Menu Tutup

Mendamaikan Perselisihan dalam Islam

Perselisihan yang terjadi dalam pergaulan, persahabatan dan pergerakan tidak boleh dibiarkan terus berlangsung. Apabila terjadi perselisihan, maka harus ada pihak yang mau menengahi atau mendamaikan secara adil, sehingga kedua belah pihak yang berselisih dan bertikai dapat kembali berdampingan.

Terjadinya konflik dan berbagai pertentangan hingga terjadi permusuhan diantara sesama kaum muslimin adalah karena diantara mereka tidak memiliki keikhlasan, atau keikhlasannya telah hilang dari dirinya.

Maka, ketika kita melihat perselisihan diantara kaum muslimin, Rasulullah saw mengajari umatnya untuk mendamaikan, bukan malah mengadu domba hingga menjadikan perselisihan semakin hebat. “Takutlah kamu kepada Allah dan damaikanlah persengketaan diantara kamu itu.” (QS. al-anfal:1)

Dan dari Ummu Kultsum bin ‘Uqbah bin Abu Mu’aith, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tidak termasuk berdusta orang yang mendamaikan manusia, yaitu dia mencari kebaikan atau berkata baik.” (HR. Bukhari-Muslim)

Ingatlah firman Allah Swt, ketika kaum muslimin berselisih paham dengan sesama muslim:“Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujuraat: 9).

Lainnya