Menu Tutup

Karakteristik Dan Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang

Negara sedang berkembang adalah negara yang memiliki tingkat kesejahteraan material yang rendah atau menengah, dibandingkan dengan negara maju. Negara sedang berkembang memiliki berbagai karakteristik dan persoalan umum yang membedakannya dari negara maju, baik dalam aspek ekonomi, sosial, politik, maupun lingkungan. Artikel ini akan membahas beberapa karakteristik dan persoalan umum negara sedang berkembang, serta contoh-contohnya.

Karakteristik Negara Sedang Berkembang

Menurut Michael Todaro, seorang ahli ekonomi pembangunan, ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki oleh negara sedang berkembang, yaitu:

  • Standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah. Negara sedang berkembang memiliki pendapatan per kapita dan produk domestik bruto (PDB) yang relatif rendah, serta tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa negara sedang berkembang belum mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
  • Tingkat modal manusia yang lebih rendah. Modal manusia adalah kualitas sumber daya manusia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan motivasi. Negara sedang berkembang memiliki tingkat modal manusia yang lebih rendah daripada negara maju, yang berdampak pada rendahnya produktivitas dan inovasi. Negara sedang berkembang juga menghadapi masalah seperti kurangnya tenaga kerja terampil, rendahnya partisipasi perempuan dalam ekonomi, dan tingginya angka kematian ibu dan anak.
  • Tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi. Negara sedang berkembang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi daripada negara maju, akibat dari rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan reproduksi, dan kesadaran keluarga berencana. Hal ini menyebabkan tekanan pada sumber daya alam, infrastruktur, dan pelayanan publik, serta meningkatkan beban tanggungan bagi keluarga miskin.
  • Fraksionalisasi sosial yang lebih besar. Fraksionalisasi sosial adalah keberagaman atau perbedaan dalam masyarakat berdasarkan faktor-faktor seperti etnis, agama, bahasa, atau ideologi. Negara sedang berkembang memiliki fraksionalisasi sosial yang lebih besar daripada negara maju, yang dapat menimbulkan konflik, diskriminasi, atau ketidakharmonisan sosial. Hal ini menghambat proses integrasi nasional dan pembentukan identitas bersama.
  • Jumlah penduduk di pedesaan yang lebih besar namun memiliki tingkat migrasi desa-kota yang lebih cepat. Negara sedang berkembang memiliki jumlah penduduk di pedesaan yang lebih besar daripada negara maju, karena sebagian besar penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber penghasilan. Namun, negara sedang berkembang juga mengalami fenomena migrasi desa-kota yang lebih cepat daripada negara maju, karena adanya harapan akan kehidupan yang lebih baik di perkotaan. Hal ini menyebabkan masalah seperti urbanisasi yang tidak terkendali, kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan, permukiman kumuh, dan kriminalitas.
  • Tingkat industrilisasi dan ekspor yang lebih rendah. Negara sedang berkembang memiliki tingkat industrilisasi dan ekspor yang lebih rendah daripada negara maju, karena struktur perekonomiannya masih didominasi oleh sektor primer (pertanian, perikanan, kehutanan) atau sektor sekunder (industri pengolahan) dengan nilai tambah yang rendah. Negara sedang berkembang juga menghadapi masalah seperti ketergantungan pada impor barang modal dan teknologi, kurangnya diversifikasi produk ekspor, dan rendahnya daya saing di pasar internasional.
  • Kondisi geografis yang menghambat. Negara sedang berkembang memiliki kondisi geografis yang menghambat pembangunan, seperti lokasi yang terpencil, iklim yang tidak mendukung, atau bencana alam yang sering terjadi. Hal ini menyulitkan negara sedang berkembang untuk membangun infrastruktur, menghubungkan wilayah-wilayah terisolasi, atau mengatasi dampak kerusakan lingkungan.
  • Pasar yang terbelakang. Pasar adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan barang dan jasa. Negara sedang berkembang memiliki pasar yang terbelakang, yaitu pasar yang tidak berfungsi dengan baik karena adanya hambatan-hambatan seperti informasi yang tidak sempurna, biaya transaksi yang tinggi, atau intervensi pemerintah yang berlebihan. Hal ini menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien, distorsi harga, atau ketidakadilan distribusi.
Baca Juga:  Kebijakan Jepang Selama Pendudukan di Indonesia

Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang

Berdasarkan karakteristik-karakteristik di atas, negara sedang berkembang menghadapi beberapa persoalan umum yang harus diatasi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, yaitu:

  • Kemiskinan. Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang atau kelompok tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Kemiskinan merupakan persoalan utama negara sedang berkembang, karena menyangkut hak asasi manusia dan kualitas hidup masyarakat. Kemiskinan juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti kelaparan, malnutrisi, penyakit, kematian dini, analfabetisme, atau kekerasan.
  • Pengangguran. Pengangguran adalah kondisi ketika seseorang yang mampu dan mau bekerja tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pendidikannya. Pengangguran merupakan persoalan penting negara sedang berkembang, karena menyangkut produktivitas dan pendapatan masyarakat. Pengangguran juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti frustrasi, stres, depresi, atau kriminalitas.
  • Ketimpangan. Ketimpangan adalah kondisi ketika terdapat perbedaan atau ketidaksetaraan dalam hal pendapatan, kekayaan, kesempatan, atau perlakuan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Ketimpangan merupakan persoalan serius negara sedang berkembang, karena menyangkut keadilan dan kesejahteraan sosial. Ketimpangan juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti diskriminasi, marginalisasi, eksploitasi, atau konflik.
  • Korupsi. Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara melanggar aturan atau norma yang berlaku. Korupsi merupakan persoalan besar negara sedang berkembang, karena menyangkut tata kelola dan akuntabilitas publik. Korupsi juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti inefisiensi, pemborosan, kolusi, nepotisme, atau pencucian uang.
  • Pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah perubahan kondisi lingkungan akibat aktivitas manusia yang merugikan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pencemaran lingkungan merupakan persoalan mendesak negara sedang berkembang, karena menyangkut keberlanjutan dan kualitas lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, kepunahan spesies, atau bencana alam.
Baca Juga:  Luksemburg Unggul, Ini Daftar 7 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia

Contoh Negara Sedang Berkembang

Negara sedang berkembang memiliki tingkat pembangunan yang beragam dan tidak homogen. Beberapa negara sedang berkembang telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam hal pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh negara sedang berkembang yang termasuk dalam kelompok ini adalah Cina, India, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan. Negara-negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi, diversifikasi sektor ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta peran yang lebih aktif dalam politik dan keamanan global. Namun, negara-negara ini juga masih menghadapi tantangan-tantangan seperti kemiskinan, ketimpangan, korupsi, pencemaran lingkungan, dan konflik sosial.

Beberapa negara sedang berkembang lainnya masih berada pada tahap awal pembangunan dan mengalami kesulitan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inklusif. Contoh negara sedang berkembang yang termasuk dalam kelompok ini adalah Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, dan Filipina. Negara-negara ini memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang besar, namun belum mampu mengoptimalkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Negara-negara ini juga menghadapi masalah-masalah seperti pengangguran, kurangnya infrastruktur, rendahnya modal manusia, fraksionalisasi sosial, dan ancaman keamanan.

Beberapa negara sedang berkembang lainnya bahkan mengalami stagnasi atau kemunduran dalam pembangunan akibat dari kondisi geografis yang tidak mendukung, konflik internal atau eksternal, atau krisis ekonomi atau politik. Contoh negara sedang berkembang yang termasuk dalam kelompok ini adalah Afghanistan, Somalia, Sudan Selatan, Venezuela, dan Zimbabwe. Negara-negara ini memiliki tingkat kemiskinan dan keterbelakangan yang sangat tinggi, serta mengalami krisis kemanusiaan yang membutuhkan bantuan internasional.

Baca Juga:  Sikap Positif terhadap Pokok Pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Sumber:

  • (1) “Negara Berkembang.” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Link.
  • (2) “Indonesia.” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Link.
  • (3) “Pembangunan Politik.” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Link.
  • (4) “Negara Terbelakang.” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Link.
  • (5) “Karakteristik dan Persoalan Umum Negara Berkembang.” Academia.edu. Link.
  • (6) “Karakteristik Umum NSB.” Academia.edu. Link.
  • (7) “Karakteristik Umum dan Struktur Kegiatan Ekonomi Negara Berkembang.” Academia.edu. Link.
  • (8) “Sifat-sifat Umum Negara Sedang Berkembang.” Academia.edu. Link.
Posted in Ragam

Artikel Terkait: