Menu Tutup

Sifat Dasar Ajaran Islam

Konsep dasar ajaran Islam adalah seluruh alam semesta diciptakan oleh Allah SWT yang merupakan Tuhan dan penguasa alam semesta, Dialah pencipta alam semesta, Dan penguasa alam semesta dan Dia pula yang akan mencukupinya. Diciptakannya manusia, dan masing-masing manusia diberi umur tertentu, Allah SWT telah menentukan kode kehidupan tertentu yang paling tepat bagi manusia, tetapi pada saat yang sama manusia diberi kebebasan untuk memilih. Apakah akan menerima atau mengingkari dasar kehidupannya sendiri. Ajaran Islam memiliki sifat khas yang berbeda dengan ajaran Agama lainnya yang menjadikannya menarik bagi manusia sepanjang umur dan zaman.

Sifat dasar Islam antara lain:

Kederhanaan, rasionalitas, dan praktis

Islam tidak memiliki mitologis, ajarannya cukup sederhana dan dapat dipahami. Didalamnya tidak pernah ada tempat bagi keberhalaan dan keyainan yang tidak rasional. Ajaran Islam bersifat rasional yang dapat dijelaskan oleh logika dan penalaran. Islam merangsang pemeluknya mempergunakan akal serta mendorong pemakaian intelek.. Ajarannya bersifat dan langsung yaitu setiap manusia dimungkinkan untuk memahami kitab Allah SWT secara langsung dan menerapkan ketentuan yang ada dalam kehidupan praktis. Sehingga jelaslah bahwa Islam merupakan agama yanng praktis dan tidak memperbolehkan manusia berpuas diri dalam kekosongan (kesia-siaan).

Kesatuan antara materi dan rohani

Islam mendorong manusia untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan. Islam tidak memisahkan secara yang material dengan yang moral, yang duniawi dengan yang ukhrawi, dan mengajak manusia agar selalu mencurahkan tenaga untuk mengkonstruksikan kehidupan atas dasar moral yang sehat. dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Islam menyuruh untuk memadukan antara kehidupan moral dan materi. Sehingga keduanya saling selaras dan memberi kemanfa’atan, bukan dengan kehidupan asketisme (kepertapaan) maupun dengan ideologi materialistik yang dapat mengabaikan sisi moral dan spiritual kehidupan.

Sebuah cara hidup yang lengkap

Islam mempunyai cara hidup yang lengkap yang melingkupi seluruh aspek eksistensi kehidupan manusia. Islam memberikan tuntunan bagi seluruh aspek kehidupan baik pribadi dam sosial, material dan moral, ekonomi dan politik,, legal dan kultural, serta nasional dan internasional. Al-Qur’an mengajak manusia agar memeluk Islam tanpa keraguan dan mengikuti tuntunan Ilahi dalam segala aspek kehidupan.

  1. Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat . Islam menciptakan keserasian dan keseimbangan antara individualisme dan kolektivisme. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban sehingga harus ditunaikan secara selaras dan sebaik-baiknya.
  2. Universalitas dan Humanisme

Islam bersifat menyeluruh dan sangat menjunjung tinggi kemanusiaan, Islam menghendaki perdamaian dan persatuan Umat.

Keajegan dan perubahan

Yang dimaksud keajegan dalam Islam bukan berarti kaku, datar dalam setiap hal. Islam bisa menerima perubahan. Keduanya harus dijalankan secara luwes dan seimbang, sehingga prinsip Islam tetap ada tanpa terganggu oleh perubahab yang ada.

REFERENSI

Prof.H.Mohammad Daud Ali,S.H, Hukum Islam, Jakarta:Rajawali Pers,2011

Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1991

Baca Juga: