Menu Tutup

Rukun Zakat Fitrah

Agar zakat fitrah dapat diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerima dan pemberi zakat, maka harus memenuhi rukun-rukunnya. Berikut adalah empat rukun zakat fitrah:

1. Niat

Niat adalah dasar dari setiap amal ibadah. Tanpa niat, ibadah tidak akan sah dan tidak akan mendapatkan pahala. Niat harus dilakukan di dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan lisan. Niat zakat fitrah harus dilakukan saat mengeluarkan zakat, bukan sebelumnya.

Bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri adalah:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaata Al-fitri ‘an nafsii fardha lillahi ta’ala

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta’ala.

Bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga adalah:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّي وَعَنْ جَمِيعِ مَا يَلْزَمُنِي نَفَقَتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaata Al-fithri ‘anni wa ‘an jami’i maa yalzamunii nafaqaatuhum syar’an fardha lillahi ta’ala

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta’ala.

2. Ada muzakki atau orang yang wajib membayar zakat fitrah

Muzakki adalah orang yang wajib membayar zakat. Orang yang wajib membayar zakat fitrah adalah setiap muslim, baik dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, yang memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokoknya sehari semalam.

Rasulullah SAW bersabda:

أَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ حُرّ أَوْ عَبْدِ أَوْ رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ

Artinya: “Rasulullah mewajibkan zakat fitri pada bulan Ramadan atas setiap orang muslim; yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa.” (HR Muslim)

3. Ada mustahik atau orang yang berhak menerima zakat fitrah

Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. Orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah delapan golongan yang disebutkan dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 60, yaitu:

– Fakir: orang yang tidak memiliki harta sama sekali atau sangat sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan pokoknya.
– Miskin: orang yang memiliki harta tetapi tidak mencukupi setengah dari kebutuhan pokoknya.
– Amil: orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
– Muallaf: orang yang baru masuk Islam atau hatinya condong kepada Islam.
– Riqab: budak yang ingin memerdekakan diri dari majikannya dengan membayar tebusan.
– Gharim: orang yang berhutang untuk kepentingan umum atau pribadi tanpa ada unsur penipuan atau maksiat.
– Fisabilillah: orang yang berjuang di jalan Allah SWT dengan harta atau jiwanya.
– Ibnu sabil: orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

4. Ada zakat atau harta yang dikeluarkan sebagai zakat fitrah

Zakat fitrah harus dikeluarkan dengan harta yang halal dan suci. Zakat fitrah juga harus sesuai dengan ukuran dan jenis yang ditentukan oleh syariat. Ukuran zakat fitrah adalah satu sha’ atau setara dengan 2,5 kg beras, gandum, kurma, sagu, atau makanan pokok lainnya. Jenis zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Rasulullah SAW bersabda:

فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طُعْمةً على العبد والحر والذكر والأنثى والصغير والكبير من المسلمين وأمر بها أن تؤدى قبل خروج الناس إلى الصلاة

Artinya: “Rasulullah mewajibkan zakat fitri sebanyak satu sha’ makanan atas hamba sahaya dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan agar zakat itu dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat (Idul Fitri).” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: