Menu Tutup

Merdeka Belajar dan Komponen Kurikulumnya

Kebijakan “Merdeka Belajar” yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) merupakan langkah revolusioner dalam menghadirkan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan adaptif di Indonesia. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang relevan dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0. Artikel ini akan membahas secara komprehensif komponen, tujuan, dan strategi dari kurikulum Merdeka Belajar serta dampaknya terhadap pendidikan di Indonesia.

Apa Itu Merdeka Belajar?

Merdeka Belajar adalah sebuah kebijakan yang dirancang untuk memberikan kebebasan kepada siswa, guru, dan sekolah dalam merancang dan mengelola proses pembelajaran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi bakat serta potensi mereka tanpa terjebak dalam batasan kurikulum yang kaku. Diperkenalkan oleh Nadiem Makarim, kebijakan ini merupakan respons terhadap tantangan global, termasuk dampak pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi.

Komponen Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar dibangun di atas beberapa komponen penting yang berfungsi untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Berikut adalah komponen utama yang mendasari implementasi kurikulum ini:

1. Modul Ajar

Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Modul ini berfungsi sebagai pengganti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada kurikulum sebelumnya. Modul ajar disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran yang diharapkan.

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dalam kurikulum Merdeka Belajar mencakup tiga aspek utama: pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Setiap tujuan dirancang agar siswa dapat mencapai kompetensi tertentu yang diukur melalui evaluasi yang relevan.

3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP merupakan perencanaan yang berfokus pada tahapan pembelajaran yang harus dilalui siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dalam kurikulum ini, ATP membantu guru menyusun langkah-langkah yang lebih sistematis dalam proses pembelajaran.

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran berperan sebagai alat bantu bagi guru untuk menyampaikan materi secara efektif kepada siswa. Penggunaan teknologi seperti video pembelajaran dan alat bantu visual lainnya sangat ditekankan dalam kurikulum ini agar siswa lebih mudah memahami materi.

5. Learning Community

Learning community adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar secara kolaboratif. Mereka tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari teman-teman mereka melalui diskusi kelompok dan pertukaran ide.

6. Refleksi

Dalam kurikulum Merdeka Belajar, refleksi adalah kegiatan penting di mana siswa merenungkan materi yang telah dipelajari. Refleksi ini membantu siswa menginternalisasi konsep yang telah diajarkan dan memahami penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

7. Authentic Assessment

Penilaian autentik digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa melalui cara-cara yang lebih kontekstual, seperti proyek atau tugas kelompok. Hal ini berbeda dari penilaian tradisional yang hanya mengandalkan tes tertulis.

Tujuan Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan: Membebaskan siswa dari tekanan kurikulum yang kaku dan memberikan keleluasaan kepada guru dalam menyusun proses pembelajaran.
  2. Meningkatkan kualitas pendidikan: Melalui pendekatan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan siswa, kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
  3. Mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan global: Kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan kritis, kreatif, dan problem solving yang relevan dengan tuntutan dunia kerja di masa depan.

Strategi Pelaksanaan Merdeka Belajar

Pelaksanaan Merdeka Belajar menekankan beberapa strategi kunci, antara lain:

1. Pendekatan Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

Kurikulum Merdeka mendorong penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Artinya, siswa diberikan kebebasan untuk memilih metode dan materi belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

2. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Dengan hadirnya pandemi Covid-19, kurikulum Merdeka Belajar menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring dan hybrid menjadi bagian integral dari sistem ini.

3. Kolaborasi Lintas Pihak

Implementasi kurikulum ini melibatkan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Jika dibandingkan dengan Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka memiliki beberapa perbedaan signifikan:

  1. Kebebasan dalam Pembelajaran: Dalam Kurikulum Merdeka, guru dan sekolah memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal.
  2. Fokus pada Proyek: Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak ruang bagi siswa untuk belajar melalui proyek-proyek yang mendalam, yang mengajarkan keterampilan praktis dan relevan.
  3. Materi Esensial: Kurikulum ini lebih menitikberatkan pada materi esensial, mengurangi beban siswa dengan konten yang tidak relevan, dan lebih menekankan pada pemahaman konsep yang mendalam.

Penutup

Kurikulum Merdeka Belajar adalah langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui fleksibilitas, penggunaan teknologi, dan pendekatan yang berpusat pada siswa, kurikulum ini diharapkan dapat menjawab tantangan global dan mempersiapkan generasi yang lebih siap menghadapi dunia kerja dan perubahan sosial di masa depan.

Penerapan kurikulum ini juga memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk guru, sekolah, dan pemerintah, untuk memastikan keberhasilan implementasinya. Dengan demikian, Merdeka Belajar tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga menjadi realitas dalam dunia pendidikan Indonesia.

Referensi;

  1. Komponen Merdeka Belajar & 4 Programnya. Diakses dari gurubinar.id
  2. Komponen Kurikulum. Diakses dari quipper.com
  3. Seru, Bedah Komponen Kurikulum Merdeka. Diakses dari rri.co.id
  4. Merdeka Belajar. Diakses dari quipper.com
  5. Pengembangan Bahan Ajar Literasi Sekolah Dasar dengan Pendekatan Tematik Integratif Menggunakan Aplikasi Canva. Diakses dari jurnal.fkip.unila.ac.id

Lainnya