Adapun untuk penamaan bulan dalam kalender hijriyah, Khalifah Umar bin Khathab dan para shahabat memutuskan untuk tetap memakai nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku dalam bangsa Arab di masa itu. Dimana orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan kebiasaan masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Dan nama-nama bulan tersebut adalah sebagai berikut:
MUHARRAM
Artinya: Yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Di bulan ini orang Arab dilarang menumpahkan darahatau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai awal datangnya Islam.
SHAFAR
Artinya: Kosong. Di bulan ini pada masa pra Islam, hampir semualelaki Arab pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang. Sehingga pemukiman mereka kosong.
RABI’UL AWAL
Artinya: Berasal dari kata ”Rabi’ (Menetap) dan Awal (Pertama)”. Di bulan ini kaum lelaki yang tadinya merantau, mulaipulang kembali.
RABIU’UL AKHIR
Artinya: Berasal dari kata ”Rabi’ (Menetap) dan Akhir (Terakhir)”. Di bulan ini, hampir semua kaum lelaki telah kembalike kampung halamannya.
JUMADIL AWAL
Artinya: Berasal dari kata ”Jumadi (Kering) dan Awal (Pertama)”. Di bulan ini adalah awal kedatangan musim kemarau, dimana-mana mulai terjadi kekeringan.
JUMADIL AKHIR
Artinya: Berasal dari kata ”Jumadi (Kering) dan Akhir (Terakhir)”. Di bulan ini, adalah akhir dari musim kemarau.
RAJAB
Artinya: Mulia.Bangsa Arab sejak pra Islam, telah memuliakan bulanyang satu ini, antara lain dengan melarang berperang.
SYA’BAN
Artinya: Berkelompok.Di bulan ini bangsa Arab lazimnya berangkat secaraberkelompok untuk mencari nafkah.
RAMADHAN
Artinya: Sangat panas.Di bulan ini, bangsa Arab merasakan udara sangatpanas, seperti membakar kulit.
SYAWWAL
Artinya: Kebahagiaan.Di bulan ini, kaum Muslimin berbahagia setelah usaimenunaikan ibadah puasa, membayar zakat dan bermaaf-maafan. Mereka kembali kedalam fitrah (kesucian).
DZULQAIDAH
Artinya: Berasal dari kata ”Dzul (Pemilik) dan Qa’dah (Duduk)”. Di bulan ini, kaum lelaki Arab pra Islam beristirahat,setelah pada bulan-bulan sebelumnya, mereka bekerja keras mencari nafkah.
DZULHIJJAH
Artinya: Yang menunaikan haji.Di bulan ini, kaum Muslimin sejak zaman NabiIbrahim as. telah menunaikan ibadah haji ke Ka’bah.[4]
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion).
Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 – 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
Adapun mengenai bilangan hari, di dalam Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari:
- al-Ahad (Minggu)
- al-Itsnayn (Senin)
- ats-Tsalaatsa’ (Selasa)
- al-Arba’aa / ar-Raabi’ (Rabu)
- al-Khamsatun (Kamis)
- al-Jumu’ah (Jumat)
- as-Sabat (Sabtu)[5]