Menu Tutup

Gajah Mada: Sang Patih Amangkubhumi Majapahit yang Legendaris

Gajah Mada adalah salah satu tokoh paling legendaris dalam sejarah Indonesia, dikenal sebagai patih atau perdana menteri dari Kerajaan Majapahit yang memainkan peran penting dalam ekspansi dan kejayaan kerajaan tersebut. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang latar belakang, peran, pencapaian, tantangan, serta warisan Gajah Mada yang menjadikannya sebagai figur sentral dalam sejarah Nusantara.

Latar Belakang Gajah Mada

Gajah Mada lahir pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14, di sebuah tempat yang belum dapat dipastikan lokasinya. Berdasarkan beberapa sumber sejarah, termasuk Pararaton dan Negarakertagama, Gajah Mada berasal dari keluarga biasa, namun ia menunjukkan bakat luar biasa dalam hal militer dan administrasi sejak usia muda.

Awal Karir dan Sumpah Palapa

Gajah Mada mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Ia memulai karirnya sebagai kepala pasukan Bhayangkara, pengawal pribadi raja. Salah satu peristiwa penting yang menandai karir awalnya adalah pemberontakan Ra Kuti pada tahun 1319, di mana Gajah Mada memainkan peran krusial dalam melindungi Raja Jayanegara dan memadamkan pemberontakan tersebut.

Setelah kematian Jayanegara pada tahun 1328, Tribhuwana Tunggadewi naik takhta. Pada masa inilah Gajah Mada diangkat sebagai Patih Amangkubhumi (Perdana Menteri) pada tahun 1331. Pada saat pelantikannya, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, sebuah sumpah yang menyatakan bahwa ia tidak akan menikmati “palapa” (kenikmatan dunia) sebelum berhasil menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Baca Juga:  Apa tujuan utama kedatangan Jepang ke Indonesia?

Pencapaian dan Ekspansi Wilayah

Gajah Mada terkenal dengan ambisi dan visinya untuk menyatukan kepulauan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Berikut beberapa pencapaian penting selama masa jabatannya:

1. Penaklukan Bali (1343)

Ekspedisi militer ke Bali pada tahun 1343 berhasil menaklukkan pulau tersebut. Bali yang sebelumnya merdeka kemudian menjadi bagian dari wilayah Majapahit. Penaklukan ini bukan hanya memperluas wilayah, tetapi juga memperkuat posisi Majapahit sebagai pusat kebudayaan dan agama Hindu-Buddha di Nusantara.

2. Ekspedisi Pamalayu (1344-1348)

Ekspedisi Pamalayu dikirim untuk menaklukkan Sumatra. Kerajaan-kerajaan di Sumatra, termasuk Kerajaan Melayu, berhasil dibawa ke dalam kekuasaan Majapahit. Ekspedisi ini juga memperkuat hubungan diplomatik dan perdagangan antara Majapahit dan berbagai kerajaan di Sumatra.

3. Penaklukan Tumasik (Singapura)

Gajah Mada mengirim pasukan untuk menaklukkan Tumasik (Singapura) yang kala itu merupakan pusat perdagangan penting. Penaklukan ini menunjukkan kemampuan Gajah Mada dalam menguasai jalur perdagangan maritim yang strategis.

4. Pengaruh di Kalimantan dan Maluku

Pengaruh Majapahit di bawah komando Gajah Mada juga meluas hingga ke Kalimantan dan Maluku. Melalui serangkaian ekspedisi militer dan diplomasi, Gajah Mada berhasil membawa wilayah-wilayah ini di bawah pengaruh Majapahit, menjadikannya kekuatan maritim yang dominan.

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun berhasil dalam banyak ekspansi, Gajah Mada juga menghadapi banyak tantangan dan kontroversi. Salah satu peristiwa yang mencolok adalah Perang Bubat. Pada tahun 1357, terjadi insiden diplomatik yang berujung pada pertempuran antara Majapahit dan Sunda di lapangan Bubat, yang mengakibatkan kematian rombongan kerajaan Sunda dan putri Dyah Pitaloka. Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam dalam hubungan antara Majapahit dan Sunda.

Baca Juga:  Deglobalisasi: Penyebab, Dampak, Solusi, dan Tantangan di Era Ekonomi Global yang Terfragmentasi

Kesimpulan

Gajah Mada adalah figur sentral dalam sejarah Majapahit dan Nusantara. Dengan visi besarnya untuk menyatukan kepulauan di bawah satu kekuasaan, ia memainkan peran penting dalam memperluas wilayah dan pengaruh Majapahit. Meskipun tidak lepas dari kontroversi, warisan Gajah Mada tetap hidup sebagai simbol kekuatan, kecerdikan, dan persatuan bangsa.

Dalam mengkaji kisah Gajah Mada, kita belajar tentang komitmen terhadap visi besar dan kemampuan untuk menghadapi tantangan yang ada. Sejarahnya bukan hanya tentang penaklukan, tetapi juga tentang strategi, diplomasi, dan semangat persatuan yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi sekarang dan mendatang. Gajah Mada tidak hanya menjadi legenda, tetapi juga teladan dalam sejarah Indonesia.

Posted in Sejarah

Artikel Terkait: