Menu Tutup

Nilai Tercatat Investasi: Definisi, Metode, dan Penerapan yang Komprehensif

Nilai tercatat investasi, juga dikenal sebagai carrying amount, adalah salah satu konsep penting dalam akuntansi yang mencerminkan nilai buku aset atau investasi setelah dikurangi akumulasi penyusutan atau amortisasi. Pemahaman yang mendalam tentang nilai tercatat sangat penting dalam konteks pelaporan keuangan karena memberikan gambaran yang akurat tentang nilai aset perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep nilai tercatat investasi secara komprehensif, termasuk definisi, metode pencatatan, pengaruh kepemilikan, perlakuan dalam laporan keuangan, hingga penerapan dalam berbagai skenario bisnis.

Apa itu Nilai Tercatat Investasi?

Nilai tercatat investasi merupakan nilai yang tersisa setelah menghitung biaya perolehan awal aset dikurangi dengan penyusutan, amortisasi, atau penurunan nilai. Ini adalah angka yang tercatat dalam buku besar perusahaan sebagai nilai aset saat ini. Dalam konteks investasi, nilai tercatat juga mencakup perubahan yang terjadi selama waktu kepemilikan, baik itu penurunan nilai maupun keuntungan yang dihasilkan dari aset atau entitas yang diinvestasikan.

Kategori Kepemilikan dalam Investasi

Investasi pada perusahaan lain dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan persentase kepemilikan:

  1. Kepemilikan di bawah 20%: Investasi ini dianggap sebagai investasi pasif karena biasanya tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan keuangan atau operasional perusahaan yang diinvestasikan. Dalam situasi ini, metode biaya sering digunakan untuk mencatat investasi.
  2. Kepemilikan antara 20% hingga 50%: Pada kategori ini, investor dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan yang diinvestasikan, yang berarti investor dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan meskipun tidak memiliki kontrol penuh. Untuk kepemilikan dalam kisaran ini, metode ekuitas umumnya digunakan untuk mencatat nilai investasi.
  3. Kepemilikan di atas 50%: Investor yang memiliki lebih dari 50% saham beredar perusahaan biasanya dianggap sebagai pengendali perusahaan tersebut, menjadikannya sebagai perusahaan induk. Laporan keuangan dari perusahaan yang diinvestasikan, atau entitas anak, harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perusahaan induk menggunakan metode konsolidasi.

Pengaruh Signifikan dan Kontrol dalam Investasi

Dalam akuntansi, pengaruh signifikan didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan yang diinvestasikan, meskipun investor tidak memiliki kendali penuh. Pengaruh signifikan ini biasanya ada ketika investor memiliki antara 20% hingga 50% hak suara dalam perusahaan yang diinvestasikan. Beberapa indikator pengaruh signifikan meliputi keterlibatan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses kebijakan strategis, dan pengendalian keputusan penting.

Sebaliknya, kendali penuh terjadi ketika investor memiliki lebih dari 50% saham berhak suara, yang memungkinkan investor untuk membuat keputusan strategis utama tanpa perlu mendapatkan persetujuan dari pihak lain.

Metode Akuntansi untuk Investasi

  1. Metode Biaya (Cost Method): Digunakan untuk investasi di bawah 20% saham, di mana investor tidak memiliki pengaruh signifikan atau kontrol. Nilai investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan awal, dan hanya disesuaikan jika ada penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian yang terjadi selama periode kepemilikan tidak diakui secara langsung dalam laporan keuangan hingga aset tersebut dijual.
  2. Metode Ekuitas (Equity Method): Metode ini digunakan ketika investor memiliki pengaruh signifikan, biasanya pada kepemilikan antara 20% hingga 50%. Dalam metode ini, nilai investasi awal dicatat berdasarkan biaya perolehan, tetapi kemudian disesuaikan dengan bagian investor dalam laba atau rugi dari perusahaan yang diinvestasikan. Dividen yang diterima dari perusahaan tersebut akan mengurangi nilai tercatat investasi.
  3. Metode Konsolidasi: Jika investor memiliki lebih dari 50% saham berhak suara dalam suatu perusahaan, laporan keuangan perusahaan tersebut harus digabungkan dengan laporan keuangan perusahaan induk. Dalam metode ini, aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dari entitas anak sepenuhnya dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan entitas induk.

