Di era industri saat ini, termasuk di sektor manufaktur seperti pabrik sepatu, personal branding sudah bukan lagi hal eksklusif untuk profesi kreatif saja. Bahkan bagi lulusan SMA/SMK yang ingin bekerja di pabrik besar seperti PT Shoetown Ligung Indonesia, membangun citra diri yang positif bisa menjadi nilai tambah yang dilirik oleh HRD.
Apa Itu Personal Branding?
Personal branding adalah cara kamu memperkenalkan dirimu—baik secara langsung maupun melalui media digital—agar orang lain (termasuk rekruter) mengenal keahlian, sikap, dan kelebihanmu dengan jelas.
Dalam konteks kerja pabrik, ini bisa tercermin dari cara kamu menulis CV, menjawab interview, hingga bagaimana kamu bersikap ketika magang atau masa training.
Mengapa Penting untuk Pekerja Pabrik?
Perusahaan manufaktur modern, terutama yang bekerja sama dengan brand internasional, kini lebih selektif. Mereka tidak hanya menilai dari fisik dan pengalaman teknis saja, tapi juga dari attitude, tanggung jawab, dan inisiatif.
Beberapa HRD bahkan mulai memeriksa jejak digital kandidat, terutama jika kamu melamar lewat platform online. Menampilkan diri yang profesional—meskipun sederhana—bisa memberi kesan positif.
Cara Membangun Personal Branding untuk Pekerja Lapangan
- Buat CV yang rapi dan jujur — Tampilkan keahlian yang sesuai, seperti kemampuan mengoperasikan mesin, pengalaman kerja shift, atau kedisiplinan.
- Gunakan media sosial dengan bijak — Hindari posting yang provokatif. Jika bisa, sesekali unggah hal-hal positif tentang pengalaman kerja, pelatihan, atau kegiatan produktif.
- Berlatih komunikasi — Interview kerja bukan soal jawaban benar-salah, tapi bagaimana kamu menyampaikan diri dengan percaya diri dan sopan.
- Aktif mencari informasi lowongan dari sumber yang jelas — Seperti https://career.stg-dev.co.id/, yang sering memuat info kerja dari berbagai industri, termasuk pabrik sepatu.
Contoh Nyata di Industri Sepatu
PT Shoetown Ligung Indonesia misalnya, dikenal rutin merekrut tenaga kerja dari berbagai latar belakang. Bagi pelamar yang menonjol—bukan hanya dari segi teknis, tapi juga dari cara menyampaikan diri dan kesiapan bekerja—peluang lolos seleksi akan jauh lebih besar.
Personal branding bukan soal pencitraan berlebihan. Justru di dunia kerja yang makin kompetitif, menampilkan siapa dirimu dengan cara yang jujur, rapi, dan profesional bisa menjadi kunci pembeda dari ratusan pelamar lainnya.
Jadi, sebelum mengirim lamaran, pastikan kamu bukan hanya siap kerja, tapi juga siap dikenali sebagai pribadi yang layak diterima.