Menu Tutup

Kabinet Wilopo: Proses Terbentuknya, Susunan Kabinet, Program Kerja, dan Keruntuhannya

1. Proses Terbentuknya Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo terbentuk pada tanggal 1 Maret 1952 ketika Presiden Soekarno menunjuk Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) sebagai formatur1. Namun, usaha kedua formatur ini untuk membentuk kabinet yang kuat gagal karena tidak ada kesepakatan tentang calon-calon yang akan duduk di dalam kabinet1. Pada tanggal 19, kedua formatur ini mengembalikan mandatnya dan Presiden Soekarno menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai formatur baru1. Setelah berusaha selama 2 minggu, pada tanggal 30 Maret, Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya1.

2. Susunan Kabinet

Susunan kabinet Wilopo terdiri atas anggota dari PNI dan Masyumi (masing-masing 4 orang), PSI (2 orang), PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, dan PSII (masing-masing 1 orang) dan golongan tak berpartai 3 orang1. Kabinet ini resmi dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 1952 tanggal 1 April 19521.

3. Program Kerja Kabinet Wilopo

Dalam melaksanakan pemerintahannya, setidaknya ada enam program kabinet Wilopo1:

  1. Organisasi Negara: Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan-dewan daerah, menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah, menyederhanakan organisasi pemerintah pusat1.
  2. Kemakmuran: Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi nasional, terutama bahan makanan rakyat, melanjutkan usaha perubahan agraria1.
  3. Keamanan: Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan sebagai Negara hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan Negara serta, memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman1.
  4. Perburuhan: Memperlengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh guna menjamin proses nasional1.
  5. Pendidikan dan Pengajaran: Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran1.
  6. Luar Negeri: Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan aktivitas yang sesuai dengan kewajiban kita dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju perdamaian dunia1.

4. Keruntuhan Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo berakhir pada tanggal 3 Juni 19532. Meskipun kabinet ini memiliki program kerja yang jelas dan terstruktur, namun berbagai tantangan dan hambatan politik menyebabkan keruntuhan kabinet ini2.

5. Kesimpulan

Kabinet Wilopo merupakan bagian penting dari sejarah politik Indonesia. Meskipun kabinet ini akhirnya runtuh, namun kontribusinya dalam membentuk dasar-dasar pemerintahan dan program kerja yang jelas dan terstruktur tidak dapat diabaikan. Kabinet ini menunjukkan pentingnya kerjasama antar-partai dan stabilitas politik dalam menjalankan pemerintahan yang efektif1.

Sumber:
(1) (DOC) Kabinet Wilopo | husain ali – Academia.edu. https://www.academia.edu/17188259/Kabinet_Wilopo.
(2) SISTEM PEMERINTAHAN PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL TAHUN 1949-1959. https://www.academia.edu/7046821/SISTEM_PEMERINTAHAN_PADA_MASA_DEMOKRASI_LIBERAL_TAHUN_1949_1959.
(3) (PDF) Kabinet natsir | Ridho Nasr – Academia.edu. https://www.academia.edu/40199648/Kabinet_natsir.

Lainnya