Menu Tutup

Siapakah Penulis Sumpah Pemuda? Menelusuri Jejak Sejarah dan Makna di Baliknya

Menelusuri Jejak Sejarah

Di tengah gejolak pergerakan kemerdekaan Indonesia, Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 menjadi momen bersejarah. Di sinilah, para pemuda dari berbagai organisasi dan latar belakang bersatu untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda, sebuah janji suci yang menggemakan semangat persatuan dan kemerdekaan bangsa.

Rumusan Sumpah Pemuda yang kita hafalkan saat ini lahir dari pemikiran dan perjuangan bersama para pemuda yang hadir dalam kongres tersebut. Namun, Mohammad Yamin-lah yang dipercaya sebagai sosok di balik naskah Sumpah Pemuda.

Yamin, seorang pemuda cerdas dan penuh ide, terinspirasi oleh semangat persatuan yang terpancar dari para peserta kongres. Di tengah pidato Mr. Sunario pada sesi terakhir, Yamin menuliskan rumusan Sumpah Pemuda pada secarik kertas dan menyerahkannya kepada Soegondo Djojopoespito.

Lebih dari Sekedar Naskah

Naskah Sumpah Pemuda yang ditulis Yamin bukan hanya kumpulan kata-kata, melainkan manifestasi dari cita-cita dan semangat juang para pemuda di masa itu.

“Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa”, tiga kalimat sederhana yang mengandung makna luar biasa. Sumpah Pemuda menjadi komitmen para pemuda untuk bersatu padu, melampaui batas suku, agama, dan golongan, demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga:  Makna dan Arti Penting Sumpah Pemuda

Lebih dari Sekedar Sosok

Meskipun Yamin berperan penting dalam merumuskan Sumpah Pemuda, perlu diingat bahwa kongres pemuda adalah hasil kerja kolektif para pemuda.

Tokoh-tokoh seperti Soegondo Djojopoespito (ketua kongres), M. Joko Marsaid (wakil ketua), dan para pemuda dari berbagai organisasi seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Islamiyah, dan Perhimpoenan Pemuda Pelajar Indonesia, semuanya berkontribusi dalam melahirkan Sumpah Pemuda.

Makna yang Terus Menggema

Sumpah Pemuda bukan hanya warisan sejarah, tetapi semangat yang perlu terus dijaga dan dihidupkan oleh generasi muda bangsa.

Di tengah era globalisasi dan tantangan yang semakin kompleks, Sumpah Pemuda menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, nasionalisme, dan semangat juang untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Lebih dari Sekedar Peringatan

Setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda. Namun, peringatan ini tidak boleh hanya menjadi seremoni semata.

Marilah kita jadikan momen ini sebagai refleksi diri dan komitmen untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.

Bersatu padu, saling bahu membahu, dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa Indonesia adalah wujud nyata penghormatan kita terhadap para pahlawan muda yang telah berkorban demi kemerdekaan.

Semangat Sumpah Pemuda:

  • Persatuan: Bersatu padu tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan golongan.
  • Nasionalisme: Cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
  • Semangat Juang: Berani, pantang menyerah, dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa.
Baca Juga:  Manfaat Mempelajari Sejarah: Mengapa Penting Memahami Masa Lalu?

Marilah kita jadikan Sumpah Pemuda sebagai kompas moral dan pedoman dalam membangun Indonesia yang lebih gemilang.

Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
  • https://tirto.id/download-teks-sumpah-pemuda-pdf-word-untuk-upacara-hsp-gRz7
  • https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/28/144526079/sejarah-sumpah-pemuda?page=all
Posted in Sejarah

Artikel Terkait: