Menu Tutup

Resiko Usaha Ternak Sapi dan Cara Mengatasinya

Ternak sapi adalah salah satu usaha yang cukup diminati oleh banyak orang, baik sebagai sumber penghasilan maupun sebagai hobi. Namun, ternak sapi juga memiliki resiko yang harus diantisipasi dan diatasi agar usaha bisa berjalan lancar dan menguntungkan. Berikut adalah beberapa resiko usaha ternak sapi yang perlu diketahui:

Resiko Kesehatan

Salah satu resiko usaha ternak sapi adalah kesehatan ternak itu sendiri. Ternak sapi harus menjaga kesehatan tubuhnya agar tidak mudah sakit atau mengalami penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak sapi antara lain adalah:

  • Peste: penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang menular melalui gigitan nyamuk atau kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Gejala peste antara lain demam tinggi, lemas, bengkak pada kelenjar getah bening, dan kematian.
  • Hepatitis: penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, atau C, yang menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan cairan tubuh manusia atau hewan yang terinfeksi. Gejala hepatitis antara lain mual, muntah, kuning pada kulit dan mata, dan gangguan fungsi hati.
  • Keracunan: penyakit yang disebabkan oleh racun tertentu yang masuk ke dalam tubuh ternak sapi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Beberapa contoh racun yang bisa menyebabkan keracunan pada ternak sapi antara lain pestisida, herbisida, obat-obatan, dan logam berat.
Baca Juga:  Apa yang Harus Dilakukan di Bulan Rabiul Awal?

Untuk mencegah dan mengobati kesehatan ternak sapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh peternak, seperti:

  • Memberikan vaksinasi secara rutin sesuai dengan jadwal dan jenis penyakitnya.
  • Memberikan pakan dan air minum yang bersih dan berkualitas.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan mencatat hasilnya.
  • Mengisolasi hewan yang sakit atau mati dari hewan lainnya.
  • Menggunakan sarung tangan dan masker saat berinteraksi dengan hewan.

Resiko Lingkungan

Resiko usaha ternak sapi lainnya adalah lingkungan tempat usaha berlangsung. Lingkungan tempat usaha ternak sapi bisa berupa lahan pertanian, peternakan, atau gudang. Lingkungan ini harus dipersiapkan dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan dan produktivitas ternak sapi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan lingkungan tempat usaha ternak sapi antara lain:

  • Menyediakan lahan yang cukup luas untuk menampung jumlah hewan.
  • Menyediakan fasilitas penampungan air untuk menjaga kebersihan air minum hewan.
  • Menyediakan fasilitas sanitasi untuk membersihkan kandang dan alat-alat penanganan hewan.
  • Menyediakan fasilitas pemberantasan hama untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan.
  • Menyediakan fasilitas pengendalian kebisingan untuk mengurangi stres pada hewan.

Resiko Ekonomi

Resiko usaha ternak sapi selanjutnya adalah ekonomi usaha itu sendiri. Usaha ternak sapi membutuhkan biaya-biaya tertentu untuk menjalankan aktivitasnya. Beberapa biaya utama yang harus dikeluarkan oleh peternak antara lain:

  • Biaya produksi: biaya untuk membeli bibit-bibit hewan, pakan, obat-obatan, pupuk, alat-alat pertanian atau peternakan, listrik, air bersih, asuransi, pajak, dll.
  • Biaya operasional: biaya untuk menjaga kesehatan hewan, membersihkan kandang dan alat-alat penanganan hewan, mengurus administrasi usaha, dll.
  • Biaya distribusi: biaya untuk mengirimkan hasil panen atau produk hewan ke pasar atau konsumen, termasuk biaya transportasi, asuransi, pajak, dll.
Baca Juga:  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia

Untuk mengelola biaya usaha ternak sapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh peternak, seperti:

  • Membuat anggaran usaha yang realistis dan sesuai dengan kemampuan finansial.
  • Mencari sumber pendapatan alternatif atau tambahan untuk menutupi kekurangan pendapatan.
  • Mencari mitra usaha atau bantuan dari pihak lain yang bisa membantu mengurangi biaya usaha.
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen atau produk hewan agar bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha agar bisa menghemat biaya produksi.
Posted in Ragam

Artikel Terkait: