Menu Tutup

Profil Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga menjadi khalifah kedua dari empat Khulafaur Rasyidin. Beliau berkuasa dari tahun 634 M sampai 644 M dan dikenal sebagai pemimpin yang hebat, adil dan bijaksana. Dalam artikel ini, kita akan membahas profil Umar bin Khattab secara lengkap, beserta riwayat hidup, kepemimpinan dan kematian beliau.

Latar Belakang

Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada tahun 581 M dari Bani Adi yang masih satu rumpun dengan suku Quraisy. Nama lengkap beliau adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah yang berdagang dan memiliki beberapa unta. Umar bisa membaca dan menulis, yang merupakan kemampuan langka pada masa itu. Umar juga memiliki fisik yang kuat dan menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti karena wataknya yang keras dan berani.

Memeluk Islam

Sebelum memeluk Islam, Umar termasuk orang yang paling benci dan musuh terhadap Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya. Umar sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa dan menghalangi orang-orang yang masuk Islam. Bahkan, pada suatu hari, Umar berniat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW dengan membawa pedangnya. Namun, dalam perjalanan, Umar bertemu dengan sahabat Nabi yang bernama Nu’aim bin Abdullah yang memberitahu bahwa adik perempuan Umar, Fatimah binti al-Khattab, telah masuk Islam bersama suaminya, Said bin Zaid.

Umar menjadi marah dan bergegas ke rumah adiknya. Di sana, ia mendengar suara bacaan Al-Quran surat Thaha ayat 1-8 yang dibacakan oleh Khabbab bin al-Aratt, seorang sahabat Nabi yang mengajar mereka. Umar memukul adiknya hingga berdarah dan meminta untuk melihat lembaran bacaan tersebut. Setelah membersihkan darah dari tangannya, Umar membaca Al-Quran dan merasakan getaran di hatinya. Ia kemudian pergi ke rumah Nabi Muhammad SAW dan menyatakan keislamannya di hadapan beliau dan para sahabat.

Kedatangan Umar ke Islam memberikan semangat dan kekuatan baru bagi kaum muslimin. Umar menjadi salah satu sahabat yang paling dekat dan setia kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau juga mendapat julukan Al-Faruq, yang berarti orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Kepemimpinan

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, Umar mendukung Abu Bakar ash-Shiddiq untuk menjadi khalifah pertama. Umar menjadi penasihat utama Abu Bakar dalam menghadapi berbagai masalah, seperti pemberontakan kaum munafik, penyebaran Islam ke luar Arab, dan pengumpulan Al-Quran dalam satu mushaf.

Ketika Abu Bakar sakit sebelum meninggal pada tahun 634 M, beliau menunjuk Umar sebagai khalifah selanjutnya. Umar menerima amanah tersebut dengan rasa takut dan tanggung jawab. Beliau berjanji untuk menjalankan syariat Islam dengan sebaik-baiknya dan meminta bantuan dari Allah SWT dan kaum muslimin.

Di bawah kepemimpinan Umar, kekhalifahan Islam mengalami perkembangan pesat baik dari segi wilayah maupun peradaban. Umar berhasil menaklukkan dua kekaisaran besar pada masa itu, yaitu Kekaisaran Sasaniyah di Persia dan sebagian besar Kekaisaran Romawi Timur di Syam, Mesir, Palestina, Armenia dan Anatolia. Selain itu, Umar juga melakukan berbagai reformasi administrasi, sosial, ekonomi, militer, dan hukum. Beberapa contoh reformasi yang dilakukan Umar adalah:

  • Membagi wilayah kekhalifahan menjadi beberapa provinsi yang dipimpin oleh gubernur yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
  • Membentuk Dewan Syura yang terdiri dari para sahabat dan ulama untuk membantu mengambil keputusan penting.
  • Membangun sistem keuangan dan perbendaharaan yang teratur dan transparan, termasuk mengeluarkan mata uang Islam pertama, yaitu dinar dan dirham.
  • Mendirikan Baitul Mal, yaitu lembaga yang mengelola zakat, infak, sedekah, dan harta milik negara untuk kesejahteraan umat.
  • Menetapkan gaji dan tunjangan bagi para pejabat, tentara, ulama, dan rakyat miskin.
  • Membuat kalender Hijriyah yang dimulai dari tahun hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
  • Membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, kanal, bendungan, sumur, masjid, sekolah, rumah sakit, dan pasar.
  • Menyusun hukum pidana dan perdata berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, serta menegakkan keadilan bagi semua orang tanpa membedakan agama, ras, atau golongan.

Kematian

Umar bin Khattab meninggal pada tanggal 3 November 644 M akibat ditikam oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah al-Majusi. Abu Lu’lu’ah memiliki dendam kepada Umar karena merasa tidak puas dengan perlakuan majikannya, yang merupakan gubernur provinsi Fars. Abu Lu’lu’ah menyerang Umar ketika beliau sedang shalat subuh di Masjid Nabawi. Umar terluka parah di perutnya dan meninggal beberapa hari kemudian.

Sebelum meninggal, Umar menunjuk enam orang sahabat untuk memilih khalifah berikutnya dari antara mereka. Keenam sahabat tersebut adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah. Setelah bermusyawarah, mereka memilih Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga.

Umar bin Khattab dimakamkan di samping makam Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq di Masjid Nabawi. Beliau meninggalkan warisan berupa harta sebesar 50.000 dirham yang disumbangkan untuk umat Islam. Beliau juga meninggalkan nama yang harum dan terkenang sebagai salah satu pemimpin terbaik dalam sejarah Islam.

Kesimpulan

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga menjadi khalifah kedua dari empat Khulafaur Rasyidin. Beliau memeluk Islam setelah mendengar bacaan Al-Quran dan menjadi salah satu penolong dan pembela agama. Beliau juga diberi julukan Al-Faruq oleh Nabi Muhammad SAW.

Di bawah kepemimpinan Umar, kekhalifahan Islam mengalami perkembangan pesat baik dari segi wilayah maupun peradaban. Umar berhasil menaklukkan dua kekaisaran besar pada masa itu, yaitu Kekaisaran Sasaniyah di Persia dan sebagian besar Kekaisaran Romawi Timur di Syam, Mesir, Palestina, Armenia dan Anatolia. Selain itu, Umar juga melakukan berbagai reformasi administrasi, sosial, ekonomi, militer, dan hukum.

Umar bin Khattab meninggal pada tahun 644 M akibat ditikam oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah al-Majusi. Beliau dimakamkan di samping makam Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq di Masjid Nabawi. Beliau meninggalkan warisan berupa harta sebesar 50.000 dirham yang disumbangkan untuk umat Islam. Beliau juga meninggalkan nama yang harum dan terkenang sebagai salah satu pemimpin terbaik dalam sejarah Islam.

Sumber:
(1) Umar bin Khattab – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Khattab.
(2) Biografi dan Profil Umar Bin Khatab Beserta Riwayat Lengkapnya. https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-umar-bin-khatab-beserta-riwayat-lengkapnya/.
(3) Profil Umar bin Khatab | Fransharitsah’s Blog. https://fransharitsah.wordpress.com/profile/profil-islam-2/profil-umar-bin-khatab/.

Baca Juga: