Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan jalannya proses pembelajaran. Konsep ini digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.
Tujuan Merdeka Belajar adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.
Pengertian Merdeka Belajar
Merdeka Belajar adalah konsep pengembangan pendidikan dengan peran seluruh pemangku kepentingan sebagai agen perubahan. Merdeka Belajar memiliki tiga pilar utama, yaitu:
- Merdeka Belajar dalam Kurikulum
- Merdeka Belajar dalam Asesmen
- Merdeka Belajar dalam Pembiayaan
Tujuan Merdeka Belajar
Tujuan Merdeka Belajar adalah untuk:
- Meningkatkan kualitas pembelajaran
Merdeka Belajar memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan dan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
- Membentuk karakter siswa yang mandiri
Merdeka Belajar mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang mandiri dan berjiwa entrepreneur.
- Mengurangi kesenjangan dalam pendidikan
Merdeka Belajar memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial ekonominya.
Konsep Merdeka Belajar
Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam:
- Memilih mata pelajaran yang diminati
Peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang diminatinya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya
Peserta didik dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
- Mengekspresikan diri melalui karya-karyanya
Peserta didik dapat mengekspresikan diri melalui karya-karyanya, seperti karya tulis, karya seni, atau karya teknologi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa.
Komponen Merdeka Belajar
Komponen Merdeka Belajar terdiri dari:
- Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka Belajar terdiri dari dua jenis, yaitu Kurikulum Prototipe dan Kurikulum 2013 Revisi. Kurikulum Prototipe memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Sedangkan Kurikulum 2013 Revisi memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
- Asesmen Merdeka Belajar
Asesmen Merdeka Belajar menekankan pada penilaian autentik, yaitu penilaian yang mengukur kemampuan siswa dalam penerapan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan nyata. Asesmen Merdeka Belajar juga menekankan pada penilaian yang holistik, yaitu penilaian yang mengukur seluruh aspek perkembangan siswa, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
- Pembiayaan Merdeka Belajar
Pembiayaan Merdeka Belajar difokuskan pada pemberian bantuan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan, seperti sekolah di daerah terpencil atau sekolah yang memiliki jumlah siswa yang sedikit. Bantuan tersebut dapat berupa bantuan dana, bantuan sarana dan prasarana, atau bantuan tenaga pendidik.
Kesimpulan
Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang inovatif dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal.