Menu Tutup

Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu dari Masa Kuno hingga Kontemporer

Filsafat ilmu, cabang filsafat yang mengeksplorasi sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia, telah mengalami perkembangan signifikan sejak era Yunani kuno hingga zaman kontemporer. Di masa awal, filsafat ilmu dibangun melalui kontribusi tokoh seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, yang mulai menggali asal-usul alam semesta serta sifat pengetahuan dan logika. Pemikiran mereka mendasari transformasi dari mitos ke logos, atau pola pikir rasional berbasis logika, sebagai dasar ilmu pengetahuan.

Periode Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan, filsafat ilmu berkembang dalam konteks agama, khususnya dalam tradisi Islam dan Kristen. Filsuf-filsuf Islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina memberikan kontribusi besar dalam memahami relasi antara filsafat dan wahyu agama, sementara di dunia Barat, filsuf skolastik seperti Thomas Aquinas mengintegrasikan filsafat Aristotelian dengan teologi Kristen. Pada masa ini, ilmu pengetahuan sering dianggap sejalan dengan ajaran agama, sehingga kajian ilmiah juga memiliki nilai moral dan etika yang kuat.

Masa Modern Awal

Memasuki era modern, pemikiran ilmiah mulai dipisahkan dari agama. Tokoh seperti René Descartes, dengan pendekatan rasionalisme, dan Francis Bacon, yang mengedepankan empirisme, memainkan peran penting dalam mengembangkan metode ilmiah yang lebih sistematis. Newton dan ilmuwan lain menguatkan pandangan bahwa alam semesta bekerja berdasarkan hukum-hukum fisika yang bisa diukur, sementara Immanuel Kant mengusulkan pendekatan kritis untuk menjembatani rasionalisme dan empirisme dalam memahami pengalaman manusia.

Abad ke-20 hingga Kontemporer

Filsafat ilmu pada abad ke-20 berkembang melalui dua arus utama: filsafat kontinental dan analitis. Filsafat kontinental, dengan tokoh seperti Heidegger dan Sartre, lebih berfokus pada eksistensialisme dan interpretasi manusia. Di sisi lain, filsafat analitis (dengan pemikir seperti Bertrand Russell dan Wittgenstein) menekankan analisis logika dan bahasa sebagai alat utama dalam memahami ilmu. Filsafat ilmu juga mulai merambah isu-isu lingkungan dan teknologi seiring dengan semakin majunya peradaban modern, serta berkembangnya pemikiran pascamodern yang lebih terbuka terhadap pluralitas dan relativitas kebenaran.

Perkembangan filsafat ilmu menunjukkan pergeseran dari pandangan bahwa ilmu adalah pencarian akan kepastian, menjadi eksplorasi terhadap keragaman interpretasi dan batas-batas pemahaman manusia tentang kenyataan. Studi ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan etika, metode ilmiah, serta dampak teknologi terhadap kehidupan manusia dan lingkunga

Lainnya