangan. Pada masa itu, Indonesia mengalami pergolakan politik dan ekonomi yang signifikan, yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan stabil. Djuanda Kartawidjaja, yang dikenal sebagai sosok non-partai dan ahli administrasi, dipilih oleh Presiden Soekarno untuk memimpin kabinet baru ini1.

Latar Belakang Politik

Sebelum pembentukan Kabinet Djuanda, Indonesia telah melalui serangkaian kabinet yang berumur pendek karena ketidakstabilan politik. Persaingan antarpartai dan sistem multipartai menyebabkan kesulitan dalam mencapai konsensus politik. Kabinet Djuanda hadir sebagai respons terhadap kebutuhan akan pemerintahan yang lebih efektif dan efisien1.

Proses Pembentukan

Proses pembentukan Kabinet Djuanda melibatkan negosiasi dan konsultasi intensif antara Presiden Soekarno dan berbagai tokoh politik dan militer. Tujuannya adalah untuk menciptakan kabinet yang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi negara, termasuk masalah ekonomi dan separatisme1.

Keunikan Kabinet Djuanda

Kabinet Djuanda unik karena merupakan salah satu dari sedikit kabinet zaken, atau kabinet ahli, yang ada selama era demokrasi liberal. Ini berarti bahwa kabinet ini diisi oleh para ahli atau kalangan non-partai, yang dipilih berdasarkan keahlian dan kemampuan mereka, bukan afiliasi politik1.

Dukungan Parlemen

Meskipun bukan berasal dari partai politik, Kabinet Djuanda berhasil mendapatkan dukungan parlemen. Hal ini terutama karena keahlian Djuanda dalam berdiplomasi dan kemampuannya untuk bekerja sama dengan berbagai kelompok politik1.

Susunan Kabinet

Kabinet Djuanda terdiri dari individu-individu terpilih yang memiliki keahlian di bidang masing-masing. Susunan kabinet mencerminkan keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang berbasis pada keahlian teknis dan administratif2.

Menteri-Menteri Kabinet

Beberapa menteri yang menonjol dalam Kabinet Djuanda antara lain Menteri Luar Negeri Soebandrio, Menteri Dalam Negeri Sanusi Hardjadinata, dan Menteri Pertahanan yang juga dijabat oleh Djuanda sendiri2.

Representasi Non-Partai

Kabinet Djuanda menunjukkan komitmen terhadap pemerintahan yang berbasis keahlian dengan memilih menteri-menteri yang bukan dari partai politik. Ini adalah langkah yang berani pada masa itu, mengingat pentingnya partai politik dalam politik Indonesia2.

Djuanda sebagai Menteri Pertahanan

Selain sebagai Perdana Menteri, Djuanda juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin dua posisi penting dalam pemerintahan2.

Kabinet Zaken

Sebagai kabinet zaken, Kabinet Djuanda diharapkan dapat mengambil keputusan yang berbasis pada pertimbangan teknis dan praktis, bukan politis2.

Program Kerja Kabinet Djuanda

Program kerja Kabinet Djuanda dirancang untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Indonesia pada waktu itu. Program-program ini mencakup berbagai aspek, dari politik hingga ekonomi1.

Pancakarya

Program kerja Kabinet Djuanda dikenal dengan nama Pancakarya, yang mencakup lima poin utama: pembentukan Dewan Nasional, normalisasi keadaan Republik Indonesia, pembatalan Konferensi Meja Bundar (KMB), perjuangan pengembalian Irian Barat, dan percepatan pembangunan3.

Deklarasi Djuanda

Salah satu pencapaian terbesar Kabinet Djuanda adalah Deklarasi Djuanda, yang menegaskan kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah perairannya, termasuk laut teritorial dan dasar laut1.

Pembangunan Ekonomi

Kabinet Djuanda juga fokus pada pembangunan ekonomi, dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang saat itu sedang dalam keadaan buruk1.

Pengembalian Irian Barat

Perjuangan untuk pengembalian Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia merupakan salah satu agenda utama Kabinet Djuanda, yang pada akhirnya berhasil1.

Keberhasilan Kabinet Djuanda

Kabinet Djuanda mencatat beberapa keberhasilan selama masa jabatannya. Keberhasilan-keberhasilan ini mencerminkan kemampuan kabinet dalam mengatasi tantangan yang ada dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan1.

Stabilitas Politik

Salah satu keberhasilan Kabinet Djuanda adalah menciptakan stabilitas politik yang lebih baik dibandingkan dengan kabinet-kabinet sebelumnya1.

Peningkatan Ekonomi

Kabinet Djuanda berhasil melakukan beberapa reformasi ekonomi yang penting, yang membantu memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia1.

Diplomasi Internasional

Djuanda dikenal karena keahliannya dalam diplomasi, yang membantu meningkatkan posisi Indonesia di kancah internasional1.

Deklarasi Djuanda

Deklarasi Djuanda menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia, karena menegaskan kedaulatan negara atas wilayah perairannya1.

Akhir Kekuasaan Kabinet Djuanda

Meskipun berhasil mencatat beberapa pencapaian, Kabinet Djuanda harus berakhir seiring dengan peralihan ke sistem Demokrasi Terpimpin pada Juli 19591.

Peralihan ke Demokrasi Terpimpin

Peralihan ke Demokrasi Terpimpin merupakan kebijakan Presiden Soekarno yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik yang lebih besar1.

Penutup Era Demokrasi Liberal

Kabinet Djuanda menjadi penutup era demokrasi liberal di Indonesia, yang kemudian digantikan oleh sistem pemerintahan yang lebih sentralistik1.

Warisan Kabinet Djuanda

Meskipun berakhir, Kabinet Djuanda meninggalkan warisan penting, terutama dalam hal kebijakan luar negeri dan ekonomi1.

Refleksi Sejarah

Kabinet Djuanda diingat sebagai salah satu kabinet yang paling efektif dan berprestasi selama era demokrasi liberal di Indonesia1.

Sumber:
(1) Sejarah Kabinet Djuanda: Program Kerja dan Kejatuhannya – Tirto.ID. https://tirto.id/sejarah-kabinet-djuanda-program-kerja-dan-kejatuhannya-gvJ4.
(2) Kabinet Djuanda: Penetapan, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian. https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/19/183919979/kabinet-djuanda-penetapan-susunan-program-kerja-dan-pergantian.
(3) Program Kerja Kabinet Djuanda | Sejarah Kelas 12 – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/program-kerja-kabinet-djuanda.
(4) 6 Contoh Artikel dan Strukturnya LENGKAP – Indonesian Writer. https://indonesianwriter.com/contoh-artikel-dan-strukturnya/.
(5) TATA CARA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH – FSD UNM. https://fsd.unm.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Panduan-Artikel-TA-2020.pdf.
(6) Profesional: Arti, Ciri-Ciri, Cara Mengembangkan, dan Manfaatnya – Glints. https://glints.com/id/lowongan/profesional-adalah/.
(7) Pengertian Artikel, Jenis, Ciri, Syarat, Cara Menulis, dan Contohnya. https://penelitianilmiah.com/pengertian-artikel/.
(8) Kabinet Djuanda: Latar Belakang, Susunan, Program, dan Kejatuhan. https://an-nur.ac.id/blog/kabinet-djuanda-latar-belakang-susunan-program-dan-kejatuhan.html.
(9) Terbentuknya Kabinet Djuanda, Program Kerja dan Proses Berakhirnya …. http://www.antotunggal.com/2021/06/terbentuknya-kabinet-djuanda-program.html.

Lainnya