Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada kebudayaan material (berwujud), sehingga berpengaruh terhadap kebudayaan immaterial (tidak berwujud)1. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti penemuan baru, konflik sosial, pemberontakan, dan dinamika penduduk2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, yang tidak dapat dikehendaki dan direncanakan3. Ada tiga faktor eksternal pendorong perubahan sosial, yaitu:
Bencana Alam
Bencana alam adalah peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerusakan, kematian, dan penderitaan bagi manusia dan lingkungan4. Bencana alam dapat membuat masyarakat harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi menyelamatkan diri. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dari segi cara hidup, sikap, dan lain sebagainya1. Contohnya, ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, banyak masyarakat yang kehilangan rumah, keluarga, dan harta benda. Mereka harus membangun kembali kehidupan mereka dengan bantuan dari pemerintah dan organisasi internasional. Perubahan sosial yang terjadi antara lain adalah adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Peperangan
Peperangan adalah konflik bersenjata antara dua atau lebih kelompok yang bertujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan, wilayah, sumber daya, atau ideologi. Peperangan dapat menyebabkan perubahan sosial yang signifikan bagi masyarakat yang terlibat maupun yang tidak terlibat. Perubahan sosial yang dapat terjadi antara lain adalah adanya pergeseran nilai, norma, dan budaya; adanya perubahan struktur sosial dan politik; adanya perubahan ekonomi dan teknologi; serta adanya dampak psikologis dan kesejahteraan bagi individu dan kelompok. Contohnya, ketika Indonesia berjuang melawan penjajahan Belanda pada tahun 1945-1949, banyak masyarakat yang mengalami perubahan sosial seperti meningkatnya rasa nasionalisme, solidaritas, dan patriotisme; terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia; serta berkembangnya industri dan perdagangan nasional.
Pengaruh Budaya Lain
Pengaruh budaya lain adalah proses interaksi antara dua atau lebih kebudayaan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pengaruh budaya lain dapat mendorong terjadinya perubahan sosial karena adanya pertukaran informasi, pengetahuan, ide, nilai, norma, dan gaya hidup antara masyarakat yang berbeda3. Pengaruh budaya lain dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti perdagangan, pariwisata, migrasi, media massa, internet, dan sebagainya. Contohnya, ketika Indonesia mengalami globalisasi pada era reformasi, banyak masyarakat yang terpengaruh oleh budaya Barat seperti musik, film, mode, bahasa, dan gaya hidup. Perubahan sosial yang terjadi antara lain adalah adanya pergeseran pola pikir, perilaku, dan orientasi masyarakat; adanya perubahan dalam bidang seni, hiburan, dan komunikasi; serta adanya tantangan dan peluang dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Sumber:
(1) Apa Saja Pendukung dan Penghambat Perubahan Sosial?. https://swa.co.id/swa/business-update/apa-saja-pendukung-dan-penghambat-perubahan-sosial.
(2) Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial | Sosiologi …. https://www.ruangguru.com/blog/faktor-internal-dan-eksternal-penyebab-perubahan-sosial.
(3) Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan Eksternal. https://tirto.id/apa-saja-faktor-penyebab-perubahan-sosial-internal-dan-eksternal-gbvj.
(4) 10+ Faktor Pendorong Perubahan Sosial (Faktor Internal dan Eksternal). https://www.zonareferensi.com/faktor-pendorong-perubahan-sosial/.