Menu Tutup

Pengertian dan Teladan dari Al-‘Afuww

Pengertian Al-‘Afuww

Nama al-‘Afuww merupakan nama ke-83 dari 99 al-Asmā` al-Ḥusnā. Kata al- ‘Afuww, terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf ‘ain, fa`, dan wauw. Maknanya yaitu meninggalkan sesuatu dan memintanya. Dari sini lahir kata ‘afwu yang berarti meninggalkan sanksi terhadap yang bersalah (memaafkan). Dalam beberapa kamus kata ‘afwu berarti menghapus, membinasakan dan mencabut akar sesuatu.

Kata al-‘Afuww berarti Allah Maha memafkan kesalahan hambanya. Pemaafan Allah tidak hanya tertuju pada mereka yang bersalah secara tidak sengaja atau melakukan kesalahan yang tidak diketahui, melainkan pemaafan secara universal diberikan kepada semua hamba-Nya bahkan sebelum mereka meminta maaf. Allah Swt. berfirman

“Sesungguhnya orang-orang   yang   berpaling   di   antara   kamu   ketika   terjadi

pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah maha Pengampun, Maha Penyantun” (QS. Ali ‘Imrān [3]: 155)

Dalam al-Qur`an kata ‘afwu ditemukan ada 35 kali dengan berbagai bentuk dan makna. Dan kata ‘afwu ditemukan tiga kali yang merujuk kepada Allah.

Teladan dari nama baik Al-‘Afuww

a. Meyakini bahwa Allah memaafkan kesalahan hambanya

Sebagai umat Islam, kita harus meyakini bahwa kesalahan-kesalahan kita akan dimaafkan oleh Allah Swt. Tidak ada kesalahan yang tidak dimaafkan oleh

Allah selama kita mau bertaubat. Allah Swt. Berfirman:

َ“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan” (QS. al-Anbiyā` [21]: 47)

Oleh karenanya, seyogyanya kita memahami bahwa kesalahan yang pernah dilakukan pasti telah dimaafkan oleh Allah apalagi jika disertai dengan pertaubatan atas kesalahan yang pernah dilakukan. Melakukan taubat adalah menyadari kesalahan hamba, meminta ampun atas kesalahan tersebut, dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan serupa kembali.

b. Perintah untuk menjadi manusia pemaaf dan penutup aib orang lain

Untuk meneladani kata ‘afwu, maka kita harus menjadi seorang pemaaf dan berusaha menutup aib orang lain. Menjadi pemaaf dan menutup aib orang lain sekarang ini penting. Aktifitas sehari-hari dalam dunia nyata maupun dunia maya terkadang membuat kesalahan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karenanya sikap pemaaf dan menutup aib orang lain harus dibiasakan dalam kehidupan-sehari hari. Allah Swt. berfirman:

“Jika kamu menyatakan kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa” (QS. an-Nisā [4]: 149)

Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa menutup aib seseorang muslim, Allah akan menutup (aibnya) pada hari Kiamat” (HR. Ahmad)

Baca Juga: