Menu Tutup

Pengertian resiko bisnis, contoh dan cara menghindarinya

Pengertian

Resiko bisnis adalah segala kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi dalam suatu bisnis atau usaha. Resiko bisnis dapat muncul karena berbagai macam faktor, seperti faktor internal bisnis, seperti keputusan strategis yang salah atau manajemen yang buruk, atau faktor eksternal, seperti perubahan pasar atau peraturan pemerintah.

Resiko bisnis dapat mengakibatkan kerugian finansial, seperti kehilangan pendapatan atau kerugian modal, atau kerugian non-finansial, seperti kehilangan reputasi atau kehilangan pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi seorang pengusaha atau manajer bisnis untuk memahami dan mengelola resiko bisnis yang mungkin timbul agar dapat mengurangi dampak negatif dari resiko tersebut.

Jenis resiko bisnis

Berikut ini adalah beberapa jenis resiko bisnis yang sering dihadapi oleh perusahaan:

  1. Resiko pasar: merupakan resiko yang terjadi akibat perubahan dalam permintaan atau harga produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
  2. Resiko kredit: merupakan resiko yang terjadi akibat kegagalan pelanggan dalam membayar utang yang telah dibuat kepada perusahaan.
  3. Resiko operasional: merupakan resiko yang terjadi akibat kegagalan dalam mengelola bisnis secara efektif, seperti kegagalan dalam mengelola sumber daya manusia, kegagalan dalam mengelola biaya, atau kegagalan dalam mengelola proses produksi.
  4. Resiko keuangan: merupakan resiko yang terjadi akibat kegagalan dalam mengelola keuangan perusahaan, seperti kegagalan dalam mengelola arus kas atau kegagalan dalam mengelola utang.
  5. Resiko politik: merupakan resiko yang terjadi akibat perubahan dalam kebijakan pemerintah atau peraturan yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan.
  6. Resiko hukum: merupakan resiko yang terjadi akibat kegagalan dalam memenuhi peraturan atau hukum yang berlaku, seperti kegagalan dalam memenuhi standar kualitas atau kegagalan dalam mengelola lingkungan.
  7. Resiko teknologi: merupakan resiko yang terjadi akibat perubahan dalam teknologi yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan.
  8. Resiko reputasi: merupakan resiko yang terjadi akibat buruknya citra perusahaan di mata publik, seperti kegagalan dalam mengelola krisis atau skandal.

Mencegah resiko bisnis

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko bisnis:

  1. Buat analisis risiko. Lakukan analisis risiko terhadap bisnis Anda dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi resiko bagi bisnis Anda.
  2. Buat rencana tanggap risiko. Buat rencana tanggap risiko yang mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi resiko yang telah diidentifikasi.
  3. Diversifikasi portofolio bisnis. Diversifikasi portofolio bisnis dapat membantu Anda mengurangi resiko yang terjadi karena fokus pada satu bidang saja.
  4. Asuransikan bisnis Anda. Asuransikan bisnis Anda terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi, seperti risiko kebakaran, risiko kecelakaan, dan lainnya.
  5. Hindari overinvestasi. Jangan terlalu banyak investasi dalam satu bisnis atau proyek, karena dapat meningkatkan resiko bisnis.
  6. Jadilah pelindung diri. Jadilah pelindung diri dengan memperhatikan kondisi kesehatan Anda dan melakukan tindakan preventif seperti memakai masker, mencuci tangan, dan lainnya untuk mencegah terjadinya resiko kesehatan.

Bangkit dari kegagalan bisnis

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk bangkit dari kegagalan bisnis:

  1. Analisis kegagalan. Pertama, lakukan analisis terhadap penyebab kegagalan bisnis. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasinya.
  2. Buat rencana aksi. Setelah mengidentifikasi penyebab kegagalan, selanjutnya buat rencana aksi yang jelas dan terukur untuk mengatasi masalah tersebut. Pastikan untuk membuat target yang realistis dan menetapkan tindakan yang spesifik yang perlu dilakukan untuk mencapainya.
  3. Dapatkan bantuan. Jangan segan untuk meminta bantuan dari orang lain, terutama jika Anda merasa tidak mampu mengatasi kegagalan bisnis sendiri. Bantuan dapat berupa saran dan masukan dari orang terdekat, seperti keluarga atau teman, atau bantuan profesional, seperti konsultan bisnis atau ahli finansial.
  4. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran. Jangan menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya,

Baca Juga: