Tokoh Penyebar Agama Islam di Kepulauan Riau

Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera. Provinsi ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam perkembangan Islam di Nusantara. Berbagai tokoh penyebar agama Islam berperan penting dalam menyebarkan ajaran tauhid dan syariat di wilayah ini. Beberapa di antaranya adalah:

Burhanuddin Ulakan

Burhanuddin Ulakan adalah seorang ulama dan pendakwah yang berasal dari Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatra Barat. Ia adalah salah satu murid dari Syekh Abdul Rauf Singkel, seorang ulama besar yang juga dikenal sebagai penyebar Islam di Aceh. Burhanuddin Ulakan melakukan perjalanan dakwah ke berbagai daerah di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Riau. Ia dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Riau, khususnya di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar¹. Desa ini terletak di pinggiran anak sungai Kampar, yang merupakan jalur perdagangan dan transportasi penting pada masa itu. Burhanuddin Ulakan mengajarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat dengan cara yang lembut dan bijaksana. Ia juga membangun masjid dan pondok pesantren di desa tersebut. Burhanuddin Ulakan wafat pada tahun 1693 M dan dimakamkan di Desa Kuntu¹.

Syekh Abdul Qadir

Syekh Abdul Qadir adalah seorang ulama dan pedagang yang berasal dari Cina. Ia adalah salah satu utusan dari Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana laut yang terkenal sebagai penyebar Islam dari Tiongkok. Syekh Abdul Qadir datang ke Nusantara bersama dengan armada Cheng Ho pada abad ke-15 M. Ia berdagang dan berdakwah di berbagai daerah, termasuk di Riau. Ia dikenal sebagai penyebar Islam di daerah Kedah, Malaka, dan Bengkong³. Di Bengkong, ia membangun sebuah masjid yang bernama Masjid Cheng Ho, yang masih berdiri hingga saat ini. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik, yaitu berbentuk seperti pagoda Cina. Syekh Abdul Qadir wafat pada tahun 1503 M dan dimakamkan di dekat masjid tersebut³.

Syekh Syarif Ainun Naim

Syekh Syarif Ainun Naim adalah seorang ulama dan keturunan dari Maulana Ishaq, seorang ulama besar dari Persia yang juga merupakan ayah dari Sunan Giri dan Sunan Ampel, dua tokoh wali sanga yang terkenal di Jawa. Syekh Syarif Ainun Naim datang ke Nusantara pada abad ke-15 M bersama dengan saudara-saudaranya untuk menyebarkan Islam. Ia berdakwah di berbagai daerah, termasuk di Riau. Ia dikenal sebagai penyebar Islam di daerah Tanjung Pinang, Bintan, dan Lingga³. Ia juga membangun sebuah masjid yang bernama Masjid Al-Huda di Tanjung Pinang. Syekh Syarif Ainun Naim wafat pada tahun 1503 M dan dimakamkan di dekat masjid tersebut³.

Baca Juga:  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Kesimpulan

Islam di Riau mulai berkembang sejak masa Kerajaan Sriwijaya. Penyebaran Islam di Riau melalui wilayah Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Penyebarannya dipengaruhi oleh pedagang Arab, Cina, dan India yang berdakwah sambil berdagang di wilayah Riau. Beberapa tokoh penyebar agama Islam yang berperan penting di Riau adalah Burhanuddin Ulakan, Syekh Abdul Qadir, dan Syekh Syarif Ainun Naim. Mereka membangun masjid, pondok pesantren, dan masyarakat Islam yang kuat di wilayah ini. Mereka juga meninggalkan jejak sejarah dan warisan budaya yang masih dapat dilihat hingga saat ini.

Sumber:
(1) Islam di Riau – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Riau.
(2) 🕌 Jadwal Sholat Hari Ini untuk Kota Batam | Orami. https://www.orami.co.id/magazine/jadwal-sholat-kota-batam.
(3) Sejarah Perkembangan Islam di Riau Serta Tokoh Penyebarnya. https://perpustakaan.id/sejarah-perkembangan-islam-di-riau/.