Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan program pemerintah yang memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Banyak pertanyaan muncul mengenai apakah KIS bisa digunakan seumur hidup. Jawabannya tidak sesederhana itu, tergantung pada beberapa faktor.
1. Jenis KIS
Terdapat dua jenis KIS:
- KIS PBI (Penerima Bantuan Iuran): Diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah. KIS PBI ini berlaku seumur hidup selama peserta memenuhi syarat dan terdaftar dalam database DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
- KIS Mandiri: Diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mendaftar secara mandiri dan membayar iuran setiap bulan. KIS Mandiri tidak berlaku seumur hidup. Kepesertaan KIS Mandiri akan berhenti jika peserta tidak membayar iuran selama 24 bulan berturut-turut.
2. Status Kepesertaan
KIS PBI maupun KIS Mandiri dapat dinonaktifkan jika:
- Peserta meninggal dunia.
- Peserta pindah ke luar negeri.
- Peserta tidak lagi memenuhi syarat sebagai penerima KIS PBI.
- Peserta tidak membayar iuran (untuk KIS Mandiri).
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan mengenai KIS dapat berubah sewaktu-waktu. Pemerintah berhak untuk menonaktifkan KIS PBI jika peserta tidak lagi memenuhi syarat atau jika anggaran pemerintah terbatas.
Kesimpulan
KIS PBI berpotensi dapat digunakan seumur hidup selama peserta memenuhi syarat dan terdaftar dalam database DTKS. Sedangkan KIS Mandiri tidak berlaku seumur hidup dan peserta harus membayar iuran setiap bulan agar kepesertaannya aktif.
Informasi Penting:
- Cek status kepesertaan KIS: https://umsu.ac.id/health/cara-cek-aktif-jkn-kis-bpjs-dengan-mudah/
- Pendaftaran KIS PBI: https://umsu.ac.id/artikel/cara-mudah-daftar-bpjs-kesehatan-pbi-2023-cek-syaratnya/
- Pendaftaran KIS Mandiri: https://umsu.ac.id/health/mudah-cara-daftar-bpjs-kesehatan-mandiri-secara-online-dan-offline/
- Informasi terbaru mengenai KIS: https://bpjs-kesehatan.go.id/
Catatan:
- Artikel ini hanya memberikan informasi umum mengenai KIS. Untuk informasi yang lebih akurat dan terpercaya, silakan hubungi BPJS Kesehatan.
- Artikel ini dapat diperbarui sewaktu-waktu jika terdapat perubahan kebijakan mengenai KIS.