Penerapan dalam Berbagai Skenario Investasi

  1. Investasi dalam Entitas Asosiasi: Entitas asosiasi adalah perusahaan di mana investor memiliki pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan. Misalnya, jika investor memiliki antara 20% hingga 50% saham dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut dianggap sebagai entitas asosiasi. Dalam hal ini, metode ekuitas digunakan, dan bagian investor atas laba atau rugi perusahaan diakui dalam laporan laba rugi investor.
  2. Kondisi Kepailitan Entitas yang Diinvestasikan: Jika perusahaan yang diinvestasikan mengalami kebangkrutan atau berada dalam kondisi tidak going concern, nilai investasi harus disesuaikan. Dalam situasi ini, investor mungkin perlu mencatat kerugian penurunan nilai dan menghentikan penggunaan metode ekuitas jika pengaruh signifikan hilang.
  3. Kondisi Kepailitan Investor: Jika investor mengalami kebangkrutan, kontrol atas perusahaan yang diinvestasikan juga bisa hilang. Dalam situasi ini, nilai investasi diakui berdasarkan nilai wajar pada tanggal kebangkrutan dan harus dicatat sesuai dengan prinsip yang berlaku.

Akuntansi untuk Instrumen Keuangan Berhak Suara

Instrumen keuangan berhak suara, seperti saham biasa, memberikan investor hak untuk berpartisipasi dalam keputusan strategis perusahaan melalui pemungutan suara. Hak suara ini memungkinkan investor untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan, baik secara langsung dalam rapat umum pemegang saham atau melalui representasi di dewan direksi. Saham preferen, di sisi lain, sering kali tidak memberikan hak suara, namun mereka mungkin menawarkan hak istimewa lain seperti prioritas pembayaran dividen.

Instrumen keuangan seperti waran atau opsi saham memberikan hak kepada pemegang untuk membeli saham tambahan di masa depan. Jika instrumen ini dilaksanakan, mereka bisa mengubah posisi kepemilikan dan pengaruh signifikan investor terhadap perusahaan yang diinvestasikan.

Nilai Wajar dalam Pelaporan Keuangan

Dalam beberapa situasi, investasi harus diukur berdasarkan nilai wajar, terutama jika tujuan dari investasi tersebut adalah untuk perdagangan atau dijual kembali dalam jangka pendek. Nilai wajar diukur berdasarkan harga pasar saat ini, dan setiap perubahan dalam nilai wajar harus diakui dalam laporan laba rugi (untuk instrumen keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan) atau dalam penghasilan komprehensif lain (untuk instrumen yang tersedia untuk dijual).

Kesimpulan

Nilai tercatat investasi adalah elemen kritis dalam pelaporan keuangan perusahaan yang memiliki investasi dalam entitas lain. Pemilihan metode pencatatan, baik itu metode biaya, ekuitas, atau konsolidasi, sangat bergantung pada tingkat kepemilikan dan pengaruh yang dimiliki oleh investor terhadap entitas yang diinvestasikan. Pemahaman yang baik tentang konsep ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan nilai investasi mereka dengan lebih akurat, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan memberikan gambaran yang transparan tentang kondisi keuangan mereka kepada para pemangku kepentingan.

Sumber:

  • Klinik Akuntansi. (2021, Oktober 30). Kamus Nilai Tercatat (Carrying Amount) Aset. Diakses dari https://www.klinikakuntansi.net/2021/10/kamus-nilai-tercatat.html
  • Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. (2022, Maret). Majalah Maya KSAP Edisi Maret 2022. Diakses dari https://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2022/03/Majalah-Maya-KSAP-Maret-2022.pdf
  • Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Badung. (2022). Kebijakan Akuntansi Investasi. Diakses dari https://bpkad.badungkab.go.id/storage/files/005%20KEBIJAKAN%20AKUNTANSI%20INVESTASI.pdf
  • Pemerintah Kota Cimahi. Lampiran Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Cimahi. Diakses dari https://bpkad.cimahikota.go.id/lampiran/15
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana. (2018). PSAK 15: Akuntansi Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Diakses dari https://akuntansi-feb.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/PSAK-15_Mercu20.02.2018.pdf
  • Pemerintah Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Diakses dari https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2005/23TAHUN2005PP.htm

Lainnya