Menu Tutup

Menjelajahi Wisata dan Budaya Jember, Jawa Timur

Pantai watu ulo Jember

Kabupaten Jember di Jawa Timur merupakan daerah yang kaya akan objek wisata alam sekaligus budaya. Perpaduan masyarakat Jawa dan Madura di wilayah ini melahirkan kultur unik Pendalungan, yang menjadi lahan subur bagi perkembangan seni dan tradisi lokal. Tidak heran jika sektor pariwisata Jember kian berkembang, menggabungkan keindahan alam dengan kekayaan budaya yang menarik untuk dijelajahi.

Dilansir dari jembertourism.com, bentang alam Jember meliputi dari pegunungan Argopuro di utara hingga garis pantai Samudra Hindia di selatan. Kondisi geografis ini membuat Jember memiliki beragam destinasi wisata alam yang memesona, mulai dari pantai berpasir putih, air terjun tersembunyi, hingga perbukitan sejuk. Di sisi lain, budaya Jember juga tak kalah istimewa – agenda tahunan seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) telah mendunia dan menjadi salah satu karnaval busana terbesar berskala internasional. Kombinasi daya tarik alam dan budaya inilah yang menjadikan Jember destinasi istimewa di Jawa Timur.

Wisata Alam di Jember

Pantai Tanjung Papuma

Pemandangan udara Pantai Tanjung Papuma dengan perahu-perahu nelayan yang terparkir di sepanjang garis pantai.
Pemandangan Pantai Tanjung Papuma dengan perahu-perahu nelayan yang terparkir di sepanjang garis pantai. (Foto: Tripadvisor.co.id)

Pantai selalu menjadi unggulan wisata Jember, dan Pantai Tanjung Papuma adalah bintangnya. Nama “Papuma” merupakan singkatan dari Pasir Putih Malikan, merujuk pada hamparan pasir putih bersih yang membentang di pantai ini. Dikelilingi oleh tebing hijau dan tujuh batu karang besar yang menjulang di lepas pantai, panorama Papuma sungguh menakjubkan. Suasana kian eksotis saat matahari terbit atau terbenam mewarnai langit, menjadikan Papuma spot foto favorit wisatawan.

Meski berjarak sekitar 30-40 km dari pusat kota, usaha perjalanan ke pantai ini terbayar lunas oleh keindahan alam yang disuguhkan – pasir putih, laut biru jernih, serta debur ombak yang menghantam karang menciptakan pengalaman tak terlupakan.

Pantai Watu Ulo dan Teluk Love

Pemandangan udara Teluk Love di Jember, menunjukkan teluk yang dikelilingi oleh pepohonan hijau dan formasi batu karang unik yang tersebar di perairan.
Teluk Love terletak di Jember, Jawa Timur, dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Teluk ini dikelilingi oleh pegunungan hijau dan memiliki formasi batu karang yang menarik, menciptakan pemandangan yang indah. (Foto: surabaya.kompas.com)

Tidak jauh dari Papuma, terdapat Pantai Watu Ulo yang tak kalah menarik. Pantai ini dikenal karena formasi batu karang panjang di tepi pantainya yang konon menyerupai ular naga, sehingga dinamai Watu Ulo (batu ular). Selain pemandangan unik tersebut, Watu Ulo juga lekat dengan legenda rakyat setempat, menambah daya tarik bagi pengunjung yang gemar cerita folklor.

Di dekat kawasan ini, wisatawan dapat menemukan Teluk Love (Teluk Cinta) – sebuah teluk kecil yang garis pantainya membentuk simbol hati bila dilihat dari ketinggian. Teluk Love sedang populer di kalangan anak muda sebagai spot selfie dan foto prewedding karena keunikannya. Sambil menikmati semilir angin laut, pengunjung bisa mendaki bukit kecil di sisi teluk untuk menyaksikan lanskap pantai berbentuk hati yang indah.

Air Terjun Tancak dan Pegunungan Argopuro

Air Terjun Tancak. (Sumber: Jember Tourism)
Air Terjun Tancak. (Sumber: Jember Tourism)

Selain pesona pantai, Jember juga memiliki tujuan wisata pegunungan dan air terjun yang sayang untuk dilewatkan. Di utara kota, Puncak Rembangan merupakan destinasi favorit untuk menikmati udara sejuk pegunungan sambil memandangi lanskap kota Jember dari ketinggian. Kawasan Rembangan dikelilingi perkebunan kopi, buah, dan sayur-mayur, serta dilengkapi fasilitas resor dan kolam renang peninggalan Belanda yang masih beroperasi.

Bagi pencinta alam dan pendaki, jajaran Pegunungan Argopuro dan panorama Gunung Raung di perbatasan timur Jember menyajikan tantangan tersendiri. Argopuro dikenal dengan trek pendakian panjang melintasi hutan belantara, sedangkan Gunung Raung (3.344 mdpl) merupakan salah satu puncak tertinggi di Jawa Timur dengan kawah luas yang spektakuler.

Jika enggan mendaki terlalu jauh, wisatawan bisa menikmati keindahan kaki gunung tersebut melalui Air Terjun Tancak di lereng Argopuro, yang tingginya sekitar 82 meter. Air terjun ini dijuluki salah satu yang tertinggi di Jember; gemuruh jatuhnya air di tengah rimbunnya pepohonan menghadirkan suasana alam asri dan menenangkan. Masih dalam nuansa pegunungan, terdapat Perkebunan Teh Gunung Gambir yang berumur ratusan tahun. Kebun teh peninggalan kolonial Belanda ini kini menjadi objek agrowisata, dengan hamparan tanaman teh hijau terawat rapi sejauh mata memandang.

Kekayaan Budaya dan Tradisi Jember

Jember Fashion Carnaval (JFC)

 Peserta dalam parade Jember Fashion Carnaval (JFC) mengenakan kostum-kostum megah
Peserta dalam parade Jember Fashion Carnaval (JFC) mengenakan kostum-kostum kreatif dan spektakuler. (Foto: jemberkab.go.id)

Kehidupan budaya Jember tak kalah semarak dibanding alamnya. Jember Fashion Carnaval (JFC) adalah ikon event budaya Jember yang mendunia. Setiap tahun, biasanya sekitar bulan Agustus, jalan-jalan protokol di kota Jember disulap menjadi panggung karnaval akbar. Ribuan peserta mengenakan kostum bertema unik yang dirancang kreatif dan sarat detail seni.

Karnaval ini disebut sebagai salah satu festival fashion dan karnaval terbesar di Indonesia, bahkan telah mendapat pengakuan internasional. Keunikan JFC terletak pada paduan seni, budaya, dan fesyen dalam parade kostum spektakuler. Setiap tahun diusung tema berbeda – mulai dari keanekaragaman nusantara, tokoh legenda, hingga isu global – yang diwujudkan dalam desain kostum luar biasa.

Tari Lahbako dan Jaran Kencak

Tari Lahbako
Tari Lahbako (Sumber: kruwak.blogspot.com)

Selain karnaval modern, Jember juga kaya akan tradisi lokal dan kesenian daerah. Salah satu tari tradisional khas Jember yang terkenal adalah Tari Lahbako. Lahbako dalam bahasa Madura berarti “mengolah tembakau” – sesuai namanya, tarian ini menggambarkan keseharian para petani tembakau di Jember. Diciptakan pada era 1980-an, Tari Lahbako biasanya dibawakan oleh penari perempuan dengan kostum tradisional dan properti pendukung seperti keranjang daun tembakau. Gerakannya menceritakan tahapan proses menanam, memanen, hingga merajang dan menjemur tembakau, diiringi musik patrol berirama khas Jawa Timur.

Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk apresiasi dan syukur atas peran petani tembakau yang telah mengharumkan nama Jember sebagai penghasil tembakau berkualitas. Selain Lahbako, kesenian rakyat Jaran Kencak juga masih dilestarikan di Jember. Kesenian yang menampilkan kuda berhias emas yang menari mengikuti irama musik gamelan ini kerap ditampilkan dalam acara khitanan atau penyambutan tamu istimewa. Warna-warni busana penunggang dan atraksi kuda yang terlatih menambah semarak suasana, menunjukkan akulturasi budaya Jawa-Madura dalam seni pertunjukan Pendalungan.

Tradisi Petik Laut

Tradisi petik laut
Tradisi Petik Laut (Sumber: ppid.jemberkab.go.id)

Tidak ketinggalan, masyarakat Jember juga menjaga tradisi ritual tahunan sebagai bagian dari warisan budaya. Di komunitas nelayan pantai selatan, terdapat tradisi Petik Laut atau Larung Sesaji yang rutin diselenggarakan, terutama di wilayah Puger dan Watu Ulo. Upacara Petik Laut digelar sebagai ungkapan syukur atas rezeki laut sekaligus permohonan doa untuk keselamatan para nelayan.

Pada hari yang ditentukan (umumnya bulan Suro penanggalan Jawa/Muharam), warga bersama-sama mengadakan selamatan dan melarung sesaji ke tengah laut. Sesaji tersebut biasanya berupa kepala hewan ternak (kambing atau sapi) beserta aneka hasil bumi, dihias dan diletakkan di perahu kecil untuk dihanyutkan ke laut lepas.

Prosesi ini diyakini sebagai persembahan kepada penunggu laut selatan agar diberi perlindungan selama melaut. Ribuan orang biasanya tumpah ruah menyaksikan ritual ini, yang juga dimeriahkan dengan arak-arakan perahu dan pesta rakyat di tepi pantai. Tradisi Petik Laut telah berlangsung turun-temurun sejak awal abad ke-20 dan kini menjadi atraksi budaya yang atraktif bagi wisatawan yang kebetulan berkunjung di waktu acara berlangsung. Melalui tradisi semacam ini, terasa jelas bahwa kearifan lokal dan nilai gotong-royong masih erat mengakar dalam kehidupan masyarakat Jember.

Museum Tembakau Jember

Museum Tembakau Jember
Museum Tembakau Jember (Sumber: telusuri.id)

Sebagai pusat kabupaten, Kota Jember juga menyimpan sisi sejarah dan budaya yang bisa disambangi wisatawan. Terdapat Museum Tembakau Jember, sebuah museum unik yang menampilkan berbagai artefak dan informasi seputar tembakau – komoditas kebanggaan Jember sejak masa kolonial. Di museum ini pengunjung dapat belajar tentang varietas tembakau Jember yang masyhur (seperti Besuki Na-Oogst), peralatan tradisional pengolahan daun tembakau, hingga sejarah industri cerutu yang pernah menjulang di daerah ini. Keberadaan museum tersebut mengukuhkan status Jember yang memang terkenal dengan perkebunan tembakaunya.

Selain museum, jejak sejarah dapat ditemui di situs-situs megalitikum seperti Situs Duplang dan Situs Pugung, di mana terdapat peninggalan masa prasejarah berupa dolmen, menhir, dan kubur batu. Bagi pecinta wisata sejarah, mengunjungi situs-situs tersebut menawarkan wawasan tentang peradaban kuno yang pernah ada di kawasan Jember dan sekitarnya.

Wisata Kuliner Khas Jember

Tape Singkong dan Prol Tape

Tape Singkong Jember
Tape singkong adalah salah satu makanan khas Jember, Jawa Timur, yang terbuat dari singkong yang difermentasi. Rasanya manis dan sedikit asam, serta memiliki tekstur yang lembut. (Sumber: Kompasiana)

Perjalanan wisata tidak akan lengkap tanpa mencicipi kuliner khas setempat. Jember memiliki ragam kuliner unik yang dipengaruhi kultur Pendalungan dan kekayaan hasil buminya. Salah satu ikon kuliner Jember adalah tape singkong (fermentasi singkong). Tape manis legit ini menjadi bahan dasar berbagai kudapan khas. Wisatawan yang berkunjung biasanya tak lupa membeli Suwar-Suwir sebagai oleh-oleh. Suwar-suwir adalah dodol khas Jember berbahan tape singkong yang dimasak hingga mengeras. Potongannya kecil-kecil dengan tekstur kenyal manis, tersedia dalam aneka rasa seperti original tape, stroberi, cokelat, hingga sirsak.

