Menu Tutup

George de Hevesy: Pelopor Penggunaan Isotop Radioaktif dalam Biokimia

Masa Kecil dan Pendidikan

George de Hevesy lahir di Budapest, Hongaria pada tahun 1885. Sejak kecil, ia menunjukkan minat yang besar terhadap sains, khususnya kimia. Hevesy dibesarkan dalam keluarga kaya dan terpelajar. Ayahnya, Lajos Hevesy, adalah seorang pengusaha sukses, dan ibunya, Eugenia Bischitz, adalah seorang pianis berbakat. Hevesy dididik di sekolah-sekolah terbaik di Budapest dan menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan sains.

Pada tahun 1904, Hevesy mendaftar di Technische Hochschule di Berlin untuk mempelajari kimia. Ia kemudian pindah ke Universitas Freiburg, di mana ia memperoleh gelar doktor di bidang kimia pada tahun 1908. Disertasinya berfokus pada studi tentang kelarutan garam.

Karier dan Pencapaian

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hevesy bekerja sebagai asisten penelitian di Universitas Manchester. Di sana, ia bertemu dengan Ernest Rutherford, seorang fisikawan terkenal yang mempelopori penelitian tentang radioaktivitas. Hevesy terinspirasi oleh karya Rutherford dan mulai bereksperimen dengan isotop radioaktif, yang baru saja ditemukan.

Hevesy menyadari potensi besar isotop radioaktif sebagai pelacak untuk mempelajari proses biokimia dalam organisme hidup. Isotop radioaktif dapat dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan dan kemudian dilacak pergerakannya menggunakan instrumen khusus. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari berbagai proses biokimia, seperti metabolisme mineral, penyerapan nutrisi, dan sirkulasi darah.

Baca Juga:  Umur Ayam Mulai Bertelur: Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Pada tahun 1923, Hevesy dan Dirk Coster menemukan unsur hafnium. Penemuan ini dilakukan dengan menggunakan teknik spektroskopi sinar-X untuk menganalisis sampel mineral zirkon. Hafnium adalah unsur kimia ke-72 yang ditemukan dalam tabel periodik.

Hevesy kemudian pindah ke Kopenhagen, Denmark, di mana ia bekerja sama dengan Niels Bohr di Institut Niels Bohr. Di sana, Hevesy melanjutkan penelitiannya tentang penggunaan isotop radioaktif dalam biokimia. Ia menerbitkan banyak論文dan buku tentang topik ini, dan karyanya diakui secara internasional.

Penggunaan Isotop Radioaktif dalam Biokimia

Hevesy menggunakan isotop radioaktif untuk melacak pergerakan berbagai zat dalam tubuh manusia dan hewan. Berikut adalah beberapa contoh spesifik dari karyanya:

  • Hevesy menggunakan radiofosfor untuk mempelajari metabolisme fosfor dalam tubuh manusia. Ia menemukan bahwa fosfor diserap oleh tulang dan gigi dan memainkan peran penting dalam metabolisme energi.
  • Hevesy menggunakan radioyodium untuk mempelajari metabolisme yodium dalam tubuh manusia. Ia menemukan bahwa yodium penting untuk fungsi tiroid.
  • Hevesy menggunakan radiobesi untuk mempelajari metabolisme zat besi dalam tubuh manusia. Ia menemukan bahwa zat besi penting untuk produksi sel darah merah.

Karyanya memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang berbagai proses biologis, seperti penyerapan nutrisi, metabolisme sel, dan sirkulasi darah.

Penghargaan dan Pengakuan

Pada tahun 1943, Hevesy dianugerahi Hadiah Nobel Kimia “atas karyanya dalam penggunaan isotop sebagai pelacak dalam studi proses kimia”. Hevesy juga menerima banyak penghargaan bergengsi lainnya, termasuk Medali Copley dari Royal Society of London.

Warisan

George de Hevesy meninggal pada tahun 1966. Ia meninggalkan warisan yang luar biasa dalam bidang biokimia dan kedokteran. Karyanya tentang penggunaan isotop radioaktif telah membuka jalan bagi berbagai kemajuan ilmiah dan medis, termasuk pengembangan radioterapi untuk kanker, diagnosis penyakit, dan penelitian tentang metabolisme manusia.

Baca Juga:  Dedak sebagai Pakan Ayam: Manfaat dan Kelemahannya

Kesimpulan

George de Hevesy adalah seorang pelopor sejati dalam bidang biokimia. Karyanya yang revolusioner tentang penggunaan isotop radioaktif telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi pemahaman kita tentang proses biokimia dalam organisme hidup.

Sumber:

Posted in Tokoh

Artikel Terkait: