Menu Tutup

Sumber Pengetahuan dalam Studi Islam

Wahyu

Wahyu berasal dari bahasa arab al-wahy, artinya suara, api, dan kecepatan. Disamping itu, wahyu mengandung makna bisikan, isyarat, tulisan, dan kitab.

Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disampaikan oleh nabi-nabi yang di utusnya sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat trasendental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari kemudian di akhirat nanti. Pengetahuan ini di dasarkan pada kepercayaan akan hal-hal gaib (supranatural). Kepercayaan kepada tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan sebagai nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari pengetahuan ini. Kepercayaan adalah titik tolak dalam agama. Suatu pernyataan harus dipercaya dulu untuk dapat diterima, pernyataan ini selanjutnya bisa saja dikaji dengan metode lain.

Akal

Dalam pandangan islam akal manusia mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, hal ini dapat di lihat dari ayat-ayat al quran. Pengetahuan lewat akal disebut pengetahuan ‘aqli’ , akal dengan indra dalam  kaitan ilmu pengetahuan satu debngan yang lain tidak dipisahkan dengan tajam, bahkan sering berhubungan.

Dalam pandangan islam, akal mempunyai pengertian tersendiridan berbeda dengan pengertian pada umumnya. Dalam pengertian islam, akal berbeda dengan otak, akal dalam pandangan islam bukan otak, melainkan daya pikir yang terdapat dalam jiwa manusia.

Akal dalam islam merupakan tiga unsur, yakni : pikiran, perasaan, dan kemauan. Dalam pengertian  biasanya pikiran terdapat pada otak, sedangkan perasaan terdapat pada indra, dan kemauan terdapat pada jiwa.Tiga unsur tersebut satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Apabila satu diantaranya pisah maka tidak lagi berfungsi sebagai akal.

Rasa

Rasa merupakan daya yang peting dalam pengetahuan manusia. Karena begitu pentingnya, ini anggap atau dityakini sebagai satu-satunya tolak ukur pengetahuan, pandangan inilah yang disebut sebagai empirisisme. Dalam epistimologi islam, fakultas indriawi terdiri dari dua bnetu, yaitu panca indra lahir dan panca indra batin.

Panca indra lahir terdiri dari lima dimensi, yaitu :

  1. Pendengaran ( audio)
  2. Penglihatan ( visual)
  3. Rasa
  4. Pencium
  5. Peraba

DAFTAR PUSTAKA

  • Sulaiman Al hamid Abu,Permasalahan Metodologis dalam Pemikiran Islam, Jakarta: Media Dakwah, 1994
  • Juhaya S. Praja, Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam, Jaksel: Teraju, 2002
  • Rosihan Anwar, Pengantar Studi Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009

Baca Juga: