Rasulullah bersama para sahabatnya sambil menunggu waktu salat tiba duduk-duduk sambil berdiskusi di teras Masjid Madinah. Di tengah hangatnya diskusi, seorang sahabat bertanya, “Ya Rasul, saya tidak bisa salat dengan khusuk. Bagaimana caranya supaya salat saya khusuk?
Rasulullah menjawab, “Sangat sulit untuk melaksanakan salat dengan khusuk, perlu berlatih dan belajar perenungan”.
Tiba-tiba, Ali bin Abi Talib datang dan langsung menjawab, “Saya bisa wahai Rasulullah.”
Rasulullah pun langsung menantang sepupunya itu, “Apabila kamu dapat melaksanakan salat dengan khusuk, akan saya beri hadiah sorban ini,” sambil memamerkan sorban yang akan diberikan kepada Ali apabila ia bisa salat khusuk.
Ali memulai salat dengan serius. Sementara, para sahabat asyik berdiskusi bersama Rasulullah. Pada rakaat pertama, Ali bisa melaksanakan salat dengan khusuk, begitu juga sampai rakaat kedua. Sebelum salam, tiba-tiba Ali ingat akan hadiah yang akan diberikan Rasulullah. Ali pun menyelesaikan salat-nya dengan salam.
Selesai salat, Ali langsung menuju Rasulullah dan berkata, “Pada rakaat pertama sampai menjelang akhir saya dapat melaksanakannya dengan khusuk. Akan tetapi menjelang salam, saya ingat hadiah, jadilah salat saya tidak khusuk.”
Shalat yang khusuk akan sulit untuk dilaksanakan, tetapi kita harus mencobanya. Orang yang salatnya khusuk akan mendapat keberuntungan tersendiri. Allah berfirman: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam salatnya.” Semoga kita bisa melaksanakan salat dengan khusuk. Amin.
(Sumber: Cerita-cerita Al-Qur’an Menakjubkan untuk Buah Hati, Andrian R. Nugraha & Deny Riana.)