Menu Tutup

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib

Mandi wajib merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh setiap Muslim setelah melakukan hubungan intim atau setelah mengalami mimpi basah. Mandi wajib bertujuan untuk membersihkan diri dari hadats besar (junub) yang dapat menghalangi seseorang dalam melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, atau membaca doa. Selain itu, mandi wajib juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan diri serta memperkuat iman dan taqwa seorang Muslim.

Niat dan tata cara mandi wajib

Mandi wajib dilakukan dengan niat yang benar dan tata cara yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Berikut adalah niat dan tata cara mandi wajib yang benar:

1. Niat

Sebelum melakukan mandi wajib, seorang Muslim harus menentukan niat terlebih dahulu. Niat mandi wajib dapat dilakukan dengan ucapan seperti:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat mandi junub untuk menghilangkan hadats besar karena Allah SWT.”

2. Membaca Basmalah

Setelah menentukan niat, seorang Muslim harus membaca Basmalah, yaitu “Bismillahirrahmanirrahim”. Hal ini dilakukan sebagai tanda dimulainya mandi wajib.

3. Membasuh seluruh tubuh

Setelah membaca Basmalah, seorang Muslim harus membasuh seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir. Pertama-tama, basuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali. Kemudian, bersihkan organ intim dengan tangan kiri. Setelah itu, berkumur-kumur dan membersihkan hidung sebanyak tiga kali. Selanjutnya, basuh seluruh tubuh secara menyeluruh, mulai dari kepala hingga ujung kaki.

4. Menggunakan sabun

Agar tubuh benar-benar bersih, seorang Muslim dapat menggunakan sabun saat mandi wajib. Namun, penggunaan sabun tidak diwajibkan, kecuali jika tubuh mengalami kotoran yang sulit dibersihkan.

5. Mengulang basuhan

Setelah selesai membasuh seluruh tubuh, seorang Muslim harus memastikan bahwa tidak ada bagian tubuh yang terlewat. Jika ada bagian tubuh yang terlewat, sebaiknya basuh kembali bagian tersebut. Hal ini dilakukan agar mandi wajib benar-benar efektif membersihkan tubuh.

6. Membaca doa setelah mandi wajib

Setelah selesai mandi wajib, seorang Muslim dapat membaca doa sebagai penutup. Doa setelah mandi wajib tidak diwajibkan, namun dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Salah satu doa setelah mandi wajib adalah:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Ashhadu alla ilaha illallah wahdahu la sharika lah, wa ashhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahumma j’alni minat-tawwabina waj’alni minal-mutatahhirin.”

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tidak memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan termasuk orang yang bersih.”

Kesimpulan

Mandi wajib atau mandi junub merupakan mandi yang harus dilakukan oleh setiap Muslim setelah melakukan hubungan intim atau mengalami mimpi basah. Mandi wajib bertujuan untuk membersihkan diri dari hadats besar (junub) yang dapat menghalangi seseorang dalam melaksanakan ibadah. Seorang Muslim harus menentukan niat dan mengikuti tata cara mandi wajib yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan melaksanakan mandi wajib secara benar, seorang Muslim dapat memperkuat iman dan taqwa serta menjaga kebersihan diri.

Baca Juga: