Kepaduan Teks (Koherensi dan Kohesi): Pengertian, Jenis, dan Cara Mencapainya

Kepaduan teks adalah salah satu aspek yang menentukan kualitas suatu teks. Kepaduan teks berarti teks tersebut memiliki hubungan logis antara kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf yang membentuknya. Kepaduan teks dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu koherensi dan kohesi.

Koherensi

Koherensi adalah hubungan makna antara kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf dalam teks. Koherensi menunjukkan bahwa teks tersebut memiliki kesatuan tema atau topik, serta keterkaitan ide atau gagasan. Koherensi dapat dicapai dengan cara:

  • Menggunakan topik umum sebagai pengantar atau penutup teks.
  • Menggunakan kalimat topik sebagai awal atau akhir paragraf.
  • Menggunakan kata-kata penghubung (konjungsi) untuk menghubungkan kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf.
  • Menggunakan kata ganti (pronomina) untuk mengacu pada kata-kata sebelumnya atau sesudahnya.
  • Menggunakan kata ulang (repetisi) atau sinonim untuk menghindari kebosanan pembaca.
  • Menggunakan variasi kalimat, seperti kalimat tanya, perintah, seru, atau kutipan untuk menambah daya tarik teks.

Contoh teks yang koheren:

Pendidikan karakter adalah salah satu tujuan utama pendidikan nasional. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter, yaitu memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan masyarakat. Pendidikan karakter melibatkan peran guru, orang tua, dan masyarakat sebagai pendidik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pendidikan karakter, antara lain:

  • Guru harus memberikan contoh perilaku yang baik kepada peserta didik, seperti jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan santun.
  • Orang tua harus memberikan bimbingan dan pengawasan kepada anak-anak mereka, serta memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
  • Masyarakat harus memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, serta memberantas segala bentuk penyimpangan sosial dan moral.

Pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang bagi bangsa ini. Dengan pendidikan karakter, diharapkan generasi penerus bangsa dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berprestasi.

Teks di atas koheren karena memiliki topik umum yaitu pendidikan karakter, yang diulang di awal, tengah, dan akhir teks. Teks tersebut juga menggunakan kalimat topik di awal setiap paragraf, serta kata-kata penghubung seperti “bertujuan”, “tetapi juga”, “antara lain”, “serta”, dan “dengan”. Teks tersebut juga menggunakan kata ganti seperti “peserta didik”, “mereka”, dan “anak-anak” untuk mengacu pada kata sebelumnya. Teks tersebut juga menggunakan variasi kalimat, seperti kalimat tanya di akhir paragraf pertama.

Kohesi

Kohesi adalah hubungan bentuk antara kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf dalam teks. Kohesi menunjukkan bahwa teks tersebut memiliki keterpaduan struktur atau susunan bahasa. Kohesi dapat dicapai dengan cara:

  • Menggunakan tanda baca yang tepat, seperti titik, koma, titik dua, tanda hubung, tanda kutip, dll.
  • Menggunakan ejaan yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
  • Menggunakan tata bahasa yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
  • Menggunakan kaidah penulisan yang benar sesuai dengan jenis teksnya.

Contoh teks yang kohesif:

Pendidikan karakter adalah salah satu tujuan utama pendidikan nasional. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter, yaitu memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan masyarakat. Pendidikan karakter melibatkan peran guru, orang tua, dan masyarakat sebagai pendidik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pendidikan karakter, antara lain:

  • Guru harus memberikan contoh perilaku yang baik kepada peserta didik, seperti jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan santun.
  • Orang tua harus memberikan bimbingan dan pengawasan kepada anak-anak mereka, serta memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
  • Masyarakat harus memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, serta memberantas segala bentuk penyimpangan sosial dan moral.

Pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang bagi bangsa ini. Dengan pendidikan karakter, diharapkan generasi penerus bangsa dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berprestasi.

Teks di atas kohesif karena menggunakan tanda baca yang tepat, seperti titik untuk mengakhiri kalimat, koma untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat, titik dua untuk mengawali daftar, tanda hubung untuk menghubungkan kata-kata yang bersifat majemuk, dll. Teks tersebut juga menggunakan ejaan yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti “pendidikan” bukan “pendidikan”, “peserta didik” bukan “peserta didik”, dll. Teks tersebut juga menggunakan tata bahasa yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti “bertujuan” bukan “bertujuan”, “diharapkan” bukan “diharapkan”, dll. Teks tersebut juga menggunakan kaidah penulisan yang benar sesuai dengan jenis teksnya, yaitu teks eksposisi yang memiliki struktur pengantar, isi, dan penutup.

Kesimpulan

Kepaduan teks adalah salah satu aspek yang menentukan kualitas suatu teks. Kepaduan teks dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu koherensi dan kohesi. Koherensi adalah hubungan makna antara kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf dalam teks. Kohesi adalah hubungan bentuk antara kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf dalam teks. Untuk mencapai kepaduan teks, penulis harus memperhatikan penggunaan topik umum, kalimat topik, kata-kata penghubung, kata ganti, kata ulang atau sinonim, variasi kalimat, tanda baca, ejaan, tata bahasa, dan kaidah penulisan sesuai dengan jenis teksnya.