Menu Tutup

Wawasan Nusantara: Pengertian, Asas dan Arah, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan, dan Implementasi Wawasan Nusantara

I. Pendahuluan

Di era globalisasi yang penuh gejolak, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang. Di tengah arus deras perubahan dan kompleksitas dunia, Wawasan Nusantara hadir sebagai kompas moral yang menuntun bangsa menuju persatuan dan kesatuan.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Wawasan Nusantara, mulai dari pengertian, asas dan arah, kedudukan, fungsi dan tujuan, hingga implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara sebagai pedoman fundamental, menjadi kunci bagi bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita nasional di tengah dinamika global.

II. Pembahasan

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Cara pandang ini mengandung makna persatuan dan kesatuan bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan, baik di darat, laut, maupun udara.

Menurut para ahli, Wawasan Nusantara memiliki beberapa definisi, di antaranya:

  • Prof. Mochtar Kusumaatmadja: Wawasan Nusantara adalah geopolitik yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
  • Prof. R.H. Supomo: Wawasan Nusantara adalah kesadaran geopolitik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan utuh yang meliputi darat, laut, dan udara.
  • Prof. Dr. Sri Sumantri Brodjonegoro: Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang seraya dengan kedudukannya sebagai negara kepulauan dengan geopolitik yang khas.

Wawasan Nusantara memiliki ciri khas sebagai cara pandang bangsa, yaitu:

  • Bersifat nasional: Mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Bersifat holistik: Melihat diri dan lingkungannya secara menyeluruh dan utuh.
  • Bersifat dinamis: Berkembang dan menyesuaikan dengan perubahan zaman.
  • Bersifat terbuka: Menerima pengaruh positif dari luar tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Wawasan Nusantara berbeda dengan geopolitik lainnya, seperti geopolitik klasik yang hanya menekankan pada kekuatan fisik dan geografis. Wawasan Nusantara berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, sehingga lebih bermoral dan bermartabat.

B. Asas dan Arah Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara memiliki asas-asas pokok yang menjadi landasan fundamentalnya, yaitu:

  • Kesatuan Wilayah: Seluruh wilayah Indonesia, baik darat, laut, maupun udara, merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan.
  • Kesatuan Bangsa: Bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan budaya yang dipersatukan oleh Pancasila dan UUD 1945.
  • Kesatuan Nasional: Kesatuan dalam cita-cita, semangat, dan tekad untuk mencapai tujuan nasional.
  • Kesatuan Tujuan: Menuju cita-cita nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Wawasan Nusantara memiliki dua arah, yaitu:

  • Ke dalam: Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan semangat gotong royong.
  • Ke luar: Mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia dengan menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama dengan negara lain.

C. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara memiliki kedudukan yang strategis dalam sistem nasional, yaitu:

  • Sebagai pedoman: Menjadi acuan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan nasional.
  • Sebagai motivasi: Memberikan dorongan dan semangat untuk mencapai tujuan nasional.
  • Sebagai kerangka acuan: Menjadi dasar dalam penyelesaian masalah nasional.

Wawasan Nusantara memiliki hubungan yang erat dengan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila merupakan dasar filosofis Wawasan Nusantara, sedangkan UUD 1945 merupakan landasan konstitusionalnya. Wawasan Nusantara berperan penting dalam pembangunan nasional dengan menjadi kompas moral yang menuntun bangsa menuju kemajuan dan kesejahteraan.

D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

  • Pedoman dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan nasional: Wawasan Nusantara menjadi acuan dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional.
  • Motivasi dan dorongan untuk mencapai tujuan nasional: Wawasan Nusantara memberikan semangat dan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita nasional.
  • Rangka acuan dalam penyelesaian masalah nasional: Wawasan Nusantara menjadi dasar dalam mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa.

Wawasan Nusantara memiliki tujuan utama, yaitu:

  • Mewujudkan kesatuan dan kesatuan bangsa: Wawasan Nusantara bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan semangat gotong royong.
  • Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara: Wawasan Nusantara bertujuan untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan bangsa Indonesia dari ancaman luar.
  • Meningkatkan kesejahteraan rakyat: Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
  • Mewujudkan cita-cita nasional: Wawasan Nusantara bertujuan untuk mencapai tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

E. Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi Wawasan Nusantara membutuhkan upaya berkelanjutan dari seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat sipil, maupun dunia usaha. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Penanaman nilai-nilai Wawasan Nusantara sejak dini: Nilai-nilai Wawasan Nusantara perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini melalui pendidikan formal dan informal.
  • Penguatan kesadaran nasional dan bela negara: Kesadaran nasional dan bela negara perlu diperkuat melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan kewarganegaraan, pelatihan bela negara, dan pengibaran bendera Merah Putih.
  • Penegakan hukum dan keadilan secara merata: Penegakan hukum dan keadilan secara merata dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan: Sumber daya alam Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat.
  • Pengembangan budaya maritim dan dirgantara: Budaya maritim dan dirgantara perlu dikembangkan untuk memperkuat kedaulatan wilayah Indonesia.
  • Partisipasi aktif dalam hubungan internasional: Indonesia perlu berpartisipasi aktif dalam hubungan internasional untuk mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.

III. Penutup

Wawasan Nusantara merupakan kompas moral bangsa Indonesia yang menuntun menuju persatuan dan kesatuan. Wawasan Nusantara memiliki peran penting dalam mewujudkan cita-cita nasional, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Implementasi Wawasan Nusantara membutuhkan komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa.

Lainnya