Menu Tutup

Pengertian Pengorganisasian

Organisasi berasal dari istilah yunani organon dan istilah latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan menurut Chester I. Barnard organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Ada tiga ciri-ciri suatu organisasi yaitu :

  1. Adanya sekelompok orang
  2. Antarhubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis dan,
  3. Keja sama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Dengan ketiga ciri diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu dapat didefinisikan sebagai berikut.

  1. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
  2. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan, kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan.
  3. Organisasi Formal dan Informal

Organisasi formal, sebenarnya tidak lain daripada organisasi statis, yaitu suatu sistem kerja sama yang diakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antarperorangan tanpa tujuan bersama yang didasari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak disadari itu untukyujuan bersama.[1]

Pengertian Organisasi

Kata organisasi mempunyai pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkkan dan mengatur seta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dapat di capai dengan efisien. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur :

  1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaiakan, atau terlalu ringan sehinnga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
  3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan uyang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasidan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang merusak.[2]

[1] Manullang, dasar-dasar menajemen, (Yogyakarta:UGM Press, 2012) hlm 60

[2] Hani Handoko, manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2008) hlm 168

Baca Juga: