Agama Islam menganjurkan kita untuk selalu berlomba dalam kebaikan. Agama Islam tidak mengajarkan umat untuk berleha-leha, melainkan untuk menjadi umat terdepan dalam melakukan kebaikan. Maka, begitu seseorang mengaku sebagai hamba Allah, ia harus segera berusaha melakukan kebaikan sebisa mungkin.
Islam juga memberikan motivasi untuk mengedepankan berbuat kebaikan. Beberapa motivasi yang dapat mendorong seseorang berbuat baik adalah sebagai berikut
Setiap muslim diperintahkan untuk berbuat baik dan menebarkan
Kata fastabiqū merupakan kata perintah untuk orang banyak. Kata tersebut memiliki arti segerakanlah kalian semua. Maknaya kita diperintahkan untuk bersegera dalam mencapai tujuan tertentu. Rasulullah Saw. bersabda:
“Bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan amal-amal yang shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita dimana ada seseorang pada waktu pagi ia beriman tapi pada waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tapi pada waktu pagi ia kafir, ia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia”. (H.R. Muslim)
Manusia memiliki usia yang terbatas
Manusia adalah salah satu ciptaan Allah yang diberi kehidupan sementara oleh-Nya. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ia akan meninggal dunia. Dengan umur yang tak bisa dikira-kira ini, kita hendaknya tidak menunda- nunda dalam melakukan kebaikan. Atau jika tidak, sikap menunda-nunda itu akan menggagalkan aktualisasi dalam berbuat baik.
Allah Swt. berfirman:
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS. al-A’rāf [7]: 34)
Begitu banyak balasan bagi orang-orang yang turut berkompetisi dalam kebaikan Berkompetisi dalam kebaikan merupakan sikap positif yang harus dimiliki
oleh manusia. Benar-benar rugi bagi seseorang yang meninggalkan sikap ini. Apalagi dengan alasan malas atau lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Sikap berkompetisi dalam kebaikan akan memperoleh balasan dari Allah berupa, 1) Allah akan bersama dengan orang-orang yang berbuat baik. Lihat QS. an-Naḥl [16]: 128; 2) Dijanjikan ridha Allah dan rasul-Nya serta kesenangan di akhirat. Lihat QS. al-Ahzāb [33]: 29; 3) Allah akan mencintainya. Lihat QS. Ali ‘Imran [3]: 134; 4) Memperoleh rahmat Allah. Lihat QS. al-A’rāf [7]: 56; 5) Memperoleh pahala. Lihat QS. at-Taubah [9]: 120; 6) Dimasukkan kedalam surga. Lihat QS. al-Mā`idah [5]: 85.