Menu Tutup

Keutamaan ilmu dalam Islam

Selain Al-Qur’an banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan ilmu dan kedudukan ulama, baik dimata Allah maupun dimata manusia, di dunia maupun di akhirat. Ulama di hargai demikian tingginya tak tertandingi oleh siapapun, dan tak mungkin dapat dikejar, kecuali melalui ilmu.

Berikut beberapa keutamaan ilmu yang disebutkan didalam Al-qur’an dan As-Sunnah:

  1. kelebihan ilmu dibanding ibadah

Salah satu fadhilah ilmu dari ibadah adalah bahwa kebanyakan manfaat ibadah terbatas pada pelakunya. Orang yang melakukan salat atauberpuasa, haji, zikir dan ibadah yang lai, akan mendapat kebaikan-kebaikan amal perbuatannya dan peningkatan derajatnya. Tetapi, masyarakat lain tidak akan mndapat ganjaran mereka sedikitpun secara langsung. Berbeda dengan ilmu; ia bermanfaat jauh melampui si pilaku itu sendiri, sampai pada orang yang mendengarnya, atau membacanya. Ilmu tidak mengenal ikatan, tidak pula mengakui adanya dinding dan jurang pemisah. Lebih-lebih pada zaman kita sekarang, ketika ilmu tersebar luas melalui radio dan televisi yang dapat ditangkap dalam beberapa detik dan bahkan dalam seketika itu juga para pendengar dan para pemirsa yang ada diberbagai tempat.

  1. Ilmu tidak terputus lantaran berahirnya hayat

Ilmu  tidak terputus lantaran berahirnya hayat, dan ilmu tidak mati dengan kematian pemiliknya. Tetapi bagi orang yang salat, atau berpuasa, atau membayar zakat,berhaji, berumroh, bertasbih, bertahlil, berzikr, dan bertakbir, semua amal ini mendapat balasandari allah, tetapi balasan itu terputus lantaran selesai atau berakhirnya amala tertentu. Adapun ilmu, ia terus berpengaruh selama orang masih memanfaatkanya.[6]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim no.1631)

Betapa besarnya kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang berilmu berupa pahala dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Dan pahala tadi akan terus mengalir kepadanya tanpa terputus selama ilmunya disampaikan oleh murid-muridnya dari generasi ke generasi berikutnya, dan selama kitab-kitabnya dan tulisan-tulisannya dimanfaatkan oleh para hamba di berbagai negeri, dan seperti inilah pahala dan ganjaran orang yang berilmu akan tetap sampai kepadanya setelah kematiannya dengan sebab ilmu yang telah dia tinggalkan untuk manusia, di mana mereka mengambil manfaat terhadap ilmunya.

  1. 3.  Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba

Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, dan membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai-Nya.

Kehidupannya menjadi berarti, masa depannya cemerlang, dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamanya.”

(Muttafaq Alaihi dari Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu anhuma)

  1. 4. Orang yang berilmu akan ditinggian derajatnya

Sesungguhnya allah akan meningkatkan derajat orang-orang yang mau menuntut ilmu sebagaimana firmannya:

 Artinya :Hai orang orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “ Berlapang lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.  Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( Q.S Al-Mujaadalah:11)

Ditinggikannya derajat dengan beberapa derajat, ini menunjukkan atas besarnya keutamaan, dan ketinggian di sini mencakup ketinggian maknawiyyah di dunia dengan tingginya kedudukan dan bagusnya suara (artinya dibicarakan orang dengan kebaikan) dan mencakup pula ketinggian hissiyyah (yang dirasakan oleh tubuh dan panca indera) di akhirat dengan tingginya kedudukan di jannah. (Fathul Baarii 1/141)

Allah pun akan meninggikan derajat orang orang yang berilmu sebagaimana diri-Nya memuliakan diri-Nya dan mengagungkan kekuasaan-Nya, lalu setelahnya Dia memuliakan malaikat dan kemudian memuliakan orang orang yang berilmu, sebagaimana firman-Nya:

Artinya :“ Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” Q.S Ali Imran:18

  1. 5. menuntut ilmu merupakan ibadahdan akan dipermudah jalan menuju syurga

Menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan merupakan Ibadah yang paling agung dan paling utama, sehingga Allah  menjadikannya sebagai bagian dari jihad fisabilillah, sebagaimana firmanNya dalam surat At Taubah 122

 Artinya :tidak sepatutnya bagi mu’min itu pergi semuanya (medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk member peringatan pada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya

 Rosulullah bersabda

Artinya: barang siapa menempuh jalan demi mengharapkan suatu ilmu, maka allah akan mempermudah jalan baginya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya karena keridhaannya akan pencari ilmu. Sesungguuhnya semua yang ada di langit dan di bumi dan bahkan lumba-lumba di lautan sekalipun, akan selaly memintakan ampunan bagi orang yang berilmu

  1. ilmu adalah kehidupan dan cahaya

Dalam banyak ayat, Al qur’an menganggap ilmu sebagai kehidupan dan cahaya, sedangkan kebodohan merupakan kematian dan kegelapa. Seperti diketahui semua bentuk kejahatan disebabkan oleh ketiadaan kehidupan dan cahaya,dan semua kebaikan disebabkan oleh cahaya dan kehidupan.

Baca Juga: