Menu Tutup

Merdeka Belajar: Program Pendidikan yang Menyeluruh.

Merdeka Belajar adalah program pendidikan yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Program ini bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan dalam belajar bagi semua siswa dan mahasiswa.

Merdeka Belajar mencakup berbagai aspek, baik di pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi. Berikut adalah penjelasannya secara lebih rinci:

Merdeka Belajar di Pendidikan Dasar dan Menengah

  • Perluasan Akses dan Kesempatan Belajar

Merdeka Belajar bertujuan untuk memperluas akses dan kesempatan belajar bagi semua siswa. Hal ini dilakukan melalui berbagai program, antara lain:

* Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dihapus dan diganti dengan Asesmen Nasional (AN). AN merupakan asesmen yang lebih komprehensif dan tidak hanya mengukur kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan non-kognitif.
* Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan secara daring. PPDB daring memudahkan siswa untuk mendaftar ke sekolah pilihan mereka, tanpa harus datang ke sekolah secara langsung.
* Sekolah penggerak dibentuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah. Sekolah penggerak menerapkan berbagai inovasi dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis kompetensi.

  • Fleksibilitas dalam Pembelajaran

Merdeka Belajar juga bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan melalui berbagai program, antara lain:

* Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat secara lebih fleksibel. RPP tidak lagi harus berisi materi pembelajaran yang detail, tetapi hanya berisi tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.
* Guru diberi kebebasan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, termasuk metode pembelajaran aktif dan metode pembelajaran kontekstual.

  • Penilaian Berbasis Kompetensi
Baca Juga:  Apa itu Pemberdayaan?

Merdeka Belajar juga bertujuan untuk menerapkan penilaian berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kompetensi menilai kemampuan siswa berdasarkan kompetensi yang dikuasai, bukan hanya berdasarkan hasil ujian. Hal ini dilakukan melalui berbagai program, antara lain:

* Penilaian siswa dilakukan berdasarkan kompetensi yang dikuasai, bukan hanya berdasarkan hasil ujian.
* Ujian Nasional (UN) dihapus dan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Merdeka Belajar di Pendidikan Tinggi

Merdeka Belajar juga mencakup berbagai aspek di pendidikan tinggi, antara lain:

  • Kampus Merdeka

Kampus Merdeka adalah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi, baik di perguruan tinggi yang sama maupun perguruan tinggi yang berbeda. Mahasiswa juga dapat mengikuti program magang, pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil.

  • Akreditasi Perguruan Tinggi

Akreditasi perguruan tinggi dilakukan secara lebih mandiri, bukan lagi oleh pemerintah. Akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang ditunjuk oleh pemerintah.

  • Perguruan Tinggi Berbadan Hukum

Perguruan tinggi diberi kewenangan untuk mengelola keuangan dan sumber daya manusianya secara mandiri. Perguruan tinggi dapat menentukan sendiri biaya pendidikan dan sumber pendanaan pendidikannya.

Kesimpulan

Merdeka Belajar adalah program pendidikan yang komprehensif dan mencakup berbagai aspek. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan lulusan yang merdeka dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca Juga:  CPNS 2024: Fresh Graduate Jadi Prioritas, Ini Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan
Posted in Ragam

Artikel Terkait: