Menu Tutup

Khutbah Jumat : Syarat, Rukun, dan Sunnah Khutbah

Khutbah Jumat adalah pidato agama yang disampaikan oleh khatib sebelum shalat Jumat. Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat dan rukun shalat Jumat. Khutbah Jumat dilakukan dua kali, di antara khutbah pertama dan kedua dipisah dengan duduk .

Syarat-syarat khutbah Jumat adalah sebagai berikut :

  • Khatib harus laki-laki, baligh, berakal, suci dari hadats besar dan kecil, menutup aurat, dan bisa membedakan antara sunnah dan rukun khutbah.
  • Khutbah harus diperdengarkan dan didengar oleh jamaah Jumat yang mengesahkan Jumat, yaitu setiap muslim yang baligh, berakal, merdeka, berjenis kelamin laki-laki dan bertempat tinggal tetap (muqim mustauthin).
  • Khutbah harus berbahasa Arab.
  • Khutbah harus dilakukan dengan tertib (berurutan) dan berkesinambungan (muwâlah).

Rukun-rukun khutbah Jumat adalah sebagai berikut :

  • Membaca hamdalah (pujian kepada Allah) di kedua khutbah.
  • Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di kedua khutbah.
  • Menyampaikan wasiat agar bertakwa kepada Allah di kedua khutbah.
  • Membaca salah satu ayat Al-Qur’an di salah satu khutbah.
  • Memohon ampunan kepada Allah melalui doa-doa di khutbah kedua.

Sunnah-sunnah khutbah Jumat adalah sebagai berikut:

  • Khatib naik ke atas mimbar ketika masuk waktu shalat Jumat dan mengucapkan salam kepada jamaah.
  • Khatib duduk sejenak setelah adzan sebelum memulai khutbah pertama.
  • Khatib membaca ayat Al-Qur’an di khutbah pertama.
  • Khatib membaca surat Al-A’la di rakaat pertama shalat Jumat dan surat Al-Ghasyiyah di rakaat kedua shalat Jumat.

Baca Juga: