Museum Lampung, yang dikenal juga dengan nama Museum Negeri Lampung “Ruwa Jurai”, merupakan museum pertama dan terbesar di Provinsi Lampung. Terletak di Kota Bandar Lampung, museum ini menyajikan koleksi yang mencerminkan kekayaan sejarah, budaya, dan alam Lampung.
Sejarah Berdirinya Museum Lampung
Pembangunan Museum Lampung dimulai pada tahun 1975, dengan peletakan batu pertama pada tahun 1978. Museum ini diresmikan pada 24 September 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Fuad Hasan, bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional. Nama “Ruwa Jurai” diambil dari filosofi masyarakat Lampung yang berarti “dua keturunan”, merujuk pada dua komunitas adat utama di Lampung: Sai Batin dan Pepadun.
Lokasi dan Aksesibilitas
Museum Lampung berlokasi di Jalan ZA Pagar Alam No.64, Kelurahan Gulung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Dengan luas area sekitar 17.010 meter persegi, museum ini mudah diakses dari berbagai penjuru kota. Dari Terminal Rajabasa, museum ini dapat dijangkau dalam waktu sekitar 5 menit berkendara atau 10 menit berjalan kaki.
Koleksi dan Pameran
Museum Lampung memiliki sekitar 4.588 koleksi yang terbagi dalam 10 kategori utama:
- Geologika: Koleksi yang berkaitan dengan sejarah alam dan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan geologi.
- Biologika: Koleksi yang berkaitan dengan ilmu biologi.
- Etnografika: Koleksi yang berkaitan dengan kebudayaan dan etnografi masyarakat Lampung.
- Arkeologika: Koleksi peninggalan arkeologis.
- Historika: Koleksi yang berkaitan dengan sejarah.
- Numismatika dan Heraldika: Koleksi mata uang dan lambang-lambang.
- Filologika: Koleksi naskah dan dokumen kuno.
- Keramologika: Koleksi keramik dan tembikar.
- Seni Rupa: Koleksi seni lukis dan patung.
- Teknologika: Koleksi alat dan teknologi tradisional.
Di halaman depan museum, pengunjung akan disambut oleh meriam kuno peninggalan masa penjajahan dan replika rumah adat Lampung. Di dalam museum, terdapat diorama yang menggambarkan letusan Gunung Krakatau, serta koleksi pakaian adat dan perahu tradisional Lampung.
Arsitektur Bangunan
Bangunan Museum Lampung mengadopsi konsep rumah adat Lampung, dengan struktur rumah panggung yang mencerminkan budaya lokal. Desain ini tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, memberikan gambaran tentang kehidupan tradisional masyarakat Lampung.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Museum Lampung buka setiap hari dengan jadwal sebagai berikut:
- Senin: Tutup
- Selasa hingga Kamis: 08.00 – 14.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 10.30 WIB
- Sabtu dan Minggu: 08.00 – 14.00 WIB
Harga tiket masuk adalah Rp5.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak.
Peran Museum dalam Pendidikan dan Pariwisata
Museum Lampung berperan penting dalam pendidikan dan pariwisata di Lampung. Sebagai sarana edukasi, museum ini sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa untuk mempelajari sejarah dan budaya Lampung. Selain itu, museum ini juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Kegiatan dan Program Khusus
Museum Lampung rutin mengadakan berbagai kegiatan dan program khusus, seperti pameran temporer, seminar, dan workshop yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Lampung. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya dan sejarah Lampung.
Fasilitas Pendukung
Selain koleksi dan pameran, Museum Lampung juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti perpustakaan, ruang seminar, dan area parkir yang luas. Fasilitas ini mendukung kenyamanan pengunjung dan memfasilitasi berbagai kegiatan ilmiah dan budaya.
Konservasi dan Pelestarian
Museum Lampung memiliki komitmen tinggi dalam konservasi dan pelestarian benda cagar budaya. Melalui penelitian dan restorasi, museum ini berupaya menjaga keaslian dan integritas koleksinya, memastikan bahwa warisan budaya Lampung dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kolaborasi dengan Institusi Lain
Museum Lampung aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri, untuk pertukaran pengetahuan, pameran bersama, dan penelitian bersama. Kolaborasi ini memperkaya perspektif dan meningkatkan kualitas program yang ditawarkan oleh museum.
Pengunjung Internasional
Museum Lampung tidak hanya menarik minat pengunjung lokal, tetapi juga wisatawan internasional. Dengan koleksi yang unik dan representatif dari budaya Indonesia, museum ini menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang keragaman budaya di Indonesia.
Kontribusi terhadap Perekonomian Lokal
Selain peran edukatif dan budaya, Museum Lampung juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal. Kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar museum, termasuk sektor perhotelan, restoran, dan transportasi.
Tantangan dan Peluang
Seperti institusi budaya lainnya, Museum Lampung menghadapi tantangan dalam hal pendanaan, pemeliharaan koleksi, dan peningkatan jumlah pengunjung. Namun, dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, museum ini memiliki peluang untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan budaya Lampung.
Kesimpulan
Museum Lampung adalah cermin dari kekayaan sejarah, budaya, dan alam Provinsi Lampung. Dengan koleksi yang beragam dan program yang inovatif, museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi, penelitian, dan pariwisata. Bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang Lampung, kunjungan ke Museum Lampung adalah langkah awal yang tepat.
Daftar Pustaka:
- Wikipedia. (n.d.). Museum Lampung. Diakses dari id.wikipedia.org
- Kompas Regional. (2022, 21 Oktober). Museum Lampung: Daya Tarik, Koleksi, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute. Diakses dari regional.kompas.com
- Tempo Travel. (n.d.). Koleksi Museum Lampung: Arca, Senjata Tradisional, Hingga Keramik Kuno Persia. Diakses dari travel.tempo.co
- Jelajah Lampung. (n.d.). Museum Lampung: Sejarah, Lokasi, dan Fasilitas. Diakses dari jelajahlampung.com
- Museum Kemdikbud. (n.d.). Profil UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung. Diakses dari museum.kemdikbud.go.id
- Orami. (n.d.). Museum Lampung: Sejarah dan Kebudayaan Lampung. Diakses dari orami.co.id