Menu Tutup

Peranan Manusia dalam Sejarah

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa di masa lalu yang melibatkan manusia sebagai pelaku, penggerak, dan saksi. Manusia memiliki peran sentral dan utama dalam perkembangan sejarah, karena tanpa adanya manusia, sejarah juga tidak akan ada. Manusia adalah pihak yang menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa bersejarah, sekaligus pihak yang merekonstruksi peristiwa tersebut di masa kini. Dengan demikian, manusia dapat menjadi subjek dan objek dalam sejarah.

Manusia sebagai Subjek Sejarah

Subjek sejarah adalah sebutan untuk manusia yang berperan dalam melakukan rekonstruksi sejarah. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari manusia di masa lampau, dan hanya dapat direkonstruksi oleh manusia di masa kini. Subjek sejarah bisa saja terlibat dalam peristiwa sejarah sebagai objek, tetapi tidak selalu demikian. Subjek sejarah dapat berupa sejarawan profesional, penulis, guru, mahasiswa, atau siapa saja yang tertarik untuk mengetahui dan menceritakan kembali peristiwa-peristiwa di masa lalu.

Peran subjek sejarah sangat penting dalam membangun pengetahuan sejarah yang akurat, objektif, dan bermakna. Subjek sejarah harus mampu mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan, kredibel, dan representatif. Sumber-sumber sejarah dapat berupa dokumen tertulis, artefak, monumen, tradisi lisan, atau saksi mata. Subjek sejarah harus mampu menganalisis sumber-sumber sejarah dengan menggunakan metode-metode ilmiah, kritis, dan komparatif. Subjek sejarah harus mampu menyusun narasi sejarah yang logis, sistematis, dan koheren. Subjek sejarah harus mampu menyajikan hasil rekonstruksi sejarah dengan cara yang menarik, jelas, dan mudah dipahami.

Manusia sebagai Objek Sejarah

Objek sejarah adalah sebutan untuk manusia yang berperan dalam menciptakan peristiwa-peristiwa di masa lalu. Objek sejarah adalah pemeran utama dari sejarah itu sendiri. Objek sejarah dapat berupa tokoh-tokoh besar yang berpengaruh dalam skala nasional atau internasional, seperti Soekarno1, Napoleon Bonaparte2, atau Mahatma Gandhi3. Objek sejarah juga dapat berupa orang-orang biasa yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa lokal atau regional, seperti petani Banten, buruh pabrik, atau aktivis lingkungan.

Baca Juga:  Pewarisan Sifat

Peran objek sejarah sangat penting dalam membentuk dinamika sejarah yang kompleks, dinamis, dan beragam. Objek sejarah adalah agen-agen perubahan yang memiliki kehendak, motivasi, dan tujuan tertentu. Objek sejarah melakukan tindakan-tindakan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa karakteristik pribadi, seperti kepribadian, bakat, minat, atau ideologi. Faktor eksternal dapat berupa kondisi lingkungan, seperti geografi, sosial, ekonomi, politik, atau budaya. Objek sejarah menghasilkan dampak-dampak yang dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Dampak-dampak tersebut dapat bersifat positif atau negatif, jangka pendek atau jangka panjang.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan manusia dalam sejarah adalah sebagai subjek dan objek. Sebagai subjek, manusia berperan dalam melakukan rekonstruksi sejarah dengan menggunakan sumber-sumber dan metode-metode ilmiah. Sebagai objek, manusia berperan dalam menciptakan peristiwa-peristiwa di masa lalu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Manusia adalah inti dari sejarah itu sendiri, dan sejarah adalah cerminan dari manusia.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: