Faktor-Faktor Pemicu Kemerdekaan Indonesia: Tinjauan dari Dalam dan Luar Negeri

Indonesia adalah negara yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah asing. Bangsa Indonesia telah mengalami penjajahan selama lebih dari 300 tahun oleh Belanda, Jepang, dan sekutu. Namun, rasa kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi membuat bangsa Indonesia tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam negeri yang mendorong munculnya rasa kebangsaan dan semangat kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia. Beberapa faktor internal yang menjadi pemicu kemerdekaan Indonesia adalah:

  • Kenangan kejayaan masa lalu. Bangsa Indonesia memiliki warisan sejarah yang gemilang dari kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara, seperti Majapahit, Mataram, Aceh, Banten, dan lain-lain. Kenangan akan kejayaan masa lalu ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan kehormatan dan kedaulatan mereka yang telah dirampas oleh penjajah.
  • Perilaku Belanda yang menyengsarakan rakyat. Penjajahan Belanda yang berlangsung selama lebih dari tiga abad telah menimbulkan penderitaan dan ketidakadilan bagi rakyat Indonesia. Belanda menerapkan sistem ekonomi kolonial yang mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia untuk kepentingan mereka sendiri. Belanda juga melakukan diskriminasi rasial dan sosial terhadap rakyat Indonesia dengan membedakan hak-hak sipil antara orang Eropa, Timur Asing, dan Pribumi. Belanda juga melarang rakyat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan kebebasan beragama. Perilaku Belanda ini menimbulkan rasa benci dan permusuhan di hati rakyat Indonesia.
  • Timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar. Salah satu dampak positif dari penjajahan adalah timbulnya golongan pertengahan atau kaum terpelajar di kalangan rakyat Indonesia. Golongan ini terdiri dari orang-orang yang mendapatkan pendidikan formal atau informal dari sekolah-sekolah Belanda, organisasi-organisasi sosial, atau gerakan-gerakan keagamaan. Golongan ini memiliki kesadaran politik dan sosial yang tinggi serta kemampuan berorganisasi dan berkomunikasi yang baik. Golongan ini menjadi pelopor dan pemimpin dalam gerakan nasionalisme dan kemerdekaan Indonesia.
  • Munculnya kelompok terpelajar Islam. Islam adalah agama mayoritas di Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan budaya rakyat Indonesia. Islam juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi rakyat Indonesia untuk melawan penjajah yang dianggap sebagai musuh agama. Munculnya kelompok terpelajar Islam yang memiliki pemahaman luas tentang Islam dan dunia modern menjadi salah satu faktor internal pemicu kemerdekaan Indonesia. Kelompok ini melahirkan tokoh-tokoh nasionalis Islam seperti Muhammad Hatta, Agus Salim, Ahmad Dahlan, Wahid Hasyim, dan lain-lain.
  • Munculnya semangat persamaan derajat. Semangat persamaan derajat adalah semangat untuk menghapus segala bentuk diskriminasi dan perbedaan antara rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Semangat ini muncul sebagai reaksi terhadap perlakuan tidak adil dari penjajah yang membeda-bedakan rakyat Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Semangat ini juga mendorong rakyat Indonesia untuk bersatu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar negeri yang mempengaruhi munculnya rasa kebangsaan dan semangat kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia. Beberapa faktor eksternal yang menjadi pemicu kemerdekaan Indonesia adalah:

  • Adanya paham-paham modern dari Eropa, seperti liberalisme, humanisme, nasionalisme, dan komunisme. Paham-paham modern ini menawarkan gagasan-gagasan baru tentang hak asasi manusia, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan kedaulatan bangsa. Paham-paham ini menarik perhatian dan simpati dari golongan terpelajar Indonesia yang merasa tertindas dan terbelakang oleh penjajah. Paham-paham ini juga menjadi dasar bagi rakyat Indonesia untuk menuntut perubahan dan reformasi dari pemerintahan kolonial.
  • Munculnya paham aufklarung dan kosmopolitanisme. Paham aufklarung adalah paham yang mengajarkan tentang pentingnya akal budi, ilmu pengetahuan, dan rasionalitas dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan. Paham kosmopolitanisme adalah paham yang mengajarkan tentang pentingnya toleransi, kerjasama, dan solidaritas antara bangsa-bangsa di dunia. Paham-paham ini mempengaruhi cara pandang dan sikap rakyat Indonesia terhadap penjajah dan dunia internasional. Rakyat Indonesia menjadi lebih kritis, terbuka, dan progresif dalam berpikir dan bertindak.
  • Terjadinya revolusi Perancis. Revolusi Perancis adalah peristiwa sejarah yang terjadi pada akhir abad ke-18 di Perancis yang menggulingkan monarki absolut dan menggantinya dengan republik demokratis. Revolusi ini dipicu oleh ketidakpuasan rakyat Perancis terhadap ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh raja dan kaum bangsawan. Revolusi ini menghasilkan slogan-slogan terkenal seperti “Liberté, égalité, fraternité” (Kebebasan, persamaan, persaudaraan) dan “La Marseillaise” (Lagu kebangsaan Perancis). Revolusi ini memberikan inspirasi dan contoh bagi rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah dan menegakkan hak-hak mereka sebagai bangsa yang merdeka.
  • Reaksi atau agresi yang dilakukan Napoleon Bonaparte. Napoleon Bonaparte adalah pemimpin militer dan politik Perancis yang berkuasa pada awal abad ke-19. Napoleon dikenal sebagai seorang jenius strategi perang yang berhasil mengalahkan banyak negara-negara Eropa dalam peperangan. Napoleon juga dikenal sebagai seorang penakluk yang ingin menguasai seluruh Eropa dan dunia. Reaksi atau agresi yang dilakukan Napoleon terhadap negara-negara Eropa menyebabkan perubahan geopolitik dan geostrategi di dunia. Salah satu dampaknya adalah melemahnya kekuatan Belanda sebagai penjajah Indonesia karena harus berperang melawan Napoleon. Hal ini memberikan kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka dari Belanda.
  • Adanya kemenangan Jepang atas Rusia. Kemenangan Jepang atas Rusia adalah peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1905 dalam Perang Rusia-Jepang. Perang ini dipicu oleh persaingan antara kedua negara untuk menguasai wilayah-wilayah di Asia Timur, seperti Korea, Manchuria, dan China. Kemenangan Jepang atas Rusia merupakan kemenangan pertama dari sebuah negara Asia atas sebuah negara Eropa dalam sejarah modern. Kemenangan ini memberikan dampak psikologis yang besar bagi rakyat Asia, termasuk Indonesia, yang merasa bangga dan percaya diri bahwa mereka juga mampu mengalahkan penjajah Eropa.

Sumber:
(1) Sejarah Perumusan dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 …. https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/17/sejarah-perumusan-dan-isi-teks-proklamasi-kemerdekaan-indonesia-17-agustus-1945.
(2) Faktor Internal dan Eksternal Munculnya Rasa Kebangsaan Indonesia. https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/14/131652569/faktor-internal-dan-eksternal-munculnya-rasa-kebangsaan-indonesia.
(3) undefined. https://t.me/kompascomupdate.