Camilan ini mudah ditemui di toko oleh-oleh dan populer karena tahan lama serta praktis dibawa. Selain suwar-suwir, olahan tape lainnya yang tak kalah digemari yaitu Prol Tape – kue bolu bantat berbahan tape singkong, telur, dan susu. Prol Tape memiliki rasa manis sedikit asam khas tape dengan tekstur lembut di dalam dan agak garing di luar. Kue ini lezat dinikmati sebagai teman minum teh, menjadikannya buah tangan khas Jember yang diburu wisatawan.

Pecel Gudeg

Pecel Gudeg Jember (Sumber: jemberterbina.com)

Untuk hidangan utama, Jember juga punya keistimewaan tersendiri. Salah satunya yang terkenal adalah Pecel Gudeg, kuliner hasil perpaduan dua makanan populer Jawa. Jika biasanya pecel (sayuran dengan siraman bumbu kacang) dan gudeg (nangka muda dimasak manis) disajikan terpisah di daerah asalnya, warga Jember berani mengkombinasikannya dalam satu piring. Hasilnya, Pecel Gudeg Jember menawarkan sensasi unik perpaduan rasa gurih pedas bumbu pecel khas Jawa Timur dengan manis legit gudeg ala Yogyakarta.

Seporsi pecel gudeg biasanya terdiri dari nasi, aneka sayuran rebus (kangkung, kecipir, tauge, dll) yang diberi sambal pecel, lalu disandingkan dengan gudeg nangka lengkap dengan telur atau ayam, serta ditaburi krecek (kerecek) dan rempeyek kacang renyah. Kombinasi yang mungkin terdengar tidak lazim ini justru menciptakan harmoni rasa yang lezat dan digemari banyak orang. Pecel gudeg dapat dijumpai di sejumlah warung legendaris di Jember, misalnya di daerah Jalan Kaliwates atau warung “Lumintu” yang konon sudah berjualan sejak puluhan tahun.

Nasi Langgi Jember dan Mie Pangsit Rama

Selain pecel gudeg, wisatawan dapat mencoba Nasi Langgi Jember, yaitu nasi gurih dengan lauk pauk beragam (serundeng, sambal goreng, abon, telur, dll) yang dipengaruhi budaya keraton Solo namun telah disesuaikan selera lokal. Ada juga Sate CR yang merupakan sate kambing bumbu kacang khas Jember, serta Mie Pangsit Rama yang mewakili kuliner peranakan Tionghoa dan telah menjadi legenda di kota ini.

Minuman Tradisional

Tak lupa, bagi yang suka minuman segar, bisa mencicipi Es Tape atau Wedang Cor (minuman hangat tape singkong dengan kacang hijau) yang unik menghangatkan badan. Dengan beragamnya pilihan kuliner – mulai dari kudapan manis, hidangan berat, hingga minuman tradisional – wisata kuliner di Jember dijamin akan memanjakan lidah para pelancong.


Penutup

Berwisata ke Jember ibarat mendapatkan paket lengkap: alam, budaya, dan kuliner berpadu menciptakan pengalaman tak terlupakan. Anda bisa memulai hari dengan menyaksikan matahari terbit di Pantai Papuma, lalu menyelami kekayaan budaya di museum atau festival JFC, dan menutup petualangan dengan bersantap pecel gudeg serta camilan suwar-suwir. Kekayaan wisata dan budaya khas Jember di atas merupakan bukti bahwa kabupaten berjuluk Kota Karnaval ini memiliki daya tarik kuat untuk terus dikembangkan.

Dengan akses yang kini semakin mudah (tersedia transportasi darat maupun penerbangan langsung menuju Jember), tak ada alasan untuk melewatkan destinasi menawan ini. Jadi, jika Anda merencanakan perjalanan di kawasan Jawa Timur, Jember layak masuk dalam daftar tujuan Anda. Nikmati pesona wisata alamnya, hayati ragam budayanya, dan cicipi kuliner khasnya – temukan sendiri mengapa Jember begitu istimewa sebagai salah satu permata pariwisata Indonesia. Selamat berwisata!

Lainnya