Menu Tutup

Penalaran Deduktif: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh

Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang menghasilkan kesimpulan yang pasti dan benar dari premis atau asumsi yang juga pasti dan benar. Penalaran deduktif bersifat top-down, yaitu bergerak dari hal yang umum ke hal yang khusus. Penalaran deduktif juga disebut sebagai logika deduktif atau logika formal.

Ciri-Ciri Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Premis atau asumsi yang digunakan harus bersifat pasti, benar, dan logis. Jika premis salah atau tidak logis, maka kesimpulan yang dihasilkan juga akan salah atau tidak logis.
  • Kesimpulan yang dihasilkan harus sesuai dengan premis atau asumsi yang digunakan. Jika kesimpulan tidak sesuai dengan premis, maka penalaran deduktif tersebut tidak valid.
  • Kesimpulan yang dihasilkan harus bersifat umum dan menyeluruh. Jika kesimpulan hanya berlaku untuk kasus tertentu atau sebagian, maka penalaran deduktif tersebut tidak lengkap.

Jenis-Jenis Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Silogisme, yaitu penalaran deduktif yang terdiri dari dua premis mayor dan minor, serta satu kesimpulan. Contoh: Semua manusia adalah makhluk hidup (premis mayor). Budi adalah manusia (premis minor). Maka, Budi adalah makhluk hidup (kesimpulan).
  • Entimen, yaitu penalaran deduktif yang terdiri dari satu premis dan satu kesimpulan. Contoh: Semua bunga mawar berduri (premis). Maka, bunga mawar di taman berduri (kesimpulan).
  • Dilema, yaitu penalaran deduktif yang terdiri dari dua premis yang saling bertentangan, serta satu kesimpulan yang mengandung pilihan. Contoh: Jika saya belajar, saya akan lulus ujian (premis 1). Jika saya tidak belajar, saya akan gagal ujian (premis 2). Maka, saya harus belajar atau gagal ujian (kesimpulan).
  • Reduksi ad absurdum, yaitu penalaran deduktif yang terdiri dari satu premis dan satu kesimpulan yang menyangkal premis tersebut dengan cara menunjukkan konsekuensi yang tidak masuk akal. Contoh: Jika bumi datar, maka kita bisa melihat ujung bumi (premis). Namun, kita tidak bisa melihat ujung bumi (konsekuensi). Maka, bumi tidak datar (kesimpulan).

Contoh Penalaran Deduktif

Berikut adalah beberapa contoh penalaran deduktif dalam kehidupan sehari-hari:

  • Semua hewan berkaki empat adalah mamalia (premis). Kucing adalah hewan berkaki empat (premis). Maka, kucing adalah mamalia (kesimpulan).
  • Semua orang yang merokok berisiko terkena kanker paru-paru (premis). Rina merokok (premis). Maka, Rina berisiko terkena kanker paru-paru (kesimpulan).
  • Jika hari ini hujan, maka jalan akan basah (premis). Hari ini hujan (premis). Maka, jalan basah (kesimpulan).
  • Jika saya makan banyak, saya akan gemuk (premis). Saya tidak ingin gemuk (premis). Maka, saya tidak makan banyak (kesimpulan).
Posted in Ragam

Artikel Lainnya